✨️PULANG✨️

58 47 2
                                    

Ting

Mataku menoleh lalu melihat notif yang keluar, dengan cepat aku mengambil ponsel milikku dan melihatnya.

Mataku menoleh lalu melihat notif yang keluar, dengan cepat aku mengambil ponsel milikku dan melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alwer?" tanyaku pada diri sendiri saat melihat siapa nama pengirim.

Tangaku tergerak untuk menekan pesan yang ia kirimkan, aku tersenyum melihatnya. Sungguh, aku tak ada niat untuk tersenyum tetapi mulut sialan ini menyuruhku untuk tersenyum.

Jari-jariku tergerak untuk membalas pesan yang dikirim Alwer, aku memang harus berterima kasih dengan dirinya bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jari-jariku tergerak untuk membalas pesan yang dikirim Alwer, aku memang harus berterima kasih dengan dirinya bukan?

Jari-jariku tergerak untuk membalas pesan yang dikirim Alwer, aku memang harus berterima kasih dengan dirinya bukan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mataku melotot saat dirinya membalas asal-asalan.

"ALWER SIALAN!!! BABI IN YOUR EYES!" umpatku keras lalu mengetik hal yang serupa.

Sedari awal aku bertukar pesan dengan Alwer, tak henti-hetinya senyumku terus berkembang. Apalagi disaat dirinya mengirim pesan disertai emoji. Duh, rasanya sangat aneh sekali.

Lihat saja sekarang, aku masih menyengir dan menggigit bibir mengingat Alwer.

"GUE KENAPA SIH?!" umpatku kesal dengan diri sendiri.

Aku terus pada posisi seperti itu hingga teringat bahwa aku harus pulang ke Purworejo. Mataku melotot sempurna disaat melihat jarum jam yang ditampilkan pada jam dinding yang tergantung pada tembok kamar ini.

"ASTAGFIRULLAH. AKU TELAT INI, ADUH KERETA JANGAN PERGI DULU DONG!!" jeritku lalu mengambil tas dan mengunci kamar lalu keluar dari Indekos ini.

Aku bergegas dengan cepat, keretanya akan berangkat 10 menit lagi. Detak jantungku benar-benar berpacu dua kali lipat disaat menunggu gojek yang sudah kupesan.

ALVITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang