Hari kedua mereka berada di villa joong merasa ada yang berubah dari dunk. Bagaimana tidak dari kembali dari rumah sakit dunk hanya diam dan tidak banyak bicara seperti biasanya. Melihat itu joong merasa khawatir serta merasa bersalah
"Sayang, baby" panggil joong menghampiri dunk yang duduk di balkon menghadap pantai
Dunk terlihat tenang menatap sapuan ombak pantai yang tidak terlalu kencang karena angin di pantai tidak terlalu kencang juga
Joong berjalan mendekati dunk lalu memeluknya dari belakang. Namun tidak sesuai harapan joong, dunk menepis pelukan joong dan menjauh menjaga jarak
"Sayang kenapa hm? Ada yang salah?"
Tanya joong hati hati agar tidak membuat masalah baru lagi"Tidak" singkat dunk tanpa menoleh ke arah pantai
"Bohong, bagaimana bisa aku percaya saat sikap mu berbeda seperti ini sayang" ucap joong
Dunk hanya diam nampak berfikir namun tatapan nya kosong ke depan
"Sayang, katakan apa yang salah" pinta joong
Dunk menunduk masih enggan membuka mulutnya
Joong mendekat mengikis jarak mereka hingga tak ada celah yang tersisa
"Sayang..." panggil joong lagi dan lagi dunk hanya diam
"Tidak bisakah kau bicara? Kau bisu??"
Habis kesabaran joongJoong sadar dengan ucapannya tapi joong juga bingung bagaimana agar dunk bicara
"Hiks...." Suara isakan terdengar
Joong melihat dunk memeluk lututnya dengan kepala yang di tenggelam kan di antara tangannya yang ia lipat di atas lututnya
"Sayang maaf aku ga bermaksud-"
"Jika memang tak menginginkan aku lagi Buang saja aku" ucap dunk di sela tangisnya
"Sayang apa yang kau katakan??!" Panik joong kala mendengar perkataan dunk yang bahkan tak terlintas di pikiran nya untuk membuang dunk
"Apa daddy cinta sama dunk?" Tanya dunk
Kepala dunk mendongak menatap joong yang juga menatapnya
"Sa sayang apa yang kau ucapkan, siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu?"
Joong benar benar bingung dengan sikap dunk yang seperti iniIngin marah tapi dunk sedang sensitif dan joong tidak tega memarahi anak yang semanis ini
"Sayang sini" joong menarik tubuh dunk agar mendekat dan mengangkat nya membawanya ke pangkuan joong
"Coba katakan pelan pelan sayang apa yang kau maksud hm??" Tanya joong
"Hiks enggaak" balas dunk
Dunk menenggelamkan kepalanya di dada bidang joong masih dengan tangisan nya yang semakin deras
Dunk memeluk joong dengan erat seolah takut kehilangan, ia menangis dengan keras mengeluarkan beban pikirannya yang semalaman menghantuinya
Joong mengerti jika sudah seperti ini Dunk tidak akan bisa bicara, jika di paksa bicara yang ada Dunk akan sesak nafas dan itu tidak baik untuk nya
Joong hanya mengelus punggung dunk dan menenangkan dunk
"Menangislah keluarkan semua jangan ada yang di pendam sayang" ucap joong lembut
"Da ddy hiks...hue hiks" isak dunk semakin keras
"Iya sayang iya daddy disini" joong mengelus kepala dunk dan menghujani nya dengan kecupan
KAMU SEDANG MEMBACA
Change It
RandomHanya cerita kecil tentang dunk dan hidup barunya "Apa maksudnya??" "Kenapa? Kenapa aku?" "........" "Jangan bermain main denganku!!" "Ouh fuck!!" DISCLAIMERS Bro this is bxb cerita ini murni dari pikiran author tidak ada sangkut pautnya dengan rea...