chapter 22

810 43 4
                                    

Ke esokan harinya
Di kamar besar bernuansa gelap
Terlihat laki laki cantik yang matanya terpejam damai namun masih tampak jejak air mata yang tak kunjung kering
Sebab kemarin ia menangis kepergian ibunya

Joong yang baru keluar dari kamar mandi langsung menghampiri ranjang dan duduk di samping ranjang dekat dengan dunk

"Sayang" panggil joong lembut
Joong mengelus pipi dunk dan beralih ke mata kemudian mengecupnya lembut
Jujur saja joong melihat dunk menangis meraung raung kemarin sungguh membuatnya sakit hati
Ia merasa tidak terima jika ada yang membuat dunk nya seperti ini

"Maaf karena tidak bisa mencegah kejadian kemarin" sesal joong
Joong menyibakkan rambut dunk yang menutupi wajah dunk

Dunk merasa terusik dengan kegiatan joong pun membuka matanya perlahan
"Daddy" panggil dunk dengan suara serak yang hampir hilang

"Baby apa tenggorokan mu sakit??" Tanha joong khawatir
Dunk hanya menggeleng pelan

"Mau mandi?" Tanya joong
Dunk hanya mengangguk sebagai jawaban dan merentangkan kedua tangannya seperti anak kecil yang minta di gendong

Joong yang paham langsung mengangkat tubuh dunk dan membawanya ke dalam kamar mandi

Saat sampai di kamar mandi joong menurunkan dunk
Saat dunk berdiri tiba tiba rasa pusing menyerang yang membuatnya oleng
Dunk terhuyung ke samping. Untung dengan gercep joong memeluk tubuh dunk agar tidak jatuh

"Sayang kenapa hm?" Joong sudah benar benar khawatir saat ini

"Hanya pusing daddy dikit" ucap dunk lucu agar joong tidak khawatir

"Habis ini kita ke rumah sakit ya sayang" ajak joong

"Ga usah gapapa daddy, biasanya kalo abis nangis emang gini" Dunk meyakinkan joong

Entah kenapa saat mendengar kata rumah sakit dunk menjadi agak takut dan tak ingin pergi ke sana

Setelah hampir setengah jam dunk pun menyelesaikan acara mandi nya di bantu oleh joong Karena joong sangat protectiv dengan keadaan dunk





Setelah selesai joong dan dunk pun turun ke bawah untuk sarapan
Di meja makan sudah ada arsen yang berpakaian rapi

Jika kalian bertanya tanya kenapa arsen terus les tapi umurnya masih 6-7 tahun. Jadi arsen di perbolehkan memasuki sekolah dasar saat umurnya sudah mencapai 7 tahun pas dan arsen masih otw 7 tahun sekitar sebulan lagi baru ia di perbolehkan
Jadi karena arsen ingin belajar saat itu juga joong pun membuat jadwal les dengan seorang tutor yang memang mengajar anak anak di luar sekolah
Gituuu

Baik to story

Joong menghampiri arsen dan duduk di tepat di depan dunk
"Kaka kenapa kaka sakit?" Tanya arsen khawatir karena melihat wajah dunk yang agak pucat dan seperti kelelahan

"Kaka ga papa cuma begadang kemaren jadi agak lelah" jelas dunk

"Ih kakak jangan begadang nanti sakit, iya kan bang?" Protes arsen

"Haha iya sayang maafin Kaka ya" Dunk sedikit tertawa mendengar ocehan arsen yang tidak terima dirinya begadang kemaren

"Acen habis pulang les ke kantor abang ya sama supir" pinta joong pada adiknya

"Emang kenapa bang tumben?" Tanya arsen

"Kaka dunk akan ikut ke kantor abang pulang sore, biar Kaka dunk ada teman nanti" jelas joong

Tentu arsen sangat setuju jika ada hal yang berkaitan dengan dunk ia akan jadi yang pertama

Setelah selesai sarapan arsen pun berangkat les bersama supir kepercayaan keluarga joong

Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang