chapter 14

631 30 4
                                    

"Ngapain?" Tanya luke yang memperhatikan salah satu anak buahnya yang menoleh seperti orang kebingungan.
"Tadi saya liat kek ada orang tuan?" Jawabnya
"Efek mabuk lo tuh yang bikin kelingeran" jawab salah satu anak buah yang lain mengundang tawa yang lain
Tanpa memikirkan apapun force luke dan anak buahnya melanjutkan pestanya
Dunk hampir saja ketahuan saat anak buah yang tadi ia buntuti tak sengaja melakukan kontak mata dengannya

"Harus sampai kapan sih ini" Dunk mulai jenuh menunggu mereka pergi

Dor!!

Dor!!



Dunk kaget mendengar suara tembakan yang tiba tiba datang menyerang force dan semua anak buahnya
Mereka langsung bersiap melawan
Dunk tersenyum kala melihat seseorang yang menembakkan pistol nya tadi masuk ke dalam ruangan itu
Itu joong
Tapi
Joong sendiri??
Dunk melihat bagaimana joong melawan mereka dengan persediaan senjata yang ia bawa
Dunk tak keluar karena itu akan menjadi beban saja
Dunk tak punya senjata apapun
Dunk akan menunggu hingga semua musuh joong lengah dan dunk akan melepaskan arsen
Begitu pikir dunk
"Hahaha gw kira lo pengecut" tawa luke melihat joong datang sendirian
"Dimana adik gw sialan!!" Ucap joong dengan tatapan tajam seperti singa yang siap akan mengamuk kapan saja.
"Ohoii santai dong kalo..." ucap luke menggantung katanya
Lalu luke memperlihatkan arsen yang berada di kursi usang itu
"Kalo lo ga mau adik lo mati" sambung luke dengan senyum liciknya
"Gw peringatkan jangan berani ada yang menyentuh nya!" Geram joong
"Ooh tapi taruhannya nyawa lo"

Tanpa basa basi force menyerang joong tapi dengan sigap joong menghindari
Setelah beberapa waktu joong berhasil melumpuhkan sebagian anak buah force
"Cih kemampuan seperti ini Kalian gunakan??" Ledek joong
Force tak terima dengan ucapan joong lalu menyuruh semua anak buahnya untuk menyerang joong
Saat semua tengah berfokus
Dunk melihat kesempatan untuk melepas arsen
Dunk diam diam keluar dari persembunyian dan memukul kepala anak buah force yang menjaga arsen dengan balok kayu yang ia temukan di dekat lemari tempatnya bersembunyi

Dunk langsung melepaskan ikatan anak keci itu dan menggendong nya membawanya kembali ke tempat persembunyian nya tadi

Saat dunk berusaha menyadarkan arsen dari pingsannya
Dunk mendengar teman teman joong datang dengan beberapa anak buahnya

"Joong dimana arsen??!" Tanya Ohm yang baru memasuki ruangan itu
Joong menoleh dan melihat sekitar tempat arsen tadi berada dan itu sekarang kosong
"Sialan!!! Kemana lo membawanya sialan!!??" Geram joong menonjok wajah luke hingga ia terkapar
Joong mencari adiknya di setiap sudut ruangan itu namun tak ada

Di persembunyian nya dunk berhasil menyadarkan arsen
"Ka-" ucap arsen terputus karena dunk menyekap bibirnya
"Shuutt jangan bersuara" titah dunk
"Abang mana??" Tanya arsen dengan suara sangat pelan
"Abang lagi di luar acen diam dulu ya" pinta dunk
Arsen hanya menurut
"Nanti kalo kaka suruh lari, lari ya langsung ke abang biar acen aman" suruh dunk
Dunk tau arsen pintar makanya dunk berani melakukannya
Setelah menunggu kesempatan untuk arsen
Kebetulan joong berada di dekat mereka sendirian
"Acen pergi cari abang sekarang ya" pinta dunk
"Tapi kaka??" Ucap arsen memelas
"Kaka akan keluar menyusul" ucap joong agar arsen mau menurut

Saat joong ingin berbalik ia merasakan ada sosok kecil yang memeluk kakinya
Joong menoleh dan melihat adiknya sedang memeluknya erat
"Astaga arsen sayang kamu gapapa kan??!!" Tanya joong panik
Dengan segera joong menggendong arsen dan membawanya keluar
Melihat joong keluar dunk melambaikan tangannya dan di balas oleh arsen
Namun sayang hal itu di lihat oleh force
Dunk ketahuan
Joong dan semua anak buahnya pun keluar



"Huhh syukurlah arsen selamat" ucap ohm
"Kenapa ga dibunuh semuanya aja sih joong, sayang itu tinggal dikit" nanon tak terima pasalnya saat anak buah force tersisa hanya lima orang dengan force joong malah menghentikan nya dan menyuruh semua anak buahnya untuk pergi
"Kita akan melihat hal menarik kenapa mesti di lanjutkan" ucap joong tersenyum puas
Saat joong akan mengeluarkan sesuatu dari kantongnya joong ingin menurunkan arsen dari gendongan nya tapi hal itu ia urungkan karena melihat ekspresi arsen yang seperti orang bingung dan khawatir
"Heyy kenapa hm? Ada yang mengganggu pikiran mu?" Tanya joong lembut
"Abangg hiks....hikss kaka dunk kemana?" Tangis arsen pecah
"Hey kenapa menangis hm??" Tanya Ohm melihat arsen menangis menyebut nama Dunk
"Abangg kaka dunk  hiks. ma ih di da am hiks.." ucap arsen tak jelas karena tangisan nya makin sesak
"Hey tenang dulu ya, ngomong pelan pelan" joong mengelus punggungnya arsen untuk menenangkan nya
"Abang kaka dunk..." arsen berucap sekelas mungkin
Joong diam mendengarkan apa yang akan di sampaikan oleh arsen
"Di dalam" lanjut arsen
Joong kebingungan pasalnya tadi ia tak melihat dunk
"Tadi kaka dunk bilang akan nyusul tapi belum keluar" adunya dengan sisa tangisnya
"Tapi kak dunk ga ngapa ngapain kamu kan??" Tanya pond
"Enggakk.. Abangg jemput kak dunk" minta arsen memelas
Joong merasa sedikit khawatir mendengar arsen sampai segitunya menangisi dunk
"Joong arsen ada benarnya juga, kita harus liat kondisi dunk bagaimanapun dia pernah menyelamatkan arsen" jelas ohm
"Nanon tolong jaga arsen gw sama yang lain bakal mencari dunk" titah joong dan nanon mengangguk















Meanwhile dunk conditions

Anak buah force melihat dunk yang berada di balik pintu langsung menghampiri nya
Dunk ingin melarikan diri tapi di cegat oleh dua anak buah lain
"Eits mau kemana hm??" Mendekati dunk dan mencolok pipinya
Dunk menepis tangan pria itu
Force kemudian mendekat
"Gara gara kau sialan rencana ku gagal" force marah dan ingin menembak dunk dengan pistol yang ada di tangannya
Dunk hanya diam tak menggubris
"Cih sangat do sayangkan bos mu itu tak peduli dengan mu" force tersenyum licik
"Ahh sebelum kau mati...." force menggantung kalimatnya dan mengelus leher dunk
"Sebaiknya kita bermain sebentar karena sayang jika laki laki cantik seperti mu mati sia sia" force tertawa
"Bawa dia keruangan sebelah" ucap force
Dua pria itu memegang lengan dunk dan ingin menyeret nya
"Lepaskan sialan!" Bentak joong memberontak
Dunk melawan dengan sekuat tenaga
Dunk berhasil melumpuhkan satu pria yang hendak menahannya
Force kesal dan mendekat ke arah dunk
Force mengeluarkan handuk kecil yang sudah berisi bius
Dengan cepat force membekap mulut dunk membuat dunk langsung pingsan karena pusing dari efek obat bius itu

Force tersenyum puas dan segera membawanya ke sebuah ruangan. Tak jauh dari tempat tadi
Force meletakkan dunk di atas sebuah ranjang usang yang nampak lama tak terpaksa
Force mengikat tangan dunk diantara sela headboard dan kakinya dengan posisi melebar
Force menyiram wajah dunk dengan sebotol air membuatnya sadar seketika
Dunk mendapati dirinya terikat langsung memberontak
"Lepaskan aku!" Dunk menggerakkan tangannya tapi ikatan itu terlalu kuat
Force hanya tersenyum licik melihat dunk yang berusaha lepas membuat force mempunyai ide
Force mengambil sebuah jarum suntik disertai dengan sebuah cairan
Force Mendekati dunk
"Sialan apa yang kau lakukan, menjauh!!" Tolak dunk
"Bersiaplah mendesah di bawah ku baby" force mengambil cairan di botol kecil itu dengan jarum suntiknya lalu mendekatkannya ke arah dunk
"Tolong Lepaskan hiks.. lepas!" Teriak dunk ketakutan
Force menyuntikkan cairan itu di bahu dunk
Force duduk di tepi ranjang menunggu reaksi cairan itu
Tak butuh waktu lama ternyata cairan itu memberi reaksi yang cukup kuat karena terlalu banyak
"Pahh panashh tolongh" lengah dunk menahan panas pada tubuh nya
"Perangsang ini efeknya lumayan juga" force kembali mendekati dunk dan membuka kancing bajunya
Dengan sisa kesadaran yang ia punya dunk berusaha melawan meski tangan nya perih karena ikatan
Meskipun dunk sudah di nodai oleh joong tapi dunk ingin hanya joong lah yang pertama dan terakhir melakukan itu
Dunk tak ingin jika ia menjadi orang menjijikan dengan bekas orang pada tubuh nya
"Lepash hikss..." Dunk memohon tapi force tak peduli dengan permohonan dunk
Force semakin liar membuka baju yang di kenakan dunk dan menjilati lehernya
Dunk menangis memohon tapi semua sia sia.

















Di sisi lain
Joong kembali ke ruangan tempat arsen di sekap
Joong memeriksa keadaan sekitar namun tak mendapati joong.dan force juga sudah tidak ada di ruangan itu
"Sial kemana orang itu pergi" ucap Ohm prustasi
"Cari di tempat lain pasti mereka masih disini" ucap pond
Joong berjalan ke sebuah pintu di sebelah ruangan itu tapi kembali mendekati temannya
"Cari di setiap sudut mau mayat atau bukan harus ketemu" perintah joong pada anak buahnya
Saat joong akan melangkah meninggalkan tempat itu joong samar samar mendengar suara orang di balik pintu yang tadi ia datangi
"Oi joong ngapain bengong disitu?" Mendengar itu joong kembali mendatangi pond menghiraukan suara itu.
Hingga lama joong dan semuanya mencari namun tak menemukan dunk disana. Mereka memutuskan untuk kembali. Tapi...

































Bersambung........


See you letter.....





Jangan lupa vote


























Next.....


"Akhh emmh janganhhh hahh"



"Hikss lepashh"




















Gimana tuchh

Change ItTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang