Saat tengah asik makan Dunk teringat akan sesuatu
"Daddy acen kap-"
Uhuk!! Uhukk!!
Perkataan dunk terpotong oleh phuwun yang tersedak
"Eh sayang hati hati dong makannya" ucap pond khawatir
Pond segera mengambil segelas air di depan nya lalu membantu phuwin minum"Phu kenapa??" Tanya dunk heran
"Kau memanggilnya daddy??" Tanya phuwin hampir nyolot
"I iya kenapa phu?" Tanya dunk polos
"Tapi dia bukan daddy kak" jas phuwin
Entah siapa uang polos disini"Heungg daddy hikss ga kan??" Tiba tiba dunk menghadap joong dan menangis sambil memegang lengannya
Joong yang melihat dunk menangis langsung panik
"E enggak kok sayang itu ga bener, kamu baby nya daddy ga boleh nangis ya" bujuk dunk"Sayang kak dunk lagi sensitif jangan gitu ya" ucap pond secara lembut pada phuwin agar phuwin tidak ikut ngambek
"Eung maaf kakak" sesal phuwin
"Minta maaf sama kak dunk ya" pond tersenyum mengelus rambut phuwin
"Kak dunk maafin phu ya, janji ga gitu lagi" phuwin memperlihatkan dua jarinya
"Eumm" dunk mengangguk
"Tadi kamu mau ngomong apa sayang?" Tanya joong karena tadi ucapannya terpotong
"Acen kapan datang tadi katanya mau datang" Dunk memeluk lengan joong dan menatapnya dengan tatapan bersinar membuat joong gemas
"Astaga tadi acen ngabarin bakal pulang sore karena ada kegiatan bareng teman temannya" jelas joong
Dunk mengangguk mengerti.
Setelah jam makan siang selesai joong pun jadi pergi ke makam ibu nya dunk bersama pond dan kekasihnya tentu saja
Mereka menaiki mobil yang sama karena saat pulang tujuannya juga sama
Saat sampai di makam mereka pun turun dari mobil nya
Dunk turun dengan membawa sebuah bukit bunga kesukaan ibu nya yaitu bunga lily
Dunk menatap bunga itu sebentar sebelum lengan gagah joong meraih pinggangnya dan mengajaknya ke sebuah makam yang masih baruDunk melangkah secara perlahan mendekat ke arah makam tersebut
Saat sampai dunk langsung mendudukan dirinya di samping makam tersebut
Dunk menatap sebuah nisan yang berisikan nama beserta foto sekarang wanita yang tersenyum manis
Senyum yang tak pernah dunk lihat sejak hampir sebelas tahun lamanya"Ibuu tidak kangen dunk?" Tanya dunk pada nisan itu
Dunk diam karena tidak sanggup harus mengatakan unek unek nya
Tak terasa air mata nya menetes begitu saja. Dunk semakin terisak kala tangan joong merengkuh tubuhnya"Menangislah keluarkan semua yang kau rasakan" ucap joong lembut di telinga dunk
Sedangkan pond dan phuwin berdiri di belakang menatap bagaimana sepasang kekasih itu saling menguatkan
"Hikss dia pergi hiks dia jahattt" Dunk menangis di pelukan joong
"Dad hikss ddy dunk hikss kangen ibuuu huee" Dunk menangis semakin histeris
Joong masih setia memeluk sambil mengelus punggung dunk agar tenangDunk melepaskan pelukan joong kemudian beralih ke poto ibunya
Ia memeluk nisan itu sambil menangis"Dulu ibu bilang bakal hidup bareng dunk" dunk menahan tangisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Change It
RandomHanya cerita kecil tentang dunk dan hidup barunya "Apa maksudnya??" "Kenapa? Kenapa aku?" "........" "Jangan bermain main denganku!!" "Ouh fuck!!" DISCLAIMERS Bro this is bxb cerita ini murni dari pikiran author tidak ada sangkut pautnya dengan rea...