chapter 9

670 32 3
                                    

Di markas joong,ohm,nanon dan pond sedang berkumpul untuk membahas serangan tiba tiba di rumah joong
"Lalu apa yang harus kita lakukan??" Tanya Ohm serius
"Kita diam selama ini tapi mereka tidak menghiraukan hal ini justru mereka semakin berani, kali ini kita harus tegas joong kekuatan mereka kalah jauh dengan kita" ucapan pond benar benar serius dan juga sedikit menuntut karena ia tidak terima dengan apa yang force lakukan pada rekan rekannya
"Kita tidak boleh langsung menghabisi mereka" ucap joong menatap ketiga sahabatnya
"Lalu apa??" Giliran nanon yang bersuara
"Kita bunuh secara perlahan setelah mereka hancur kita lenyapkan" joong tersenyum seram
"Aahh gw paham maksud lo" nanon yang cerdas dengan sigap mengambil laptop nya mengacak sebuah situs
"Pertama gw akan ngeretas semua media milik mereka dan menghilangkan sedikit demi sedikit dana mereka" ucap nanon sambil mengutak atik laptopnya
"Gw akan mengawasi setiap pergerakan mereka, setiap mereka masuk ke wilayah kita gw akan lenyapkan tanpa jejak" ucap ohm sambil menyiapkan persenjataan nya
"Gw akan mengawasi tangan kanan force dan memastikannya lengah dalam menjalankan misi" pond adalah seorang mata mata yang handal dan bisa diandalkan
"Oke, gw bakal nyiapin kejutan terakhir untuk mereka" final joong
Saat semua sudah fix dengan rencananya
Mereka memutuskan untuk menyiapkan semua nya di ruangan nya masing masing
Joong sedang berada di ruangan yang penuh dengan peralatan dan senjata illegal yang tak semua orang punya
Joong menyiapkan sesuatu yang menarik untuk lawannya
"Gw ga sekejam itu buat melenyapkan sebuah komunikasi kecil seperti mu tapi karena kalian yang meminta jangan silahkan kita" joong tersenyum ketika membayangkan sesuatu yang menurutnya seru
Setelah malam hari mereka menyelesaikan urusan mereka di markas mereka memutuskan untuk pulang ke rumah joong
Karena bagaimanapun rumah joong adalah rumah mereka berempat. Tapi karena sahabat joong lebih suka tinggal di condo yang mereka beli mereka jarang tidur di rumah joong
"Oi pond lu ga ikut kita??" Teriak nanon melihat pond mengendarai mobilnya ke arah yang berbeda
"Gw ke kafe Bentar" ucap pond
"Ngapain?" Tanya Ohm memperlihatkan kepalanya menoleh ke arah pond dengan tatapan mengintimidasi
"Liat ayang lah, udah ah ga usah kepo" pond melakukan mobilnya menuju kafe yang di maksud
"Wih udah punya ayang aja tuh" ucap ohm menggelengkan kepalanya
"Kek lu ga punya aja" joong melirik je arah kaca untuk melihat ohm nanon yang sedang duduk di belakang
Ohmnanon saling tatap dan tersenyum
"Lah lu masih jomblo ae joong"_ohm
"Kapan lu cari orang biar ga sendiri mulu?" Tanya Ohm
Joong hanya diam dan fokus menyetir
"Udah lah ohm dia emang bukan takdir lu, lu berhak dapat yang lebih baik" ucap nanon mengarah ke h sensitif
"Mau sampai kapan lu sakit hati cuma karena satu orang? Masih banyak orang yang ngantri pengen jadi pendamping lu" lanjutnya
"Udah lah ga usah di bahas sayang" ucap ohm menghentikan nanon yang hampir emosi dengan joong
Joong tetap bisu
Joong semakin melakukan mobilnya hingga sampai di rumahnya

Sesampainya di rumah joong langsung menuju kamarnya sedangkan ohmnanon pergi kekamar arsen untuk melihat adik kesayangan joong yang menjadi kesayangan nya juga itu
Saat dikamar joong melihat dunk sedang duduk di tempat tidur
Tak menghiraukan dunk yang sedang menatapnya joong pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya
Setelah 20 menit joong keluar dari kamar mandi
Pandangannya terlihat pada dunk yang tertidur dengan posisi duduk di ranjangnya. Joong mendekat ke arah dunk dan membenarkan posisi tidur nya
Dunk sama sekali tak terusik 
Joong menatap dunk sekilas lalu berlalu ke ruang kerja nya
Saat jam menunjukkan pukul delapan malam joong masih berada di ruang kerjanya
Saat sedang fokus dengan berkas berkas nya. Joong mendengar tangisan seseorang seperti ketakutan yang berasal dari kamarnya.Ruangan joong yang terhubung dengan kamarnya otomatis setiap suara yang berasal dari kamarnya akan terdengar jelas ke ruang kerja joong. Joong beranjak keluar kamar untuk melihat apa yang terjadi
Saat di luar joong melihat
Dunk yang sedang tertidur tiba tiba mengigau seolah dirinya sedang mimpi buruk
"Ti tidak jangan...hiks...hikss.....sakit....hiks"
teriak dunk dengan mata Masih terpejam
Joong menghampiri dunk dan berusaha menenangkan dunk
"Hey, kenapa hm??" Joong mengelus rambut dunk dengan lembut memberikan ketenangan
"Sakit hikss.....hikss....jangan.....huee...." Dunk menangis histeris
Melihat hal itu joong entah kenapa ikut merasa iba
Baru pertama kali joong merasa sebaik ini pada orang yang menjadi bawahannya
Joong meraih tubuh dunk dan di tidurkannya di pangkuannya sambil mengelus punggungnya joong mengeluarkan kata kata pemenang
"Tidak apa apa jangan menangis"
Dunk sudah sedikit tenang hanya masih  sedikit terisak
"Hikss....takut.. huee.." Dunk memeluk joong seolah dirinya ketakutan
Merasa dunk sudah tenang joong perlahan melepaskan pelukannya
Tapi hal itu urung lantaran dunk malah mempererat pelukannya seolah joong tidak boleh pergi
Joong menghela nafas "Entah apa yang mengganggu pikiran mu sampai seperti ini?" Gumam joong menatap wajah dunk yang sudah tenang
Dunk masih sedikit sesegukan dalam pelukan joong
Tak ada celah untuk joong melepas pelukannya Akhirnya joong hanya pasrah dan ikut memejamkan matanya dengan dunk yang ada di pelukannya





















Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang