chapter 5🔞

983 26 3
                                    

Malam masih gelap dan dunk berada dalam kamar joong ntah apa yang akan terjadi dunk sangat takut

Dunk di lempar ke atas ranjang King size milik joong
Dunk sudah merasa was was akan apa yang akan terjadi
"T-tu-tuan apa yang anda lakukan" Dunk berusaha berdiri namun usahanya sia sia karena joong tiba tiba menindih badan dunk dan memegang kedua tangan dunk
Dunk berusaha memberontak namun karena tenaga nya yang tidak sekuat joong perlawanan dunk tidak ada artinya
Merasa kesal dengan perlawanan dunk joong menampar pipi dunk dengan keras
Plak!!
"Menurut saja sialan percuma kalo lo melawan"
"Akhh" Dunk memegangi pipinya yang memerah
Mata dunk berkaca kaca jika boleh sekarang ia ingin menangis sangat kencang nya ketika bayangan masa lagunya menghantui dunk benar benar lemah dan badannya tidak bergerak seolah dia tak punya tulang yang kokoh untuk berdiri
Joong terbangun dari posisinya kemudian berjalan menuju laci sebelah tempat tidurnya disana terdapat beberapa mainan seperti borgol dasi vibrator dan berbagai mainan sex lainnya
Joong hanya meraih dasi dan vibrator kemudian joong kembali berjalan ke arah dunk yang masih berada di ranjang
Joong segera mengikat kencang tangan dunk ka atas kepalanya dengan dasi yang ia ambil
Joong memulai aksinya ia melucuti seluruh pakaian dunk bahkan dengan kejam nya joong malah tersenyum senang seolah itu adalah hiburan yang sangat menarik baginya
Saat tau dirinya di lucuti dunk menangis memberontak tapi apa daya kekuatan nya tidak sanggup mengimbangi kekuatan joong yang menahan tubuh dunk
Dunk hanya bisa menggelang kuat dengan di banjiri oleh air mata
"A-aku mohon hikss.....ja-ngan....lakukan ini..hiks....aku mohonnn hiks...." Dunk menangis sejatinya berharap joong mau melepaskan dunk
Namun bukan joong namanya jika ia luluh saat mendengar tangisan pilu itu
Joong justru semakin menjadi setelah pakaian dunk di lucuti
Tanpa persiapan apapun dan tanpa aba aba joong tiba tiba memasukkan vibrator yang ia pegang secara paksa ke dalam hole dunk
"Argghh sak-kitt hiks..... lepas.. akhh.. lepas.. hikss aku mohonnn haa akhh"
Teriak dunk kesakitan ia terus menahan rasa sakitnya dan terus meminta agar semua ini di hentikan
Joong mahal tersenyum puas begitu melihat reaksi dunk yang kesakitan
Joong mulai menyalakan vibrator itu dengan kecepatan sedang
"Akhh...hahh...ahhh...hiks ...lehhh...Pash ak-uh mohh-honnsh...hah ahhh hahh"
Melihat dunk yang semakin memohon joong malah semakin bersemangat dengan sengaja joong menambah kecepatan vibrator nya dengan kecepatan tinggi membuat dunk bergerak tak karuan diatas ranjang dengan tangan yang di ikat
Kepala dunk terus mendengar ke atas sambil mendesah tak karuan antara sakit dan perih yang ia rasakan
Hampir lima menit joong melihat dunk akan mencapai klimaks nya langsung menghentikan vibrator nya
Dunk bernafas lega saat merasakan vibrator itu telah berhenti
Joong mengeluarkan vibrator nya dari hole dunk kemudian berkata
"ini baru permulaan dan kau sudah begini cih" sinis joong melihat dunk yang sudah lemas dengan keringat di seluruh wajahnya
Tanpa ragu joong melepaskan pakaiannya di depan dunk dan itu membuat dunk semakin ketakutan
Joong merangkak ke atas kasur lalu mengukung dunk
Joong menarik kedua paha dunk dan meletakkan nya di samping pinggang joong
Dunk terus menggelengkan kepalanya sambil menangis memohon
Namun seperti nya kuping joong sedang budak joong mengabaikan dunk yang sedang memohon
Joong dengan senyum jahat nya tanpa aba aba secara tiba-tiba memasukkan barangnya kedalam hole dunk
"Arggghh -sak-kithh lep-p-ashh aku....hiks... mohon" Teriak dunk merasakan ada benda tumpukan yang lebih besar mencoba menerobos hole nya yang sempit
Baru setengah yang masuk dan hole dunk terasa penuh
Dan

Bless
Joong mendorong seluruh barangnya
"Aarrgghh!!".
Dunk semakin berteriak
"Diamlah sialan!!" Bentak joong menjambak rambut dunk
Dunk sangat kesakitan karena joong mendiamkan pinggulnya dan membiarkan Junior joong tertanam di dalam hole dunk
Dunk mulai bergerak gelisah karena rasa tak nyaman yang ada pada hole nya
Joong sadar dengan pergerakan dunk segera menggerakkan pinggulnya dengan brutal membuat dunk tersentak ke headboard dunk hanya mampu menangis dunk semakin susah lagi karena tangan nya yang di ikat
membuatnya tidak leluasa
"Le-pashh aahh-kuhh moh-honh ahh ahh hahh"
Jika dipikir mungkin tangan dunk sudah memerah akibat ikatannya yang terlalu kencang
"Akhhh hahhh ahh ahh" desah kala merasakan sesuatu didalam sana dunk merasa titik nikmatnya di kenai oleh Junior milik joong
"Ouh fuck!!" Desah joong merasakan nikmatnya hole dunk
"Ahh akk-kuh ma-uhh pi pisshh ahh hahh" desah dunk yang mulai merasakan nikmatnya tumbukan joong
Junior joong terasa berkedut didalam holenya joong mempercepat gerakan nya dan membuat dunk kesakitan
"akkhh hahh"
Desah joong Saat pelepasannya begitu pula dengan dunk
Joong mencabut Juniornya dan melepaskan ikatan tangan dunk
Joong masih belum berhenti saat dunk berbaring terlentang dengan tangan naik ke atas joong membalikkan posisi badan dunk menjadi menungging
Joong kembali memasukkan Junior nya dengan sekali hentak
"Aahh hahh yashh" joong sangat menyukai hal ini
Joong semakin bergerak brutal membuat dunk mencengkram kuat seprai untuk menyalurkan rasa nikmatnya joong sesekali menampar pantat dunk hingga kemerahan

Plak

Plak

Pelepasan joong Akhirnya sampai dengan dunk yang sudah beberapa kali keluar
Kali joong tidak langsung mencabut juniornya dari sayangnya
Dunk yang kelelahan langsung ambruk ke kasur dunk tertidur membelakangi joong dengan benda yang masih tertanam di dalam hole nya

~~~~~

Ke esokan paginya dunk terbangun karena merasakan ada sesuatu yang menusuk nusuk holenya saat kesadaran nya sudah terkumpul dunk melihat joong sedang memaju mundurkan pinggulnya dengan Junior nya yang menancap sempurna di hole dunk
Joong melihat dunk ingin melawan segera mempercepat gerakan nya membuat dunk tak bisa bicara dan terus menerus joong menggembirakan dunk
"Hahh ohh it's so fucking good" desah jokng semakin brutal menumbuk lubang hole dunk
Hole dunk sudah terasa kebas dan perih
Dunk hanya mendongak meraup udara sebanyak yang ia bisa
Pelepasan joong semakin dekat dan membuatnya kembali mempercepat gerakan pinggulnya
"Hahh" desah joong Saat Pelepasan
Joong melepaskan Junior nya dari hole dunk dan hendak berjalan kekamar mandi sebelum benar benar pergi joong mendekati dunk lalu berkata
"Pekerjaan mu adalah seorang pemuas nafsu ingat itu" ucapnya memegang dagu dunk
"Cih dasar pelacur"
Dunk kembali tertidur sejak tadi karen dunk benar benar capek setelah di gempur hampir 6 jam sih rasanya kek__?









Bersambung tgy
Besok lagi 🫡🤗

Typo bertebaran

Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang