selamat dari wartawan

198 6 0
                                    

"cantik sekali" batin galen bergumam.

"apanya yang cantik daddy?" tanya ragan yang langsung menoleh kearah sang ayah
galen pun menggeleng "ha?siapa yang mengatakan cantik?kau ada-ada saja" sahut galen berbohong dan langsung berjalan melewati ella dan langsung memasuki kamar mandi lalu meutup pintu.

sedangkan ella hanya mengacuhkan pria itu dan pergi duduk disamping ragan, bocah menggemaskan itupun memeluk ella erat dan sedikit bermanja-manja pada gadis itu "tadi daddy muji kaka canci lohh" adu bocah itu pada ella yang mendengarnya hanya terkekeh gemas "aku tau, tapi ayahmu itu terlalu gengsi untuk mengakuinya"

"ohh kaka boleh agan minta satu hal?" tanya ragan yang langsung bersemangat seraya duduk dipangkuan ella

"apa yang kau inginkan hm? katakan"
"hm,,tapi kaka halus katakan dulu bahwa kaka setujuu"
"loh bagaimana bisa? kaka kan belum mendengar permintaan kamu sayang"
ragan menggeleng paksa "hushh kaka halus beljanji akan menelima nya"

ella pun akhirnya menerima dengan anggukannya "baik kaka berjanji, nah jadi ada apa?"

"begini" ucap galen seraya memainkan jari-jari nya perlahan "daddy mungkin akan pindah lumah yang baluuu, jadi kaka juga halyus ikut daddy"

ella menaikkan sebelah alisnya "mengapa daddy mau pindah rumah baru hm?"

"itu....gara-gara daddy halus melupakan mommy dan mencari seseolang yang dicintai oleh daddy,, dan kaka canci adalah jawabannya"

"loh mengapa kaka sayang ? daddy mu seorang yang berwibawa dan kaya, wanita lain pasti akan mau menerima nya sayang"

"kaka nda cuka sama daddy?"

ella tersenyum seraya menggeleng "kaka kemari cuman ingin membantu daddy kamu untuk mencari tahu tentang mommy kamu sayang" ucap ella menolak halus "dan jika daddy mu pindah rumah otomatis kaka juga harus pulang kerumah kaka"

"t-tapi kaka sudah beljanji pada agan untuk menerima nya" ucap ragan menatap ella dengan penuh harap

ella dengan gemas pun mencubit hidung ragan dengan gemas "kau ini ya licik sekali hmmm"

"tidak licik kaka tapi celdass" sahut ragan seraya terkekeh yang disusul oleh tawa ella, gadisini sangat menggemas melihat tingkah dan cara bicara ragan yang terlampau menggemaskan

"jadi kaka halus mau"
"nanti kaka fikirkan lagi yaa"
"ishh kaka halus mauuu"
"tapi sayang-
"kaka halus mau titik kaka"

"ada apa ini? ragan tidak mandi sayang?" ucap galen saat berjalan keluar dari kamar mandi
ragan pun  mengangguk "agan cudah tadi pagi waktu daddy dan kaka tidul belsama"

BLUSH

kedua sejoli itupun menatap sesama sejenak lalu langsung membuang arah mereka kearah lain, memang bocah satu ini saat usil sekali, sumpah demi apapun ella sangat malu sekali sekarang dirasa muka nya akan segera memerah karena menahan mlalu.

drt...drt...
galen dengan cepat mengangkat telfon dari bawahannya
"kalian dimana?"
"...."
"baik kami akan segera turun, kalian berdua pergi menuju mobilku yang rusak aku akan kesana seraya memmberikan kunci mobil pada kalian"
"....."

galen pun segera mengakhiri sambungan telpon nya lalu menatap kearah ragan "ayo sayang mobil kita sudah dibawah" ucap ragan, ragan pun sontak mengangguk dan langsung berlari mendahului ella dan galen. kini, mereka tersisa berdua didalm kamar itu

"kau ingin disini sampai besok?" ucap galn seraya mengikat tali sepatunya

ella menatap galen panik "g-galen, ragan turun tanpa memakai apapun kita bisa ketahuan oleh media"

sontak galen langsung menepuk dahi nya "astaga aku tidak berfikir kesana ell, kau saja memakai masker dann turun perlahan bisa?"

ella pun mengangguk mengiyakan galen "baik, kau turun duluan aku akan menyusul"

galen pun mengangguk dan pergi meninggalkan ella sendiri didalam kamar. tak selang waktu yang lama, ella pun segera memakai masker nya dan turun kebawah menyusul galen.

alih-alih selamat dari jeratan media, kini ella sangat terkjut saat keluar dari lift saat melihat banyak wartawan dan kamera man yang bersap untuk meliputnya hari ini. sontak semua wartawan pun  mendekat, membuat gadis ini mau tak mau kembali memasuki lift dan segera menutup lift tersebut seraya menaiki sembarangan tingkat.

ella pun dengan cepat menelfon galen yang langsung diangkat oleh pria itu "kau dimana? wartawan hampir saja mengerubui ku galen" ucap ella saat panggilan tersambung

"itu yang ingin aku katakan ella, begini saja panggil salah satu staff hotel dan minta jalur pintu darurat saja agar aman, aku juga tadi harus keluar lewat sana"

"mengapa wartawan datanfg secepat itu?"

"didekat sini ada entertaiment gosip, aku yakin ia melihat ragan dan langsung berlari meliput kemari, untung saja ragan bisa langsung menaiki mobil"

"baiklah aku kan mencoba untuk keluar dulu"

"aku meunggumu didepan pintu darurat kau cepatlah"

"baik" ucap ella seraya memutuskan sambungan panggilan mereka dan langsng memanggil seorang staff hotel "permisi, boleh saya meminta tolong?"

staff itu pun mengangguk dengan sopan "Selamat siang Nona, tentu ada yang bisa saya bantu?" Ella pun langsung mengangguk dan membuka sedikit maskernya "baiklah kau mengenalku? Aku adalah Gabriell ziell dan kini wartawan tengah mengejarku. Bolehkah aku minta tolong? untuk mengarahkan ku kepada pintu darurat? Aku harus bisa keluar dari sini sebelum mereka mengejarku." ucap gadis ini dengan tatapan memohon.

staff hotel yang mengerti pun langsung menganggukkan kepalanya "boleh-boleh aku sangat mengidolakanmu. Kamu sangat indah! baik-baik Mari saya bantu" ucap staf itu dan langsung mengajak ella untuk menuruni anak tangga darurat yang mengarahkan pada pintu darurat dari belakang hotel

"nah, ini nanti anda tinggal lurus keluar yang akan langsung menemukan pintu keluar dari belakang Hotel namun, sebelum itu Bolehkah saya minta satu hal?"

ella pun mengganggu dengan sedikit terburu-buru "ada apa?" staff itu pun langsung mengeluarkan ponselnya "Bolehkah kita berfoto sebentar?" ella hanya menggangguk dan tersenyum saat kamera mengarah pada wajahnya, setelah berfoto dan bersalaman, ella pun segera berpamit dan langsung melarikan diri dari pintu darurat

tampak di sana sebuah mobil putih dengan model Ferrari yang berdiri tepat dihadapan pintu darurat, tanpa berpikir panjang ella pun langsung menaiki mobil tersebut dan benar saja, sudah ada Galen dan ragan yang menunggunya

"kau tidak apa? kau selamat?" ella hanya menggangguk tanda ia tidak apa-apa "tentu tidak masalah untung saja ada staff yang baik padaku" ucap Ella sedikit Lega, tak lama mobil pun langsung melaju dengan tancap gas dan pergi dari perkarangan hotel

"aku masih heran, Bagaimana bisa wartawan bisa sampai segercep itu dalam mengambil kamera dan ingin memotret kita?" ucap Ella Yang Tak habis pikir dengan kelakuan para wartawan.

"Agan....minta maaf kaka canci, kalena telalu cenang, jadi Agan tidak tawu jika ada pala waltawan yang segela belali mendekati Agan, tapi Agan langsung belali. agan tidak tawu, kalau gala-gala itu daddy dan kaka hampil saja telkena musibah." ucap ragan seraya menunduk

ella hanya tersenyum dan menggeleng "Eh, ini bukan salahmu Emang seperti ini risiko pekerjaan Kami sayang, memang diri kami itu selalu dipantau oleh mereka Jadi kau tidak perlu khawatir oke yang penting kita semua selamat dan tidak terjebak oleh wartawan itu" ucap gadis ini  lembut

ragan pun hanya mengangguk, dan pergi duduk di kursi belakang seraya bermanja-manja dengan gadis 20 tahun itu." kaka, nanti kita akan makan clomboloni yeayy pasti kaka akan menyukainya, ucap ragan dengan senyuman yang menghiasi wajahnya

ella pun mengangguk semangat dan tersenyum, "tentu itu pasti akan menjadi salah satu makanan favorit kaka"

"nahh Baiklah kita akan pergi ke sana" ucap galen Seraya membelokkan setirnya setelah memberikan kunci mobil pada kedua bawahannya yang menunggu di tempat kejadian semalam, untuk membawa mobil nya menuju bengkel terdekat.

needed man's and little sweet princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang