bab 37

530 72 5
                                    

Dengan telaten ustad jeon pun membantu adik iparnya untuk memakai sepatu , sebab Luka dikedua tangannya membuat Haruto kesusahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan telaten ustad jeon pun membantu adik iparnya untuk memakai sepatu , sebab Luka dikedua tangannya membuat Haruto kesusahan .

" makasih ustad " ucap haruto tersenyum namun dengan air mata yang mengalir .

" Nanti malam mau tidur dirumah saya? Gapapa " ucap ustad Jeon .

" Gausah ustad , Kasian si Hyunsuk dia udah kaya buntut ruto gabisa ditinggal " jawab Haruto terkekeh geli , Lisa yang mendengarnya pun ikut tersenyum dan menghapus air matanya .

" kamu ini bisa aja , yaudah ayok kebetulan saya mau ada kelas di kelas kamu , bareng aja ya" ajak ustad Jeon diangguki haruto .




Kini Lisa dan Rose sedang memerhatikan ustadzah Jisoo menyampaikan materinya dikelas keputrian hari ini , namun saat ustadzah Jisoo melantunkan ayat suci al-quran .. Lisa sama sekali tidak merasakan hal-hal aneh seperti kemarin-kemarin .

Bahkan Lisa kini sudah sangat fokus mendengarkan apa yang disampaikan Oleh gurunya .

" oleh sebab Itu sebagai umat muslim selama tidak ada halangan baiknya kita melaksanakan ibadah yang sudah dianjurkan , Sholat lima waktunya , sholat Sunahnya , Mengajinya ...

Sebab selain kewajiban, semua itu juga sebagai Pondasi untuk diri kita sendiri , sebagai umat islam " ucap ustadzah Jisoo menjelaskan .

Rose pun menoleh menatap sahabatnya dan tersenyum senang , pada akhirnya Lisa akan kembali normal .

Namun tidak dengan somi , somi yang berbeda kelas dengan Lisa dan Rose pun sudah tidak bisa mengontrol dirinya sendiri , Nampaknya Jin tersebut tetap menginginkan Tumbal untuknya .

" Bu saya izin ke toilet " ucap somi kepada guru yang sedang menjelaskan materi .

" Silahkan somi " jawabnya .

" Som ? Kamu mau aku temenin ga?" Tanya eunchae teman sekelas somi .

" Gausah , aku sendiri aja " jawab Somi dengan wajah datarnya tidak seperti biasanya yang sangat ramah dan ceria .

Eunchae pun mengangguk mengerti , membiarkan somi keluar kelas sendiri namun ? Somi tidak ke toilet melainkan Berjalan menuju Asrama putri .

Suasana asrama putri sangat sepi , bahkan Penjaga asrama saat ini yang menggantikan Ning deas pun tidak ada Di asrama karna memang jam produktif pondok .

Namun Somi terus berjalan menaiki tangga untuk sampai kekamar lamanya , kamar yang sudah lama kosong .

Somi membuka Pintu kamar tersebut dengan kunci yang selalu ia bawa , sampai didalam pun somi kembali menguncinya .

ASRAMA PUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang