jangan lupaa vote nyaa yaaa tinggal tap bintang sajaa yaa cantik ganteng... itu biar author semakin semangat nulis nyaa yaaaa
"tunggu pak" ucap ella yang spontan menggenggam tangan galen
Pria itupun menoleh kembali melihat ella dengan muka yang kebingungan "ada apa?"
ella yang masih setia menatap wallpaper laptop galen dengan kebingungan dan beribu pertanyaan di benaknya "i-ini an-anu pak, jika saya boleh bertanya dimana yah bapak mendapatkan foto ini?" tanya ella menunjukk kearah wallpaper laptop galan. Itu adalah foto dirinya semasa SMA, namun mengapa foto itu bisa sampai ke galen?
galen tersenyum tipis "itu arana semasa SMA nya, kau tidak mengenalinya ya"
DEG-!! baiklah katakan padanya ada yang tidak beres disini. Bagaimana bisa jelas-jelas itu foto dirinya malah dikira foto almarhum istrinya. Sebenarnya ada apa ini?
"ella?" panggilan galen membuatnya tersadar dari beribu pertanyaan di akal sehatnya, dan tanpa sadar ella masih menggenggam tangan galen
"ada apa?" tanya galen yang membaca sorot mata ella yang kebingungan, namun pandangan kini kebawah, SIAL tangannya masih setia menggenggam tangan galen yang berurat. "o-oh sorry pak a-aku" ucap ella yang langsung melepaskan genggamannya dan spontan berdiri
"awww" ringis ella yang spontan memegang rambutnya, astaga rambutnya tersangkut di kancing kemeja galen "aww" ringis gadis itu yang dengan kuat mencoba melepaskan rambutnya itu
"jangan kasar-kasar ell, itu akan sakit" ucap galen yang perlahan duduk, "sini agak mendekat biar mudah melepaskannya" ucap galen memberikan saran
Ella pun hanya mengangguk dan berniat duduk di sebelah galen, namun alangkah malangnya kaki gadis itu tak sengaja memijak pada kaki galen yang membuat gadis itu kini terjatuh diatas pangkuan galen. Mata mereka saling menatap satu sama lain, dengan tangan ella yang memegang kedua bahu galen.
Pria itu terkejut, tetapi entah mengapa ia hanya diam menikmati sorotan mata ella yang menurutnya indah dan tenang, tangan galen yang tanpa sengaja mengelus pipi ella lembut.
Namun trauma gadis itu kembali berputar, sontak ia menepis tangan galen kasar dan segera membangunkan dirinya, saking spontan nya membuat rambut yang terkait itu kini terputus dan menyisakan beberapa helai rambut di kancing kemeja galen
"o-oh m-maaf pak, saya a-ada trauma so i mean sorry" ucap ella yang canggung sekarang, tangan gadis itu spontan menggigil bahkan bergetar kecil yang spontan membuat ella memegang lengannya "plis jangan disini" batinnya memohon
badan gadis itu lemas sekarang, dan seperti dugaannya kesadarannya pun menghilang ia terjatuh keras ke lantai, galen spontan membelakakkan matanya terkejut, pria itu langsung menghampiri ella dan menggoyang-goyangkan tubuhnya perlahan "ell? Are you alright? Astaga dia pingsan" galen pun segera menggendong ella ala bridal style dan membawanya kekamar tidurnya.
---------------- the side -----------------
shella yang kini sedang menyeruput kopi nya yang hangat seraya melihat pemandangan kota dari balkon kamarnya kini merasa terganggu dikarenakan bunyi panggilan masuk di ponsel nya. Gadis itu meraih benda pipih nya dan melihat nama 'leon' tertera disana.
Shella pun segera mengangkat telpon dari leon "ada yang ingin kau bicarakan?" tanya shella ketus saat panggilan terhubung
"ella pingsan shel tangannya geter-geter trus lemes" ucap leon dengan nada sedikit panik
"shit tunggu aku" TIT-!! panggilan pun terputus sebelah pihak, shella segera pergi dengan mobilnya, menancapkan gas dengan kencang dan segera pergi menuju kediaman galen
Tak sampai 20 menit, shella pun sampai dan segera berlari menjumpai leon yang menunggu nya didepan pintu rumah "mana ella?" tanya shella panik menatap leon "dia diatas ayo" ajak leon dan mereka pun segera berjalan menuju kamar ella.
Disana sudah ada ragan yang menggengam jemari ella yang sedikit bergetar dan galen yang duduk di samping ragan kebingungan.
"galen! Kau apakan ella ha?" kesal shella yang langsung meletakkan tangannya di dahi ella, benar saja dugaan gadis ini jika ella kembali mengingat hal yang membuatnya trauma.
"a-aku tidak tau dia terjatuh dan rambutnya tersangkut di kancingku" tunjuk galen pada kancing kemeja nya yang memang masih terdapat beberapa helai rambut dari ella
"sebenarnya ada apa shell? we have to know" tanya leon penasaran, shella terdiam sejenak seraya melihat wajah ella dengan bimbang apakah rahasia ella harus ia bongkar sekarang?
"shell ini demi kebaikan ella untuk tinggal disni bukan? Kami janji tidak akan membocorkannya pada siapa-siapa" pinta leon lagi, shella menghela nafasnya yang sedikit berat
"ella mengidap traumatis yang tinggi, akibat perlakukan ayah nya dimasa lalu kini membuat ia trauma hingga sekarang, maka dari itu ella tidak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun karena ia trauma." jelas shella perlahan
"trauma perlakuan seorang ayah? Apa dia dipukuli sedari kecil?" tanya galen menatap ella iba
"bukan hanya pukulan melainkan ella juga pernah hampir dilecehkan oleh ayahnya disaat ia masih berumur 6 tahun" sambung shella yang membuat galen merasa bersalah, ternyata beban yang ditanggung gadis ini dipikirannya sangatlah banyak dan ia masih bisa bersemangat untuk kembali melanjutkan hidupnya dengan bekerja dan berkarir di industri hiburan.
"bukankah jika memiliki penyakit seperti itu akan memiliki obat?" tanya leon
"aku tidak menganjurkannya dikarenakan terbergantungan obat juga tidak baik untuknya" sahut ella beropini "tapi dokter juga mengatakan bahwa trauma nya akan hilang dengan keyakinan ella sendiri bahwa ia tidak merasa takut lagi akan suatu hal"
"aku masih salut karena ia bisa terus menjalani hidup layaknya manusia normal dan bersemangat tinggi dalam hal berbisnis" puji leon seraya menatap iba ella yang masih terbaring tak sadarkan diri
"oh leon tolong lah panggilkan maid untuk membawakan air hangat dan kompres kemari" ucap shella meminta tolong, leon pun mengangguk dan segera menelpon salah seorang maid dibawah
Galen menatap ella iba, gadis ini sangat lah gadis yang kuat, ia melihat betapa sayangnya ragan dengan gadis satu ini. Ella dengan muka yang pucat dan badan yang sedikit begetar itu sangat memperihatinkan
kau tidak akan suka padanya galen.....
"aku tau shel aku tak suka padanya, aku hanya iba ia bisa bersemangat dalam menjalani hidupnya"
shella dan leon saling menatap bingung, hei shella sedari tadi berbicara pada leon namun mengapa galen berbicara seakan-akan shella berbicara padanya.
"hei galen kau kenapa? Shella tidak berbicara padamu" tanya leon heran
"tadi kau mengatakan jika aku tidak akan menyukai ella" bantah galen membela dirinya, tentu saja shella menggeleng "apa kau kelelahan? Aku berbicara pada leon soal penjagaan ella sejak kapan aku berbicara pada mu?"
"astaga shel tadi jelas-jelas aku mendengar kau menyebut namaku dan mengatakannya" ujar galen yang kekeh pada pendirian nya
"len apakah kau mengantuk? Tadi itu bukan suara sh-
"kalian semua diam ! Itu cuara mommy" bentak ragan yang sudah lelah mendengar perdebatan mereka,
Sontak semua menjadi hening tak bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
needed man's and little sweet princess
RomanceGabriella ziell, gadis 20 tahun yang sedang terjun sebagai selebritas dan artis terbaik ditahun ini dengan film dan karya-karya yang ia ciptakan. ella, atau akrab disapa princess ini bisa membuahkan 2 hingga 3 piala hanya dengan datang di sebuah aca...