✨️LELAH SEKALI✨️

48 34 0
                                    

Setelah melaksanakan PPSMB, kehidupanku benar-benar berubah. Aku harus melakukan segalanya dalam satu waktu sehingga membuat tenaga yang lebih banyak.

Terkadang, saat malam hari aku menangis mengadu pada Tuhan.

Aku percaya terhadap apa yang aku lakukan saat ini termasuk ke dalam tantangan tajam yang harus aku hadapi agar sampai ke puncak sana.

"ALVI... MAU BARENG KE KAMPUS TIDAK?"

Aku mendengar teriakan kak Senja yang membuatku membuka pintu kamar lalu membalasnya, "Iya sebentar ya, mau ngambil tas dulu"

"Aku tunggu di luar ya, sekalian mau manasin motor juga" ujar kak Senja di depan kamarku.

Di dalam kamar, aku langsung memasukkan alat tulisku ke tote bag hitam milikku lalu keluar dari kamar. Kemudian, setelah mengunci pintu kamar, aku menyusul kak Senja di parkiran indekos ini.

"Mau berangkat sekarang?" tanya kak Senja yang sudah berada di atas motor.

Aku mengangguk, "Iya, soalnya aku ada kelas 30 menit lagi"

Kak Senja tertawa saat melihatku terburu-buru naik ke atas motor, "Pengantar bisnis ya? Biasa emang tuh dosen, selalu aja mendadak."

"Bener, ayo kita berangkat!" seruku lalu kak Senja mulai mengendarai motornya menuju kampus.

Sesampainya di parkiran Fakultas Ekonomi dan Bisnis, aku dan kak Senja berjalan bebarengan dengan santai karena sesampainya di kampus, dosen yang mengajarku pagi ini datang telat.

"Laptopnya masih berfungsi baik kan?" tanya kak Senja.

Aku mengangguk, "Baik kok, soalnya masih belum banyak file yang dikerjain. Sekali lagi makasih ya kak atas pemberian laptopnya karena sangat berguna banget buat aku"

"Iya, santai aja kali. Dari pada nganggur, ya buat kamu aja biar ada yang ngerawat. Kasihan laptopnya kalau tidak di urus" jelas kak Senja.

Aku tertawa mendengar penjelasan kak Senja, "Ada-ada aja sih kak, nanti kak Senja pulang duluan aja kan katanya cuma ada satu kelas, soalnya aku mau langsung ke toko"

"Oke deh, semangat ya kerjanya!"

"Selalu dong kak, duluan ya kak dan terima kasih atas tampangan hari ini" ujarku lalu berbelok ke arah kanan setelah mendapatkan anggukan dari kak Senja.

Aku benar-benar bersyukur atas kemudahan yang Tuhan berikan padaku. Pada saat aku belum memiliki laptop untuk kebutuhan kuliahku, Tuhan memberiku jalan melalui perantara kak Senja.

Laptop yang diberikan kepada diriku itu adalah laptop SMA miliknya yang sudah tak terpakai. Tak hanya itu, kak Senja selalu membantu diriku ketika aku merasa kesusahan seperti saat kami ada kelas dengan waktu yang sama, kak Senja memberiku tumpangan.

Kak Senja memang sangat baik hati dan hal itu mengingatkan diriku dengan sahabat lamaku.

Sedih sekali....

Hari ini, aku ada 3 kelas yang menyebabkan aku harus bekerja hingga malam. Karena aku harus 8 jam per hari selama 4 kali dalam seminggu.

Selesai kelas yang ke 2, aku memutuskan untuk pergi ke perpustakaan lalu menjalankan salat zuhur.

Aku di sini harus memiliki teman baru karena Bintang diterima di pilihan keduanya yaitu di UNDIP.

Huhu... sedih sekali.

Ngomong-ngomong, aku pergi ke perpustakaan bersama teman baruku yaitu Selly Xenia. Selalu saja berbeda kepercayaan, tetapi aku percaya mungkin ini jalan Tuhan untuk menguji diriku.

ALVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang