chapter 25

815 36 6
                                    

Hari menunjukan pukul 15:40 terlihat dunk dan phuwin yang sedang menemani arsen belajar di ruang tamu

Sebenarnya mereka jenuh dan bosan karena dari pagi tidak ada kegiatan menarik yang bisa mereka bertiga lakukan

Dunk awalnya berfikir ingin mengajak phuwin dan arsen jalan jalan ke taman tapi niatnya ia urungkan karena kejadian masa lalu yang membuatnya trauma

Dunk sangat takut jika kejadian itu terulang lagi makanya ia memilih kebosanan saja

"Heum kak dunk kak pond kapan pulang ya" keluh phuwin

"Ga tau sih kalo daddy joong pulangnya malam biasanya" ucap dunk menebak nebak

"Phu jadi bucin banget ya sama pond" sambung dunk

"Hu'um karena waktu dunk tidak ada kabar phu sama kak pond terus" jelas phuwin

Dunk merubah raut wajahnya yang awalnya tertawa kecil langsung menjadi murung
"Eh kak kenapa?" Tanya phuwin khawatir. Arsen yang melihat itu langsung menghampiri dunk yang duduk bersandar di sofa

"Maafin dunk phu" Dunk merasa sangat bersalah dengan semua kejadian di masa lalunya

Entah kenapa setiap sedikit saja ingatan di masa lalunya terbayang dunk akan menangis. Dan jika bersama joong dunk akan merasa tenang tapi akhir akhir ini joong sibuk di kantor jadi dunk hanya sendirian

"Kaka ga boleh ngomong gitu lagipun semua udah lewat" phuwin memeluk dunk untuk menenangkan nya

"Hikss maaf" tiba tiba dunk menangis

"Eeh aduh kok nangis" Panik phuwin pasalnya jika dunk menangis phuwin sulit menenangkan nya

"Kaka ga boleh menangis" arsen ikut memeluk dunk

"Kenapa ini?" Dunk yang mendengar suara yang familiar di telinga nya langsung menoleh dan mendapati joong berdiri di belakangnya dengan pond

"Daddyy hiks" tangis dunk menghadap joong

"Dunk kenapa sayang?" Tanya pond menghampiri kekasihnya

"Phu juga tidak tau kakak, phu ga sengaja ngomongin masa lalu kemudian kak dunk menangis" jelas phuwi

"Ooh ya udah gapapa" pond mengelus rambut phuwin

"Kenapa baby hm?" Tanya joong sambil mengangkat dunk ke pangkuannya

"Acen ke kamar dulu ya nanti Kaka temani" pinta pond
Arsen menurut dan pergi meninggalkan dua pasang kekasih itu di ruang tamu

"Sayang Hey jawab daddy kamu kenapa hm?" Joong kembali bertanya

"Enggak tauu hikss" Dunk menangis di pelukan joong

Joong  paham dengan keadaan dunk dan ia lebih memilih untuk menemani dunk sembari menenangkan nya

"Joong" panggil seorang wanita yang baru masuk ke dalam rumah joong
Dunk menoleh dan menatap wanita itu

"Daddy dia siapa??"

"Oh di-"

"Gw mantannya kenapa? Ada masalah??!" Potong wanita itu

Dunk yang mendengar jawaban itu hanya diam menatap joong dengan wajah seolah bertanya

"Dia jadi sekretaris di kantor" joong meyakinkan dunk
Dunk mengangguk paham

"Tapi daddy ngapain dia ke sini??" Tanya dunk

"Oh hello ya terserah gw dong kan ini Rumah joong bukan rumah lo. Gw yang lebih tau soal joong" sahut wanita itu terkesan nyolot

Dunk meringkuk dalam pelukan joong merasa sedikit tidak nyaman dengan wanita aneh itu

Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang