chapter 20

710 29 5
                                    

Pagi harinya jam menunjukan pukul 06:00
Dunk terbangun karena merasa tidak nyaman dengan tidurnya
Dunk membuka matanya dan melihat joong yang masih menutup matanya

"Heungg daddy" rengek dunk tiba tiba membangunkan joong

"Hemm kenapa baby" ucap joong suara berat khas bangun tidurnya

"Pelukk" Dunk memajukan tubuhnya mendekat ke arah joong dan masuk ke dalam pelukan nya
Joong menerima dengan senang hati

Dunk mengusak kan kepalanya di leher joong, entah kenapa akhir akhir ini wangi joong adalah wangi yang membuatnya candu
Ia kembali memejamkan matanya di dekapan joong

"Ini sudah pagi baby, waktunya bangun" joong mengelus pundak dunk dengan lembut

Dunk kembali membuka matanya dan meletakkan kepalanya diatas dada joong
"Mau peluk" ucap dunk

"Nanti lagi ya, sekarang bangun dulu" joong mengecup singkat bibir dunk

"Bangun gih mandi dulu" titah joong

Dunk mengerucutkan bibirnya menunjukkan jika ia sedang ngambek dengan Joong

Melihat ekspresi itu joong tidak bisa menahan senyumnya
"Jangan lucu lucu sayangg" ucap joong gemas memegang pipi dunk

"Mau mandi bareng?" Tanya joong sengaja menggoda Dunk

"Boleh??" Tanya dunk balik membuat mata joong melotot
Beberapa detik kemudian ia merasa senang

"Ofcourse baby" joong segera menggendong dunk dan membawanya masuk kedalam kamar mandi
Dunk dengan senang hati memeluk leher joong

Joong mendudukan dunk di atas closet joong membuka keranjang di atas bhatup nya dan mengisinya sampai penuh
Saat sudah penuh joong mematikan kerannya
Dan membantu dunk melepaskan semua pakaian nya. Sebenarnya joong mati matian menahan nafsu nya
Melihat punggung mulus,putih being milik dunk membuat joong hilang fokus

"Daddy??" Panggil joong menyadarkan joong dari lamunannya

"E Eh iya baby" joong yang sudah tersadar pun ikut melepas semua pakaiannya. Joong mengangkat tubuh dunk dan masuk bersama ke dalam bhatup.

Joong dan dunk berendam bersama dengan posisi dunk berada di pangkuan joong
Dunk menyandarkan kepalanya di dada dunk
Raut wajah dunk kembali menjadi sendu
Joong yang menyadari itu tentu membuatnya khawatir
"Hey ada apa dengan raut wajah mu itu?" Tanya joong

"E enggak" Dunk berusaha kembali seperti biasa
"Jangan berbohong baby" joong memutar tubuh dunk membuat mereka saling berhadapan
"Katakan saja jangan di pendam" bujuk joong
Dunk masih diam dan menunduk dan memegang jari jari joong
"Baby katakan saja apa yang membuat mu sedih Jangan di pendam nanti kamu sakit karena kepikiran" jelas joong
Dunk mendongak menatap joong dengan mata berkaca kaca dan bibir melengkung ke bawah

"Heyy kenapa hm??" Tanya joong khawatir

"Dunk takut daddy" ucap dunk ragu ragu
"Takut?" Joong menaikkan satu alisnya dan menatap dunk

Dunk mengangguk pelan
"Katakan apa yang membuat mu takut?" Ucap joong lagi lagi membuat dunk menunduk
"Daddy?" Panggil dunk lagi
"Hm?"

"Jangan seperti ini" ucap dunk membuat joong semakin heran
"Kita Jangan seperti ini, dunk tidak pantas dunk hanya budak daddy" sambung dunk
Entah kenapa ucapan naca kemarin kembali menghantui pikirannya

"Apa maksudmu sayang, ayo jelaskan dengan benar" tegas joong

"Eum...dunk takut daddy, hidup dunk terlalu menjijikan dan tidak pantas untuk berada di samping daddy" jelas dunk

Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang