Setelah tertidur lumayan lama dunk akhirnya terbangun
Saat membuka matanya yang pertama ia lihat adalah kamar dengan nuansa gelap yang asing menurutnya
Dunk sadar ada yang aneh dengan dirinya
Dan tak lama dunk menyadari jika saat ini ia tidak memakai pakaian sehelai pun dan ia juga merasakan sakit pada belakang nya dan pinggangnya
Dunk ingat dengan kejadian semalam
Jika kalian mengira dunk akan menangis dan tidak terima dengan ini
Kalian salah dunk hanya diam entah apa yang dunk pikirkan
Lima menit....enam menit.....sampai sepuluh menit dunk hanya terdiam dan pikirannya benar benar kosong dan tidak bisa berfikir antara sakit, sedih,marah,kecewa, tapi harus pada siapa apakah takdir??
Jelas dunk tau jika ini adalah hal yang akan terjadi ketika ia dijual but who knows jika akan semenyakitkan dan semenjijikan ini dirinya Setelah diperlakukan seperti jalang oleh orang asing yang belum lama ia kenalSetelah lama termenung dunk akhirnya bangkit dari kasur joong lalu memakai bajunya kembali tanpa membersihkan badannya
Dunk membersihkan tempat tidur dan mengganti sprei dan semua sarung bantal yang ia yakini pasti sudah kotor
Dunk berusaha terlihat biasa saja dan ia pergi keluar dari kamar joong dan berjalan menuju kamarnya Untung ini masih terlalu pagi jadi belum ada pelayan lain yang bekerja
Kalo ada aja pelayan yang nampak dunk keluar dari kamar joong beh mampus panas luar dalam ntar dunk dengar julidan mereka
Dunk memasuki kamarnya dan pergi kedalam kamar mandinya. Di bawah sower dengan air dingin dunk membiarkan dirinya di basahi tanpa merasakan dingin sama sekali
Dunk memejamkan matanya berusaha menelan kenyataan bahwa ia telah dikotori
Namun bukan ketenangan yang ia dapatkan saat matanya terpejam bayang bayang masa lalunya tiba tiba muncul lagi dan kembali menghantui pikiran dunk
Dunk hanya berusaha menghilangkan bayangan itu
Dunk memegangi rambutnya awalnya hanya di pegang tapi saat bayangan itu semakin lama semakin jelas dunk semakin menarik keras rambutnya dan berjongkok di bawah sower yang masi menyala
Traumanya kembali namun dunk tidak punya siapa siapa yang bisa mengobati traumanya
Dunk mendiamkan dirinya di bawah sower agar pikirannya sedikit tenangSekitar satu jam dunk berada di bawah sower yang dingin itu ia akhirnya keluar. Wajahnya masih tanpa ekspresi sama sekali
Dunk memutuskan untuk pergi keluar kamar karena mau Bagaimanapun ia tetap punya tanggung jawab untuk nya sebagai pelayan
Saat sampai di bawah dunk melihat arsen sedang bermain dengan di jaga oleh paman gav dunk hendak menyapa tuan mudanya itu namun sebelum itu dunk mengatur nafasnya dan ekspresi nya agar mereka tidak curiga
"Selamat pagi ganteng" sapa dunk tersenyum ramah pada arsen tidak lupa karena disana ada paman gav dunk juga memberi hormat pada paman gav
"Pagi kaka cantik!!" Seru arsen begitu ia melihat dunk
"Hei kaka laki laki bukan cantik" ucap dunk mengerucutkan bibirnya
"Tapi acen liat kaka cantik dan juga lucu iya kan paman?" Tanya bocah polos itu pada paman gav
Paman gav hanya tersenyum menanggapi celetohan anak kecil ini
"Oh iya acen udah sarapan??" Tanya dunk lembut
"Cudah kaka!"Dunk sekarang hanya menemani arsen bermain karena ia juga bingung harus ngapain mau bantuin kerjaan rumah tapi selalu di nyinyirin sama rekan kerja nya
Saat sedang asik menemani arsen bermain tiba tiba dunk tersungkur karena ada yang menoyor kepalanya dari belakang
"Akhh apa apaan sih lo anjing!" Kesal dunk saat mengetahui Naca lah yang menoyor kepala dunk
"Eh lo disini tuh jadi budak ga usah sokab sama tuan muda lu kerja sana" titah naca karena tidak terima jika ada orang yang pangkatnya dibawah itu bersantai santai
Maybe naca akan sangat iri jika melihat dunk bersantai
"Tapi ya mbak naca gw tuh ada pekerjaan khusus yaitu menemani tuan muda arsen jika mau protes,protes saja sama bos besarmu" ucap dunk meremehkan naca
"Maksud lo apaan njing lo itu cuma budak ga usah belagu sialan!!" Bentak naca ga terima dengan ucapan dunk
"Tolong naca jangan buat keributan sebelum saya pecat" kali ini paman gav yang tidak terima naca marah marah dihadapan tuan mudanya
Naca yang takut dengan ancaman akan di pecat pun pergi meninggalkan mereka bertiga
"Kan dunk ayo main lagi!!" Seru arsen
Paman gav hanya memperhatikan bagaimana kelembutan dunk menemani tuan mudanya
"Andai putra ku satu satu nya bisa selembut diri mu pasti paman tidak khawatir saat meninggalkan tuan muda dengan nya" ucapnya sambil menatap dunk
"Uh? Emang anak paman kerja disini juga??" _Dunk
"Iya dia tangan kanan tuan joong sekaligus sahabatnya dari kecil" jelas paman gav
"Waahh keren ya bisa kerja sama sahabat sendiri" seru dunk
Dunk menemani arsen dan sedikit mengobrol dengan paman gav sampai tak sadar jika waktu makan untuk tuan muda sudah tiba
Jam menunjukan jam 11 30 yang dimana seharusnya arsen sudah makan siang "tuan muda ini waktunya anda untuk makan siang" paman gav yang tau waktu makan tuannya pun memberitahukan
"Paman acen makan nya nanti aja ya"
Arsen menolak untuk makan siang
"Loh kenapa gitu Hmm?" Tanya dunk lembut
"Acen masih mau main kakak" arsen memelas ingin tetap bermain
"Tapi acen harus makan biar cepat besar" bujuk dunk
Akhirnya dengan segala jurus bujuk membujuk arsen mau makan
"Mau makan apa Hmm?? Tanya dunk
"Acen mau naci goleng boyeh??" _arsen
"Boleh dong" Dunk tersenyum gemas lalu berjalan menuju dapur untuk membuatkan arsen nasi goreng
KAMU SEDANG MEMBACA
Change It
RandomHanya cerita kecil tentang dunk dan hidup barunya "Apa maksudnya??" "Kenapa? Kenapa aku?" "........" "Jangan bermain main denganku!!" "Ouh fuck!!" DISCLAIMERS Bro this is bxb cerita ini murni dari pikiran author tidak ada sangkut pautnya dengan rea...