"Halo tuan,informasi terbaru akan saya kirim sebentar lagi"_-
"Kerja bagus, segera kerjakan apa yang saya suruh"_-
"Baik tuan"_-Dunk merasa lega akhirnya ia bisa menghubungi sahabatnya satu satunya
"Trima kasih ya bibi" Dunk mengembalikan hp yang ia pinjam
"Sama sama nak" Bibi itu pun pergi meninggalkan dunk.
Dengan perasaan senang Dunk melakukan pekerjaannya seperti biasa hingga selesai.Skip...
Malam hari
Dunk sedang berada di dalam kamarnya yang ia lakukan hanya duduk di kasurnya tanpa melakukan apapun sungguh dunk sangat bosan saat ini.
Dunk memutuskan untuk keluar kamar siapa tau di luar ada hal bisa ia lakukan.
Dunk menuju ruang tamu, saat akan pergi ke dapur dunk melihat dari pintu masuk pond dan ohm datang dengan joong diantaranya joong terlihat mabuk. Pond dan ohm memapah joong dan meletakkan nya di sofa ruang tamu.
"Tuan joong kenapa?" Tanya dunk padahal dia tau joong mabuk maybe sekedar basa basi.
"Oh ini tadi kita minum minum sedikit di bar jadi dia mabuk" jawab pond
"Tolong bawa dia ke kamarnya kita ada masih urusan" pinta ohm.
Dunk mengangguk, pond dan ohm bergegas keluar rumah dan pergi ke tempat nya masing masing. Karena joong sudah tidak sadar alias hampir seratus persen di bawah kendali. Dunk dengan sekuat tenaganya mengangkat dan memapah tubuh joong. Tidak bodyguard jam segini di dalam rumahnya,semua sedang berjaga di luar rumah jadi dunk tidak ingin berteriak memenuhi ruangan hanya untuk hal ini.
Dunk menaiki tangga dengan hati hati dengan lengan joong yang bergelayutan di bahunya karena tubuhnya yang lebih kecil dari joong membuatnya sedikit kesulitan. Setelah usaha yang dilakukan akhirnya dunk sampai di depan pintu kamar joong. Dunk membukanya dengan satu tangan dengan tangan lain yang memegangi joong agar tidak ambruk ke depan. Dunk membawa joong masuk dan membaringkannya di ranjang King size milik joong. Dunk membuka sepatu kulit milik joong agar nyaman saat istirahat. Dunk sedikit membenarkan posisi tidur joong agar tidak sakit leher nanti pas bangun.
Saat selesai dunk beranjak pergi namun tiba tiba tangannya di tahan oleh joong. Joong dalam kondisi setengah sadar memanggil manggil nama Dunk
"Dunk... diam disini saja" dengan posisinya yang masih sama.
Dunk berusaha melepaskan genggaman tangan dunk tapi tangan joong terlalu kuat membuat pergerakan tangan dunk sakit. Saat akan berhasil melepaskan tiba tiba dunk di tarik oleh joong. Dunk jatuh tepat di atas dada joong
Dengan segera dunk berusaha bangun tapi tak bisa tangan joong beralih memegang pinggang dunk erat dan sedikit meremasnya membuat dunk meringis
Joong membalikkan posisinya membuat dunk berada di bawah kukungan joong. Dunk membeku melihat wajah joong sayu memabukkan seakan joong sedang menghipnotisnya dunk hampir terbuai dengan tatapan sayu milik joong. Tapi segera dunk sadar dan berusaha memberontak namun karena tenaga nya yang lebih kecil daripada tenaga joong. Dunk bukan apa-apa di mata joong
Joong meraih kedua tangan dunk dan memegang di atas kepala dunk. Satu bermain di pinggang dunk
Dunk meringis tak bisa memberontak
Joong melumat bibir dunk lembut yang mampu membuatnya terbuai kedua kalinya. Semakin lama lumatan lembut itu berubah menjadi lumatan menuntut
Lumatan yang joong beri semakin kasar dan sebelah tangan joong meremas bokong dunk
Dunk menahan desahannya supaya tidak keluar karena malu dengan orang orang yang ada di luar ruangan itu.
Joong yang tau pun semakin gencar melumat bibirnya. Beberapa menit bermain dengan bibir
Joong beralih turun pada leher dunk dan menjilatnya. Dunk masih menahan desahannya agar tidak keluar. Joong kesal dengan reaksi dunk dan dengan ganas joong menggigit gigit leher dunk membuat beberapa kissmark
"Mhh ahh" desahan dunk lolos begitu saja. Dunk mendongakkan kepala ketika joong dengan lihai bermain di area leher dan dadanya
Joong membuka pakaian yang ia gunakan hanya menyisakan celaan dalamnya saja. Dan setelah nya joong beralih membuka semua pakaian dunk membuatnya full naked
Dunk sedikit terkejut dan seketika dunk merasa takut. Ini bukan kemauannya
dunk menggelengkan kepalanya saat joong akan memasukkan jarinya ke dalam lubang dunk
Tak menghiraukan dunk joong memasukkan dua jadinya ke lubang dunk membuat sang empu melenguh
"Eunghh ahh sak kit"desah dunk merasakan sakit disertai nikmat yang datang perlahan
Jari jari Joong memainkan lubang dunk dan satu tangannya yang masih memegang tangan dunk beralih Pada dada dunk dan meremasnya kuat
Bibir dunk pun tidak ia biarkan menganggur. Joong kembali meraup bibir dunk dalam membuat dunk kewalahan dunk membuka mulutnya dan membiarkan lidah joong menerobos masuk dan mengobrak abrik rongga mulut dunk
"Ahh aahh tu tuanhh ahh" desah dunk menikmati permainan joong
"Call me by my name baby" ucap joong sensual
Beberapa saat joong tak mendengar apa yang dia inginkan kan dengan jahil menambah jarinya dalam lubang dunk dan mengobrak abrik lubangnya mencari titik nikmat pada lubang dunk
"Jo joonghhh aahh inihhh nikhhmathh" keluh dunk dengan kepala mengadah
KAMU SEDANG MEMBACA
Change It
RandomHanya cerita kecil tentang dunk dan hidup barunya "Apa maksudnya??" "Kenapa? Kenapa aku?" "........" "Jangan bermain main denganku!!" "Ouh fuck!!" DISCLAIMERS Bro this is bxb cerita ini murni dari pikiran author tidak ada sangkut pautnya dengan rea...