chapter 32

640 38 2
                                    

Pada pagi hari

Pond bersama ohm masuk ke dalam ruang inap di mana tempat joong dirawat.

Setelah berita yang joong dengar semalam membuatnya syok dan kehilangan kesadaran nya, joong sempat mengugau dan seperti orang yang linglung namun dokter dengan sigap memberikan obat tenang untuk untuk joong.

Sampai saat ini joong belum sadarkan diri, pond dan ohm yang melihat itu pun merasa sedih juga karena melihat teman nya yang kini merasa tak berdaya hanya karena seseorang.

Mereka saling tatap sama lain mengisyaratkan perasaan yang sama yang mereka rasakan.

"Joong masih belum sadar juga" pond menghela nafas panjang dan meletakkan tangannya di tepi ranjang joong

"Ini pertama kali kita melihat joong seperti setelah belasan tahun berlalu" ucap ohm menimpali

Pond mengangguk setuju dengan apa yang di katakan oleh ohm,

"Apa yang harus kita katakan pada joong Saat tau kenyataan ini ohm?"
Tanya pond

Dan keduanya pun terdiam berfikir apakah joong akan sanggup menerima semua kenyataan pagit yang ia dapatkan ketika ia membuka matanya

"Entah lah pond gw juga ga sanggup harus ngomong" mereka sama sama terdiam


Flashback on...

"Bagaimana keadaan joong??" Tanya nanon ketika melihat pond kembali dari  arah kamar rawat

"Joong sudah mulai tenang tadi sedikit linglung dokter bilang joong kecapean dan perlu istirahat" jelas pond sedetailnya

"Tuan saya kembali dulu bersama tuan muda arsen" ijin paman gav yang sedang menggendong arsen yang masih tidur lelap karena ini masih tengah malam

"Em pulanglah ini sudah malam kasihan arsen tidur nya tidak nyaman" ucap nanon

Paman gav pun pergi meninggalkan rumah sakit.

Mereka kembali menunggu di luar ruang operasi berharap semua keadaan nya baik baik saja, keponakan dan dunk tentunya harus selamat.

Satu jaman berlalu mereka masih menunggu hingga lampu ruangan tersebut menyalq menandakan operasi telah usai.

Mereka pun di buat kaget sekaligus bahagia karena mendengar suara tangisan bayi yang menggema dari ruangan tersebut.

Mereka pun bangun dari duduknya saat melihat sang dokter keluar dari ruang operasi tersebut

"Bagaimana keadaan dunk dan anak nya dok??" Tanya phuwin cepat

"Sebelumnya siapa keluarga pasien??" Tanay sang dokter

"Maaf kami keluarganya san suaminya sedang di rawat, jadi bisa di bicarakan dengan kami" ucap nanon

Sang dokter menghela nafas berat sebelum mengatakan apa yang ada di benak nya

"Sebelumnya selamat saya ucapkan karena anaknya terlahir dengan selamat,sehat sempurna, berjenis Kelamin laki laki"

Dokter terdiam sebentar

"Syukur lah keponakan gw lahir" nanon mengusap wajahnya dan bersyukur

"Kondisi ibunya Bagaimana?" Tanay phuwin karena belum mendengar keadaan dunk

"Maaf-" ucap sang dokter terpotong

"Maksud dokter apa hah??!" Bentak phuwin saat melihat raut wajah dokter yang berubah

"Maaf atas kelalaian kami tuan," ucap dokter itu

Mereka yang mendengar itu pun merasa khawatir dan bingung

Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang