chapter 29

568 36 5
                                    

Hari sudah hampir malam
Namun belum ada titik temu antara joong dan dunk

Joong merasa putus asa namun masih mencoba mencari

Kini ia berada di pinggir jalan berhenti sejenak untuk menetralkan pikiran nya yang sedari tadi berkecamuk

"Aku harus cari kemana lagi sayaang" joong mendaratkan kepalanya di setir mobilnya

Merasa putus asa dan bersalah atas semua yang terjadi

Joong sudah kehabisan akal ia tidak tau harus mencari kemana lagi semua jalur sudah ia lewati dan hasil nya nihil

Joong berfikir keras mengingat ingat apakah ada tempat atau jalan yanga belum ia lihat atau datangi

Beberapa saat kemudian sesuatu terbesit di kepalanya, dengan cepat ia memutar setirnya dan melakukan mobil nya menuju ke sebuah tempat yang mungkin menarik harapan terakhirnya

Joong memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang di sediakan di area pantai tersebut

Dengan cepat ia turun dan berjalan cepat menuju pantai yang menjadi pusat wisata karena pemandangan sunset nya yang sangat indah

Bukan sunset yang menjadi tujuan joong kemari melainkan kekasih nya

Joong mengingat bahwasanya dunk pernah mengatakan jika sangat menyukai matahari tenggelam dan ia ingin saat ia merasa sedih atau hancur ia akan pergi ke manapun yang ada sunsetnya

Joong berjalan menelusuri setiap tempat yang ia lewati dengan pandangan yang mengedar mencoba mencari sesosok kekasih nya

Saat sampai di tengah tengah pantai joong melihat ada seseorang yang sedang terduduk dengan memeluk lututnya

Joong berjalan mendekat dan semakin dekat untuk memastikan

Saat yakin jika itu adalah orang yang ia cari
Dengan cepat joong mengahampiri nya dan memeluk nya dengan erat

"Sayangg kenapa pergi sendiri" khawatir joong sambil membelai rambut dunk dengan lembut

Dunk yang merasakan pelukan secara tiba tiba itu pun terkejut dan reflek menoleh

Ia melihat bagaimana khawatir nya joong, rambut berantakan dan baju acak acakan

Dunk semakin terisak merasakan dadanya yang semakin sesak dan sakit hati nya yang belum mereda

Dunk memutuskan untuk pergi kesini tanpa membawa apapun entah apa yang ada dipikiran dunk saat itu

"Maaf hiks..."

Suara isakan terdengar dengan jelas

Bukan dunk melainkan joong.
Untuk pertama kalinya joong menangis di depan dunk

"Jangan pergi ku mohon" pinta joong masih memeluk dunk seolah takut jika ia akan di tinggalkan

Dunk masih diam lidah nya terasa kelu dan kaku dada nya sesak
Bibirnya masih mengerucut karena menangis membuat joong gemes tapi masih ia tahan karena melihat keadaan dunk

Joong melepaskan pelukannya dan memegang kedua pundak dunk

"Sayang tatap aku sini" joong mulai menetralkan suaranya yang sempat berubah karena tangisannya

Dunk masih enggan menatap nya mulutnya masih bisu entah Mara atau bagaimana joong mencoba memahami perasaan dunk

"Sayang" joong meraih dagu dunk dan mengarah kan wajah dunk agar menatapnya

Belum sempat joong membuka suara air mata dunk kembali luruh

"Heey sudah ya jangan nangis lagi lagian baby nya" joong mengelus punggung dunk serta perut nya yang sedikit membuncit

Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang