saying a day of mom

437 12 0
                                    

kini ella lagi-lagi meminum sebotol bir wisky kesukaannya seraya melihat pemandangan malam,malam itu tenang.
bahkan siang terlalu berisik dipenuhi orang-orang bermuka dua  orang-orang penuh topeng yang selalu tertawa pada siang hari dan menangis pada malam hari.

"bulannya indah, tetapi kisahku kalah indah dengan dirimu jadi bolehkah aku iri? bolehkah aku iri pada dirimu yang hanya sendiri disana tetapi memberikan penerangan bagi orang yang membutuhkan cahaya dimalam hari? atau bolehkah aku iri dengan bintang-bintang? yang kecil namun kelap kelip nya membuat sebuah pemandangan yang indah? hahaha tidak" ucap ella terkekeh sendiri, menundukkan pandangannya meremehkan dirinya sendiri
"aku tidak iri pada kalian, aku hanya iri kepada keluarga sederhana yang saling menyayangi satu sama lain, simple bukan?" sambung ella setelah menarik nafasnya, mata nya kini kembali berkaca-kaca "disaat orang lain merayakan hari ibu mereka, aku hanya meminum segelas bir dan berbicara dengan bulan bahwa aku hanya ingin memiliki ibu seperti ibu yang mereka rayakan" gumam nya pelan, air matanya perlahan menetes bebas di pelupuk matanya, dada nya kembali terasa sesak ini sangat menyakitkan bagi gadis seperti dirinya
"selamat hari ibu untuk dirimu, meski kau bukan ibu yang baik tapi aku selalu menganggapmu sebagai ibu, aku tidak pernah membencimu hiks aku hanya kecewa padamu" ucap ella menatap bulan dengan sendu

memang benar seperti kata mereka
'jika orang-orang mengira hidup mu sempurna, maka tanyakan padanya apa yang tuhan tidak berikan padanya namun diberikan pada yang lain'.

flashback :

"SELAMAT HARI IBUU" ucap seorang anak berkepang dua bernama starla ziell aurza, adik kandung dari seorang gabriella ziell

sang ibu pun tersenyum dan mencium dahi sang putri "aduh terima kasih anak ibu yang baik" ucapnya seraya memeluk erat starla

"ibuuu happy mothers dayy" tak lama ucapan yang diucapkan ella terdengar ditelinga sang ibu, pelukan mereka pun mulai renggang. ella berjalan dengan senyum manisnya dan memperlihatkan lukisan yang ia gambar, disana ada sebuah keluarga yang berpegang erat seolah kuat dan tak terlepaskan

sang ibu menyunggingkan senyum nya dan menatap ella "wahh bagus sekali tolong ambilkan pulpen dimeja biar ibu nilai"

ella yang kala itu kegirangan langsung melompat mengambil pulpen dan memberikannya pada sang ibu berharap bahwa ia akan mendapatkan nilai seratus pada gambarnya. namun alih-alih di beri nilai sang ibu tanpa iba pun mencoret-coret gambar seorang gadis yang dianggapnya sebagai ella "nahh keluarga ini bakal erat jika tidak ada gadis jelek ini" ucap sang ibu sambil tertawa "mari starla sayang ibu telah membuatkan kue yang enak loh buat putri kesayangan ibu"
"horeee kuee...ayoo kaka kita makan kue buatan ibu" ajak starla meraih tangan ella namun langsung ditepis oleh ella "semuanya gara-gara kau lahir!! aku jadi dibenci ibu!!! dasar anak sial!! k-

PLAKK!


sontak ella memegang pipinya seraya meremas gelas wine yang ia tegak, tamparan itu masih berasa saat ella mengingat kejadian hari itu, ella sangat membenci starla, gadis itu telah mengambil hidupnya membuat ia menderita bahkan sampai sekarang "sampai kapanpun kau bukanlah keluarga mu starla" gumam ella menanamkan rasa benci pada gadis itu

lalu tak lama ella tertawa tak karuan, sepertinya ia sudah sedikit mabuk "tanpa mereka pun aku bisa hidup bisa bangkit bisa segalanya tanpa kalian hahahaha apa-apaan starla itu tidak berguna tidak bisa memberikan kalian uang yang banyak kan? gadis menyusahkan" ucap ella yang sudah sempoyongan dan akhirnya jatuh tertidur dibalkon rumah nya



------------------------ the side ------------

pekerjaan galen pada malam ini terasa tidak fokus saat kata-kata yang diucapkan gadis itu terasa memutar di otak nya
"apaansih tu cewe bener ya" gumam galen memegang kening nya yang sudah tak fokus pada pekerjaannya, dengan kesal galen menutup laptop nya dan mengambil beberapa air lalu meneguknya "ada apa denganku sial" gumam galen yang merasa kesal dikarenakan kata-kata yang gadis itu katakan terus berputar di akal sehatnya

apa saja yang dikatakan ragan membuat galen penasaran hingga saat ini, sepertinya bocah satu itu langsung mengatakan keluh kesah nya padahal ia baru saja mengenal sosok ella
"cih memang ya anak satu itu membuat ku kepikiran saja" ucap galen dan pergi menuju balkon kamarnya seraya membawa sebatang nikotil yang hendak dihisapnya.
dengan bantuan korek nikotil itu pun akhirnya dihembuskan keudara, galen bersantai tetapi dengan pemikiran yang berkecamuk.
"ranaa...bolehkah aku merindukan mu? atau apakah aku memang harus mencari pengganti untuk bisa merawat ragan? tapi sayaang tidak ada yang bisa menggantikan posisi mu dihatiku" gumam galen seraya menatap langit malam "hei apa kau disana rana? diantara bintang-bintang yang bersinar terang? apa kau bahagia disana? bagaimana disana tanpaku? apakah tetap menyenangkan rana?" ucap galen sendu

tok....tok...tok....

galen dengan cepat mematikan nikotil yang padahal baru saja ia hidupkan dan memasukkannya kedalam saku celana nya lalu membukakan pintu,tebakannya tidak pernah meleset ragan tersenyum lalu berjalan masuk kedalam kamar galen
"daddy hari ini hali ibuu looo,,, agan kangen mommy daddy pasti kangen ugaa kan?" ucap ragan namun, anak itu masih saja tersenyum manis seperti ia sangat handal sudah menyembunyikan luka nya.
"daddy selalu merindukan mommy mu itu gan, sampai kapanpun"
"tapi daddy tidak boleh bersedih yaaa, kita harus mengenang mommy tapi tidak boleh menangisinya" ucap ragan kecil memberikan semangat pada sang ayah
"jadi? untuk apa membawa sepotong cake ini hm?" tanya galen saat melihat ragan yang membawa sepotong kue diatas meja
"oh ini buat daddy" ucap ragan tersenyum manis dan menyuapi galen makan
"didunia ini ragan cuman punya daddy sajaa,,daddy itu cuda cepelti temen agan ayah agan panutan agan bahkan menjadi sosok ibu buat agan" ucap ragan tersenyum lebar "selamat hari ibu untuk supel herooo milik agan" ucap ragan kembali menyuapi galen

galen menatap sang putra dengan tatapan yang amat dalam benar kata gadis itu, masih ada ragan yang harus galen perjuangkan harus galen beri pengajaran agar putra nya dapat berkembang dengan baik bukan hanya menangisi kepergian arana di setiap malamnya.

galen tersenyum dan melebarkan tangannya "sini peluk daddy" ucapan dari galen pun membuat ragan tersenyum dan melompat kedalam pelukan hangat ragan, ia sangat menyayangi sang ayah sampai kapanpun itu
"daddy jangan cedih kan sudah ada agan dicini,, agan pasti bakalan berusaha buat daddy bahagia terus"

"bukan sayang" ucap galen menatap sang putra "kau benar seharusnya daddy lah yang memberikan ragan semangat agar ragan tidak bersedih dan tetap menjadi yang terbaik,maafkan kecerobohan daddy yaa sayaang"

ragan menghapus ujung air mata yang sudah berada dipenghujung kelopak nya "daddy tidak perlu meminta maaf, agan celalu kok memaafkan dan menyayangi daddy celamanyaa-!!!"


lihatlah arana pasti bahagia jika melihat anaknya ragan yang sudah tumbuh dengan pemikiran sedewasa ini, pasti arana akan sangat bangga melihatnya.

needed man's and little sweet princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang