ugal-ugalan seorang leonz

333 11 0
                                    

jangan lupaa vote nyaa yaaa tinggal tap bintang sajaa yaa cantik ganteng... itu biar author semakin semangat nulis nyaa yaaaa

Keesokan paginya, ella pun mulai menarik kopernya menuruni anak tangga, singkatnya gadis itu akhirnya memenuhi keinginan galen untuk tinggal dirumah nya dalam beberapa waktu ini, ia akan membantunya lalu mendapatkan bayaran dan boom ia akan hidup tenang, itulah singkatan alur yang ada didalam fikiran gadis ini.

shella menyambut paginya dengan senyuman "pagi sayang, aku sudah menghubungi leon bahwa kita akan pergi sebentar lagi"

"apa kau memiliki hubungan dengan leon? aku sering sekali mendengar kau sering berinteraksi dengan leon, kalian have a date?" tanya ella mengintidimasi

"h-haha apa-apaan astaga yakali seleraku orang seperti dia" ucap shella beralasan "bukannya sesama manager harus memiliki hubungan yang dekat"

ella mengangguk-angguk "sure, but tidak mesti berpacaran kan?" boom! lagi-lagi shella tidak bisa berkutik sedikit pun

flashback :

"kamu bagaimana? sudah pacarankah atau memang ada yang sedang kamu kejar?

DEG-!! shella menegak ludahnya kasar, astaga apakah leon bisa mengetahui pergerakan shella bahwa gadis ini menyukainya? jika iya maka habislah shella saat ini mau diletak dimana muka dan  harga dirinya sekarang?

"o-oh t-tidak ada yang kukejar pak, aku hanya fokus untuk jadwal dan karir dari ella saja" ucap shella dengan sedikit terbata, leon terkekeh pelan seraya mengangguk-angguk

"b-bagaimana dengan anda sendiri?" tanya shella yang sudah merasa agak canggung, leon menjawan dengan santai "aku seperti diriku sendiri saja, aku selalu mengatakan kontan jika ada yang membuatku senang ataupun yang membuatku tidak nyaman"

shella mengangguk-anggung sebagai tanda mengerti dengan penerangan leon "yah karena itu aku merasa nyaman denganmu shel, kau bagaimana?" ucap leon terang-terangan

BAIK STOPPIT-!! ingin rasanya shella tantrum dan mencium bibir pria itu ehh maksudnya memeluk pria itu yah itu maksudnya, tenang shella polos kok

"kau juga tertarik padaku kan?"  tanya leon seraya menekankan kata 'tertarik'

BAIKLAH SHELLA KAU TIDAK AKAN LEPAS UNTUK KALI INI.

"hahaha t-tidak kok aku hanya nyaman berbicara sebagai manager" ucap shella yang masih mengutamakan gengsi nya yang setinggi menara eiffel, mungkin lebih tinggi daripada itu.

leon menaikkan sebelah alisnya "are you sure?" shella memberikan anggukan tidak yakin pada pertanyaan leon

"haha baiklah, tapi aku akan tetap mengejarmu jika galen si bodoh itu tidak bisa mendapatkan ella, maka aku pasti akan mendapatkanmu" ucap leon yang menatap mata shella dalam

tuhan, apakah aku akan mencair seperti air sekarang?

sungguh pesona manager amat menguji iman, INI LEON NGEJAR GA SIH? KALO NGEJAR SHELLA BAKAL DIAM.

------------------------ the side -----------------

@shella :
5 menit lagi kami akan sampai pak

"DADDYYYYY KAKA CANCI 5 MENIT LAGI SAMPAII" teriak ragan dari ruang tamu, sedari 30 menit yang lalu bocah kecil itu sudah memegang ponsel sang ayah untuk menanti-nanti kabar bahwa ella menerima untuk tinggal dirumah

"ohh bibii makanan nya sudah di tata diluang makan buat kaka canci?" tanya ragan saat maid dirumah galen tak sengaja lewat

"sudah tuan muda, jika ada hal yang lain katakan saja pada bibi"
"tidak ada bibi, telima kasih ya"
maid itu mengangguk dan pamit untuk kembali ke dapur

"mommy pasti sangat cenang diatas sana kan? kalena kaka canci mau nginep di lumah agan"  gumam bocah kecil itu pelan seraya menatap langit-langit ruangan

TIT-! TIT-!

suara klakson mobil sontak membuat ragan berlari kencang untuk menyambut kehadiran ella, ragan semakin merekahkan senyumnya saat melihat ella yang turun dan memeluknya "heiii ganteng tidak merindukanku?"
ragan mengangguk semangat "agan lindu bangett sama kaka canci"

galen datang dan menjabat tangan shella "barangnya diletak diruang tengah aja nanti biar dia, eh maksudnya para maid yang membawanya ke kamar"
shella hanya mengangguk "kalian letak koper ella di dalam"
"baik non"

"daddy apakah kaka canci akan tidul belsama agan?" tanyanya pada sang ayah, galen menggeleng "jika kalian satu kamar pastinya kau akan terus bermain dengannya dan tidak fokus pada hal lain" mendengar jawaban dari sang ayah membuat ragan menundukkan muka nya dan memasang raut wajah sedih
ella dengan cepat mengelus pipi ragan "heii jangan sedih dong, kaka kan juga harus bekerja dan meeting dengan kantor, tapi jika kaka pulangnya cepet kaka bakal nemenin ragan bobo oke?"
ragan mengangguk lesu "jangan lupaa yaa kaka"
ella mengangguk seraya mengusap pipi ragan lembut

"ayo masuk shell nona ella" ucap leon mempersilahkan kedua gadis ini masuk
"ternyata aku lebih peka daripada dirimu len" bisik leon dan ikut masuk bersama ella ragan dan shella

galen hanya menatapnya datar dan ikut masuk, "kalian bersantailah jika lapar atau haus katakan saja pada leon" ucap galen singkat dan kembali menaiki tangga untuk menuju kamar tidurnya

"dia memang seperti itu jadi jangan diherankan lagi ya" ucap leon tersenyum "kalian mau minum apa?"

"kami ngikut saja pak" ucap shella sopan dan ella yang sibuk berbicara hangat pada ragan

"iyalooo kaka canci, daddy itu sedikit menyebalkan dia juga cuka belbicala seenaknya saja" jelas ragan pada ella "kadang kalo lagi lame-lame daddy suka diam saja apalagi saat ada cewe-cewe yang nanya ke dia tapi daddy celalu diam saja"

"loh sayang banget cewe itu dianggurin haha jadi cewe itu pergi dengan sendirinya kah?"
ragan menggeleng "noo kaka, jika ada yang sepelti itu om yeon yang selalu belbicara pada gadis itu, bahkan om yeon pelnah bilang kalo daddy itu tunawicala"
ella langsung tertawa terbahak-bahak lalu dengan cepat ia menutup bibirnya, haha tunawicara? tentu saja seorang galensky patut dikatakan begitu, bicaranya awet sekali, seakan-akan ia dibatasi kata-kata setiap harinya.

"tapi duluu daddy itu banyak nyewa jalang-jalang lohh, dad-

"ragan, kata-katamu tolong" potong leon seraya menatap bola mata ragan "masuk kamarmu sekarang" ragan pun mengangguk dan langsung berlari memasuki kamarnya

"baik ell lupakan saja apa yang bocah itu katakan, kadang ia suka membual juga" ucap leon yang sudah berekspresi datar "baik nona yang pertama saya juga berterimakasih pada anda karena sudah bersedia tinggal disini walaupun mungkin sifat galen yang kurang membuat anda nyaman"

"bukan kurang,memang sama sekali tidak nyaman malah" batin ella menimpali kata-kata leon didalam hatinya

"saya sering tidur juga dirumah ini, jadi jika ada masalah jangan sungkan untuk memberitahu saya ataupun dekorasi kamar yang kurang berkenan bisa anda katakan biar saya bisa memberikan dekor yang baru yang anda inginkan"

ella mengangguk "baiklah pak terimakasih atas kenyamanannya"
"namun untuk sekarang nona ella, bolehkah kita privat dulu dan berusaha untuk tidak tersebar di media?" ucap leon sopan
"bahkan itu yang kupertimbangkan pak, jika kita ketahuan maka job ku akan lebih penuh dari yang kemarin-kemarin" timpal ella setuju.
"toh inikan juga untuk kenyamanan dan privasi untuk nona dan galen"
"iya-iya pak anda benar sekali" timpal shella

ella termenung sejenak, apakah galen memiliki kebiasaan buruk dan masa bocah sekecil ragan mengetahui itu? apakah galen seorang yang munafik yang mengatakan bahwa arana adalah bidadarinya sedangkan galen aslinya masih bermain dengan jalang?


APAKAH GALEN REDFLAG?? ASTAGA OMO-OMO!

needed man's and little sweet princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang