Malam harinya joong terlihat memasuki kediamannya
Wajahnya Nampak sedikit kelelahan joong melangkah masuk tapi tak melihat siapapun kecuali maid yang masih bekerja di di dapur menyiapkan bahan masakan untuk esok pagi
Joong menghampiri maid dan bertanya
"Bi kemana semua orang?"
Maid yang melihat kedatangan joong langsung memberi hormat
"Teman teman tuan sudah pulang tadi sore dan tuan muda sudah tidur di kamarnya" jelas sang maid
"Dunk??" Tanya nya karena ia tidak mendengar nama Dunk yang disebut
"Dunk saya tidak tau tuan dari tadi saya belum lihat" jelas nya
Joong paham karena maid yang bekerja tidak melihat kedatangan nya bersama dunk tadi siang
"Ouh ya sudah saya pergi dulu" pamit joong lalu meninggalkan dapurJoong memasuki kamarnya dan mendapati dunk masih dengan posisi yang sama dan tertidur dengan tangan mungil sedang memegang selimut di atas perut
Joong mendekati dunk dan duduk di tepi ranjang
Joong menatap wajah cantik dunk dan mengelusnya
"Cantik" gumamnya
Entah kenapa rasa lelah yang joong rasakan dari pulang kantor menghilang begitu saja saat melihat dunk
"Kau sudah menderita selama ini sekarang biar aku menjagamu" ucap joong pada dunk yang masih tertidur
Joong mencium pucuk kepala dunk dan tersenyumDunk yang merasa terusik dengan kelakuan joong perlahan membuka matanya
Dan ia melihat joong yang sedang menatapnya
"E tuan" panggilnya karena joong hanya menatapnya
"Sudah makan?" Tanya joong Tanpa memperdulikan panggilan dunk
Dunk mendengar itu hanya diam
"Kenapa diam?" Dunk hanya menggeleng pelan
"Dari tadi kamu belum makan??!" Tanya joong sedikit meninggikan suaranya
Dunk terkejut dan semakin menundukkan kepalanya merasa takut
"Haihh kenapa belum makan hm?" Suara joong berubah menjadi lembut ketika melihat reaksi dunk yang ketakutan
"Takut.." ucap dunk pelan meremas ujung baju nya
"Takut keluar.?" Tanya joong memastikan
Dunk hanya mengangguk pelan dengan wajah yang di tekuk dan bibir mengerucut dan bergetar menahan tangis
Joong merasa gemas dengan Tingkah dunk yang setelah pulang dari gedung tua itu yang menurutnya dunk seperti anak kecil yang cengeng. Apakah dalam gedung itu ada arwah anak kecil? Ntah lah
"Apa kamu lapar??" Tanya joong
"Eumm" dunk hanya mengangguk mendengar itu joong tanpa pikir panjang meraih tubu dunk dan langsung menggendong dunk
"Tu tuan apa yang kau lakukan" Dunk terkejut dengan kelakuan joong yang tiba tiba
"Diam.. kita akan turun ke bawah dan makan" titah joong
"Ta tapi tuan sa-" ucapan dunk terpotong karena joong mencium bibir nya secara tiba tiba
Dunk membeku
"Manis" joong tersenyum kembali mengecup singkat bibir dunk
Wajah dunk memanas merasa malu
Joong terkekeh melihat wajah dunk yang memerah seperti kepiting rebus"Pegangan" titah joong
Dunk langsung memeluk leher joong dan menyembunyikan wajahnya di leher joong
Sesampainya di dapur joong mendudukan dunk di kursi meja makan
Sedangkan joong pergi memanggil maid untuk membuatkan dunk dan dirinya makananBeberapa menit kemudian
Makanan siap di hidangkan dan mereka menikmati makan malam yang tenang
Setelah selesai joong menyuruh maid untuk membersihkan bekas makannya
"Tuan saya ijin ke kamar saya" ucap dunk ingin berdiri
"Kamu ke kamar aku sekarang" tolak joong
"Tapi tuan"
"Jangan membantah" sarkas joong
Dunk tak punya pilihan selain pasrah dan mengiyakanSaat memasuki kamar dunk mendudukan dirinya di sisi kasur joong
Dunk menoleh ke arah joong yang sedang melepaskan pakaiannya
Sebenarnya dunk malu melihat badan joong yang kekar berotot tapi ya udah lah toh juga selain melihat dunk
juga pernah merasakan nya wkwk"Kenapa kau melihatku begitu??" Tanya joong yang menyadari jika ia di tatap oleh dunk
"Ah eng enggak" dengan cepat dunk mengalihkan pandangan nya
"Mau mandi bersama??" Goda joong
Dunk yang mendengar itu menjadi salah tingkah dan wajahnya berubah menjadi merah seperti kepiting rebus
Joong mendekati dunk
Dunk Gugup dengan sikap joong
Saat berada di depan dunk joong menarik tubuh dunk sampai berdiri dan langsung mencium bibirnya
Dunk hanya membeku ia merasa kaget dengan apa yang di lakukan oleh joong
Joong melumat bibir dunk semakin dalam dan menuntut membuat dunk terbuai
Dunk membalas ciuman joong
Tanpa dunk sadari tangan joong sudah mendarat di pinggang dunk menjalar ke perut dan ke dada lalu meremasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Change It
RandomHanya cerita kecil tentang dunk dan hidup barunya "Apa maksudnya??" "Kenapa? Kenapa aku?" "........" "Jangan bermain main denganku!!" "Ouh fuck!!" DISCLAIMERS Bro this is bxb cerita ini murni dari pikiran author tidak ada sangkut pautnya dengan rea...