tawaran galen

358 14 0
                                    

wehhh mana nihh vote nyaa biar makin semangat author buat ngelanjutin huhu
mari bereffort buat tap2 bintang yaaa...







lift pun terbuka, langkah ella terhenti sejenak meraih ponselnya yang terus bergetar didalam tas nya, gadis itu mengerutkan kening nya dan mengangkat telp itu
"ini siapa?" tanyanya saat panggilan itu terhubung
"belum menyimpan nomor ku ternyata, aku didepan mobil hitam buru keluar sebelum media tau"

DEG-! bisa kusebut dia gila sekarang

TIT-! sambungan telepon pun dimatikan sebelah pihak, ella semakin mempercepat langkah nya seraya memperhatikan sekitarnya, semoga tidak ada staff yang curiga kehadiran galen menjemput ella

gadis itu pun segera memasuki mobil hitam dan mobil pun dengan cepat pergi melaju menjauhi gedung perusahaan "maaf jika sedikit memaksamu malam ini" itulah ucapan yang pertama kali galen lontarkan saat keheningan mulai menyelimuti mereka

"iya tidak masalah, kita ingin membicarakan apa?"
"bisa kita pergi ke suatu tempat? aku mempunyai taman pribadi dengan sungai buatan yang indah" ucap galen dengan tatapan yang fokus pada arah jalanan
"boleh silahkan saja" ucap ella yang menatap ke arah luar, angin sepoi malam masuk menusuk kulit ella membuat gadis ini memejamkan matanya, ia berusaha untuk tidak panic attack saat berinteraksi dengan lelaki, itu karena efek trauma di masa kecil nya

"nahh kita sudah sampai, mari turun" ucap galen seraya memakirkan mobil nya
"ini akan aman kan?" tanya ella memastikan, tentu saja ia tidak ingin menjadi santapan empuk media tentang perginya ia bersama galen "saya menjamin itu, mari turun" ucap galen menyakinkan

taman yang lumayan luas dengan dihiasi beberapa kursi kayu dan sebuah sungai buatan dengan ikan-ikanan kecil yang lucu, mengapa seorang galen bisa membuat taman pribadi untuk dirinya? dan taman ini bisa dikatakan sedikit luas untuk bisa menenangkan pikiran

"ini adalah taman milik arana,bukan milikku" jelas galen yang seperti membaca wajah kebingungan gadis disamping nya
"wah sangat bagus, kak arana memiliki selera yang indah" puji ella seraya menatap keindahan taman yang dipenuhi bunga-bunga indah yang berbagai macam

"baiklah,apa yang kita ingin bicarakan?" tanya ella setelah keduanya duduk di sebuah kursi kayu

"soal kau yang ingin menginap dirumah ku dan menolongku untuk mengartikan maksud arana" ucap galen to the point "you want?"

ella terdiam sejenak "ini terlalu cepat bagiku dan aku belum mempersiapkan apa-apa pak"

"berapa lama aku harus menunggu? jika maksud arana sudah tersimpan maka aku akan memberi bayaran 10 kali lipat dari gaji bulanan mu dan kau bisa mengambil salah satu mobil di basement ku setuju?"

ella menelan ludah nya, seorang yang super kaya seperti galen tentu akan menepati semua kata-kata nya dengan begitu ia bisa mengirimkan 10 miliyar pada orangtua nya dan memutuskan koneksi dengan mereka, baiklah sekarang ella sudah tergiur dengan tawaran yang diberikan galen

"akan ku kabari besok nya" ucap ella "dan aku tidak ingin satu kamar dengan mu kau mengerti?"

galen tertawa "hei siapa yang ingin berbagi kamar denganmu"

DEG-! dasar ella bodoh, apa maksudnya dari semua itu mengapa ia berfikir sampai sejauh itu? memang benar yang dikatakan gia, ella memang tidak sepolos itu.

"apaan sih maksud ku s-siapa tau saja k-kau kan ingin mengetahui maksud arana, kukira k-kau bakal membuatku tidur di ranjang nya" jelas ella sedikit terbata-bata menahan malu

"hei ide mu bagus juga ya" ucap galen berniat meng isengi gadis yang pipinya sudah merona itu

"sialan aku tidak mau" sahut ella cepat dan diiringi tawa galen setelahnya "aku hanya bercanda jangan dibawa serius" jelas galen mengakhiri tawa nya

ella hanya membuang muka nya seraya melihat sekitaran taman "apa disini bakal hujan?" tanya ella menatap atap yang meutupi taman ini
"atap nya bisa dibuka namun disini juga tersedia hujan buatan" jelas galen

"wah kau sangat merayakan istrimu ya" puji ella menatap beberapa bunga yang indah yang sejenak menyita perhatiannya

"kau sendiri? tak punya mantan sebelumnya atau bagaimana?"

"nahh aku tidak suka berpacaran, itu seperti membuang waktuku saja" sahut ella seraya menatap kosong bunga-bunga di sekitarannya, "bagiku lebih baik membuat orang di sekitaranku bahagia daripada berpacaran seperti itu"

galen mengangguk sebagai tanda paham dengan kejelasan ella,

"ini sudah malam pak, saya harus pulang besok ada jadwal yang harus saya tangani" ucap ella seraya menatap jam tangannya

galen pun mengangguk dan pergi mengantarkan ella pulang

"baiklah terimakasih atas waktunya nona" pamit galen seraya mengucapkan terimakasih

"tidak masalah terima kasih juga sudah mengantarkan ku pulang" ucap ella tersenyum dan mobil galen pun melaju meninggalkan apartemen ella

gadis itu segera memasuki rumahnya, and shit !! dia lupa membeli makanan untuk makan malamnya, mau tak mau ia mengeluarkan ponsel nya dan memesan gofood untuk memesan makanan

"wih kencan nya menyenangkan nona gabriella ziell? or nona gabriella rocly? hahaha" ledek shella saat ella memasuki rumahnya

"baiklah jangan membuatku kesal, kau dibayar berapa sampai mau menjebakku seperti ini" kesal ella yang melempar tas nya keatas sofa

"gaji ku dua bulan, fantastis bukan? ia sangat tergila-gila dengan istrinya itu" jelas shella "lebih baik kau tinggal dirumah nya saja untuk membantu nya"

"kau gila? media akan mengatakan apa jika tahi bahwa aku berkeliaran di sekitaran rumahnya?"

"kau tenang saja, aku yang akan menjemputmu setiap harinya, jadi kau tidak akan ketauan oleh media"

ella duduk di kursi yang berhadapan dengan shella "kau tau? aku dibayar 10 miliyar jika membantunya dan sebuah mobil"

shella sontak membesarkan matanya dan mulutnya menganga tak percaya "kusebut kau gila jika kau tidak menerima tawaran sebesar itu bodoh" ucap shella heboh

ella mengangkat kedua bahu nya "belum kuputuskan aku mengatakan akan mengabarinya esok hari"

"kau yakin tidak mau dengan tawarannya? ini adalah hoki seumur hidup ella just open your eye broo! " ucap shella yang heboh

"aku berencana akan memberikannya pada orang tua ku dan setelah itu aku akan meng cut off koneksi dengan mereka " jelas ella menumpuhkan tangannya di dagu nya "menurutmu bagaimana?"

shella mengangguk setuju, sebenarnya ia juga sedih saat melihat ella yang harus selalu dihantui masalalunya yang dengan kata-kata mereka yang sering menyakiti hati gadis malang ini
"tentu saja, aku setuju denganmu el, agar mereka tenang dan tidak mengusikmu lagi" sahut shella

ella terdiam, apakah ia harus menerima tawaran itu? apakah dengan menerima tawaran itu ia akan bisa membebaskan dirinya dari masa lalu yang terus mengejarnya? akankah ia bisa bahagia dengan tenang tanpa memikirkan masalah tentang keuarga nyaa??








nahh segitu sajaa duluuu jangan lupaa terua ikuti ceritanya yaa dan jangan lupa vote untuk cerita ini terimakasih -!♡

needed man's and little sweet princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang