Chapter 1

2K 43 1
                                    

Terlihat seorang pria sedang menyaksikan aksi seseorang dari luar ruangan rahasia "Ck ck ck apakah kau terlalu bodo sialan hingga berani masuk ke dalam kandang singa" ucap pria itu menunjukan smirk nya
Pria itu mengisyaratkan bodyguard nya untuk menahan seseorang yang dilihatnya berusaha mengambil senjata senjata penting yang ada dalam ruangan rahasia itu
bodyguard itu berhasil menahan orang  itu dengan cara di pukul tengkuk nya sampai pingsan "bawa dia ke penjara bawah tanah" ucapnya dingin
"Baik tuan!!" Sahut bodyguard nya serentak
Tak lama setelah bodyguard nya pergi pria itu Terlihat sedang menghubungi seseorang
"Halo boss, sepertinya kali ini kau mendapatkan mainan baru"
Pria itu tersenyum licik

"Oh really?"
Sahut seseorang dari seberang teleponnya

"Penjara bawah tanah paling dalam" jawab pria itu to the poin

Setelah menyelesaikan panggilan pria itu berjalan keluar menyusul tahanan itu ke penjara bawah tanahnya sebelum pergi ia mengambil senjata kesayangan bos nya yaitu belati kecil milik bos nya

"Saatnya kau bermain lagi baby" ucapnya melihat belati cantik yang ia pegang
Dengan langkah tenang dan senyuman liriknya ia berjalan menyusui jalan gelap remang remang di bawah tanah untuk menyusul tahanannya.
Saat sampai ternyata tahanan ya sudah sadar
"Hello bro gimana tidurnya nyenyak?"
Orang yang di tanya hanya diam ketakutan
"Ohoo kenapa takut hm..???" Kemudian pria itu tertawa
"Ck ck sepertinya kau tau jika ini hari terakhir haha" tawanan remeh
"Sebenarnya aku ingin berselang senang but my big need you for his game" ucapnya tenang sambil duduk di depan tahanannya menunggu seseorang yang ia telepon sebelum ia datang ke penjara bawah tanah ini
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di lorong gelap yang cahaya nya remang remang Terlihat seorang pria berjaket kulit hitam sedang berjalan santai dengan senyum smirknya  Terlihat ia sedang berjalan menuju sebuah penjara bawah tanah yang tadi di katakan oleh temannya di telepon
Saat sampai ia melihat temannya sedang duduk di depan seorang tahanan yang nampak ketakutan
"Apa yang kau lakukan ohm sampai dia ketakutan begitu?" Tanya pria berjaket kulit
"Ohh ayolah joong kau lama sekali" keluh pria yang disebut ohm itu
"Ada sedikit urusan tadi" singkat joong
"Mana mainan gw?" Tanya joong "tuh" Sambil melihat tahanan itu "a-a-am-ampun tuan tolong ampunilah saya" mohon pria yang menjadi tahanan itu namun bukannya kasihan joong dan Ohm malah Terlihat sedang tertawa
"Wahh lihat bukannya tadi nyali lo gede mau ngambil barang gw hem?? Sekarang kenapa ciut???" Ejek Ohm
Joong berjalan mendekati tahanan itu lalu berkata "lo mesti tau kalo lo udah masuk ke wilayah gw lo ga akan bisa keluar" tegas joong mencengkram pundak pria itu
"Bagaimana kalo kita bermain sebentar??" Tanya joong sambil mengeluarkan belatinya dari sarung nya
Tahanan itu bergetar saking takutnya melihat joong yang mode membunuh sepasrah pasrah nya orang itu jika di hadapkan situasi seperti ini ia juga akan ketakutan "Oh ayolah gw bahkan belum mulai kok lo udah takut aja sih" ucap joong meremehkan
"Kalo lo berani masuk kesini itu berarti lo udah berani mati" ucap joong sambil menggoreskan belatinya pada pipi tahanan itu lalu turun ke pundak sampai ke lengan "arrghh!!! Ampun tuan jangan bunuh saya" tahanan itu memberontak memohon ampun pada joong namun bukannya joong namanya kalo ia berhenti, bukannya berhenti joong malah semakin lihai memainkan belatinya di tubuh tahanan itu "apa itu menyenangkan hm?" Tanya joong semakin menjadi kali ini joong menggoreskan belatinya pada dada, perut dan kaki tahanannya
Tahanan itu hanya bisa berteriak kesakitan dan meminta ampun walau ia tau sekeras apapun ia meminta di lepaskan itu percuma karena lukanya akan sembuh jika ia mati

Joong kesal karena mainannya ini diam setelah puas hanya menggores kulit tahanannya joong pun menusukkan belatinya pada dada tahanannya "akhh!!!" Teriak tahanan itu
"Bukan kah itu lebih baik??" Ucap joong dengan senyum nya yang menyeramkan
Joong melempar belatinya pada ohm "giliran mu meung" tau aba aba dari joong ohm pun memulai aksinya ia membabi buta tahanannya sampai orang itu tak bernyawa
Setelah puas ohm mengembalikan belatinya pada joong dan joong membersihkan belatinya lalu memasukkan nya kembali kedalam sarung nya

"Bersihkan ini semua" perintah joong pada beberapa anak buahnya yang ada di sana joong hendak berjalan pergi bersama ohm namun langkahnya terhenti dan ia berbalik lalu berkata "putuskan kepalanya dan kemas selayaknya kado yang cantik" perintah joong lalu ia tersenyum licik dan bergumam "sepertinya ini hadiah yang bagus untuk mereka"
"Gw tau apa yang bakal lo lakuin joong" ucap ohm merangkul pundak joong lalu keluar dari ruangan gelap itu.

Joong segera memberikan tubuhnya dari darah darah yang menempel di tubuhnya karena aksinya  tadi joong bercermin lalu berkata "ck belum puas juga ternyata lo, jika itu yang lo mau oke gw bakal ikutin permainan lo"

Joong menuruni tangga menuju ruang tamu di ruang tamu joong di sambut oleh adik laki lakinya "abang ayo temani adek nonton kartun!!" Antusias anak laki laki yang berumur sekitar empat tahunan itu
Diruang tamu juga ada teman teman joong yang lain
Karena joong dan temannya akan membahas sesuatu joong menyuruh adiknya untuk pergi ke kamarnya
"Adek kamu ke kamar dulu ya nanti abang temani kamu nonton di kamar" pinta joong lembut
"Tapi kenapa abang??" Tanya adiknya sedih
"Abang dan kakak ohm mau ngomong hal penting nanti abang bawain jelly kesukaan adek ya" bujuk joong "wahh jelly??" Tanya adiknya Antusias joong mengangguk dan tersenyum "yaudah abang adek tunggu di kamar ya jangan lupa jelly nya" sambil berlalu ke kamarnya
Joong berjalan menghampiri teman temannya yang sedang duduk di sofa
"Waahh apaan tuh tadi seorang joong archen bersikap lembut nan manis di depan kita" ejek salah satu temannya
"Kek lu ga tau aja pond kan adik kesayangan nya joong itu" sahut Ohm
"Se.ua juga tau kali tapi kan jarang gw liat joong gitu di depan kita kalo adiknya mah sering" ujar nanon
"Udah udah kok pada bahas itu sih" jutek joong
"Mulai deh juteknya" ucap ohm malas
"Udah udah" nanon pun menyelesaikan perdebatan mereka tentang sikap joong

"Jadi joong gimana sama orang yang ngulang 10M sama lu orang nya dah mati harus gimana??" Tanya pond mulai serius dengan topik nya
"Hutang adalah hutang  jadi harus dibayar" ujar joong dingin
"Lu mau nasihat sama emaknya??" Tanya nanon
"Maybe"

"Tapi lu tau ga joong kemaren ada anak buah lo yang nasihat kesana katanya kalo dam waktu seminggu ini uangnya ga ada dia bakal kasih anaknya njir" jelas ohm panjang lebar
"Eh buset udah jaman apa masih aja jual anak demi bayar utang" pond heran kenapa masih aja ada orang tua yang tega menjual anaknya demi lunasin hutang
Joong diam ia nampak berfikir
"Woi kok lo bengong bjir gimana menurut lo tentang itu??" Pond menyadarkan Lamongan joong
"Bagi gw sih menarik" joong tersenyum seram "10M bukan apa apa bagi gw so why not?? Setidaknya gw punya mainan baru" semua yang mendengar ucapan joong hanya manggut manggut

Hari sudah malam dan teman teman joong sudah pulang ke apartemen nya masing masing, mereka tinggal di apartemen karena setiap ada hal yang penting mereka akan pindah tempat tinggal

Joong membuka pintu kamar adik kesayangan nya lalu menghampiri nya dan rebahan di samping adiknya "adiknya abang lagi ngapain sih??" Tanya joong "abang liat kartunnya lucu hehe eh kepalanya putus" seru adik joong membuat joong menggelengkan kepalanya
Kenapa adiknya ini begitu polos haha polos ya
"Adekk ini udah malem tidur dulu ya besok lagi nontonny" pinta joong
"Okey abang" joong berdiri dan mematikan lampu utama dan menidurkan adiknya
Joong pergi ke kamarnya dan merebahkan dirinya
Saat akan tidur ia teringat sesuatu lalu bergumam
"Pasti hadiahnya sudah sampai" joong tersenyum "kau pasti menyukai hadiahku" joong tertawa kecil memikirkan itu lalu ia memutuskan untuk tidur karena besok masih ada hal yang harus ia urus di kantornya
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
"Permisi tuan ada seseorang mengirimkan sebuah kotak untuk anda" ucap seorang bodyguard pada tuan nya
anak buahnya Terlihat membawa sebuah kotak yang dikatakan untuk tuannya
Saat kotak itu di buka Terlihat sebuah kertas berwarna Pink bertuliskan "terima kasih hadiah mu dan ini aku kembalikan tuan"
Du bawah kertas itu ada sebuah kepala utuh yang bersimbah darah
"Arghh sialan!!!" Amuk pria itu karena tidak terima dengan apa yang ia dapat kan
"Tunggu pembalasan gw sialan gw pastiin lo bakal mati di tangan gw" ucapnya penuh dengan dendam.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

.

.
.

.
Bersambung gess

Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang