chapter 15

869 39 1
                                    

Semua kembali berkumpul di ruangan tadi
"Gimana??" Tanya joong
"Tak ada di tempat lain" jawab ohm
"Kita kembali saja" ucap joong
Semua akhirnya memutuskan untuk kembali
Saat akan melangkahkan kakinya keluar
Joong mendengar suara yang ada di balik pintu itu semakin keras
Joong curiga dan akhirnya jokng kembali mendekat
Pond dan ohm yang melihat itu langsung menyusul joong
"Kenapa?" Tanya Ohm
"Di balik pintu" ucap joong
Ohm dan pond paham apa yang di katakan oleh joong

Sementara dunk

Dunk perlahan kehilangan kendali
Baju nya terlepas dan pengait celananya juga sudah di lepas eh force
"Hikss.....lepashh....tolong.....hiks.." isak dunk dengan sisa kesadaran
Anak buah force hanya menonton bagaimana force menodai dunk
Force semakin bersemangat kala mendengar tangisan dunk memohon padanya
Dengan senyuman penuh kemenangan force mendekati bibir dunk dan melumat nya kasar
Dunk memberontak sebisanya tapi dunk tidak bisa melawan force dengan keadaan seperti itu
Dunk benar benar ketakutan
Trauma masa lalunya kembali menghantui pikirannya
"Jang-an hiks....le...pashh hiks.."
Dunk benar benar lelah melawan
Dunk menutup matanya berharap ada seseorang membantunya walaupun malaikat maut yang menjemputnya ia tak masalah asal ia tak mati dengan noda di tubuhnya

Saat force hendak membuka celana dunk

Brakk!!!!!!

Pintu terbuka dengan kasar
Dunk yang menutup matanya bahkan tak mendengar apapun karena kesadaran nya yang sudah di bawah sepuluh persen

Joong membuka pintu tersebut dengan paksa. Saat memasuki ruangan itu joong melihat bagaimana dunk di ikat dan force beserta anak buahnya yang menikmati hak itu
Entah kenapa joong marah besar tak terkendali tanpa ampun joong menembak seluruh anak buah force yang tersisa dan melumpuhkan force
Ia tak di bunuh karena joong ingin force mati dengan sedikit waktu yang lebih lama. Tapi hidupnya tidak boleh sempurna
"Bawa arsen pulang dengan aman biarkan gw sama dunk" titah joong pada pond dan ohm
Mereka yang mengerti pun langsung keluar bersama anak buahnya

Tak lama setelah mereka keluar joong mendekat ke tempat tidur usang itu dan menarik force lalu membanting nya ke lantai
Force terkapar tapi masih sadarkan diri
Force tak bisa berdiri karena kedua kakinya terkena luka tembak
Joong mendekat ke arah dunk
Joong menepuk pelan pipi dunk untuk membangunkannya tapi sepertinya dunk sudah kehilangan kesadaran nya
Joong melepas semua ikatan dunk dan melihat bagaimana luka pada pergelangan kaki dan tangannya beserta mata bengkaknya
Joong melepas jaketnya lalu memakaikan nya pada tubuh dunk
Memasangkan kembali pengait celana dunk
Joong menggendong dunk dan membawanya keluar dari gudang tua itu
Joong meletakkan dunk ke dalam mobil sebelum joong memasuki mobil nya joong mengeluarkan sebuah remot dan menekan tombol pada remot tersebut

Duarr!!!!

Joong tersenyum puas melihat gudang itu meledak dengan ledakan cukup besar membuat gudang dan seisinya hancur tak berbentuk
"Ini akibatnya jika ingin main main dengan ku"
Joong kembali memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan area yang sudah hancur itu.

Joong memarkirkan mobil nya di sebuah lobby hotel.
Joong membawa dunk ke sebuah hotel karena melihat dunk yang terpengaruh dengan obat perangsang yang do suntikan tadi
Dunk sadar dari pingsannya di tengah jalan
Dunk menjadi liar karena dosis obat perangsang yang tak main main

Joong segera menggendong dunk dan masuk kedalam hotel menuju front office dan mengambil kunci kamarnya
Setelah ia mendapatkan kuncinya joong membawa dunk masuk ke sebuah kamar dengan nuansa eksotik
Dunk yang berada dalam gendongan joong berusaha mencari kenyamanan dengan mengusak wajahnya di leher joong
"Emmhh panashh" rintih dunk
Joong merebahkan dunk di atas ranjang
Kemudian joong hendak bangun untuk melepaskan sepatunya
Tapi hal itu ia urungkan karena tangan nya di pegang oleh dunk
Joong merunduk dan mendekatkan wajahnya pada wajah dunk
Jarak antara mereka semakin menipis
Joong langsung melumat bibir dunk dengan nafsu
Dunk membalasnya tak kalah ganas
Puas dengan bibirnya joong beralih turun mengisap ceruk leher dunk
"Ahh mhh" desah dunk
Joong yang mendengar desahan dunk nafsu nya menjadi semakin meningkat
Joong beralih melepaskan seluruh pakaian dunk membuatnya full naked
Joong meraih paha mulus dunk dan mengelusnya dengan sensual
Dunk hanya diam menikmati tak memberontak
Dunk merasakan sentuhan joong yang sangat menenangkan
Joong kembali melumat bibir dunk
Dan tangan nya memijat puting dunk membuat dunk menggeliat
Tangan yang satunya tak di anggurkan
Tangannya mengelus pinggang dunk dan turun mengelus lubang dunk

Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang