seperti sebuah keluarga ?

202 6 0
                                    

Kini mereka hampir sampai di tempat yang akan mereka tuju, terlihat sekeliling mereka ada pantai indah yang membentang luas, pantai yang biru dengan dukungan langit yang cerah serta angin sepoi-sepoi membuat ella menutup matanya seraya merasakan angin yang membelai mukanya dengan lembut.

ragan kecil telah tertidur di kursi belakang kini ella berpindah posisi menjadi disamping galen dengan membuka kaca mobilnya "mengapa?angin nya sejuk?" tanya galen menatap ella yang menutup matanya

"angin nya menenangkan galen, aku suka"

galen menatap ella dengan intense dengan tangannya yang fokus menyetir, memang benar kata orang menatap gadis ini tidak akan membuat orang yang menatapnya bosan, ella mempunyai ciri khas nya sendiri dan tentu itu membuat banyak orang tertarik padanya.

"jangan menatap ku terus galen, nanti kau bisa-bisa menyukaiku" ucap ella yang masih menutup mtanya

"kau indah, salah aku menatapnya?"

DEG!
ella merasakan darah hangatnya seperti mengalir dengan deras, ia bahkan kini tak berani mengucapkan sepatah katapun mukanya kian memerah, tentu galen adalah sosok yang tampan dan tentunya gagah. bukan hanya dirinya, namun semua media mengakui itu jadi tak mungkin tidak ada yang kagum dengan paras yang dimiliki oleh galen dan kini malah ella mendengar banyak kata-kata manis yang keluar dari mulut galen seolah memberikan aura gentleman yang ada pada dirinya

"terdiam?kau salting nona?" tanya galen dengan kekehan khas nya

"hei, s-siapa yang salting dasar bodoh" sahut ella cepat yang langsung mengundang tawa galen "kau indah karena kau ciptaan tuhan" sahut galen "jangan berharap lebih yaa hahaha"

ella pun langsung menunjuk galen dengan tatapan tajam nya " hei kau kira aku menyukaimu gitu?! tidak yah"

"kan aku tidak megatakan kau menyukaiku atau tidak ella. oh, apakah sekarang kau menyukaiku hm?"

"tutup mulutmu itu kalau tidak kau akan kulempar ke lautan"

"baik nona galak aku hanya bercanda"

galen menatap ella sejenak, memang benar ya menatap ella itu seperti candu baru baginya " oh omong-omong ella, apakah kau dulu pernah menyukai seeorang?"

ella menatap galen datar "dulu, aku menyukaimu" batin ella berucap, lantas gadis itu segera menggeleng "menyukai atau mencintai itu seperti menguras tenaga. i be like kalo misalnya kamu suka sama orang itu yah harus dipertahankan komunikasi nya dan menunjukkan effort bahwa kau benar-benar mencintainya"

"berarti kau tidak relate jika berpacaran seperti kaum milenial sekarang"

"semua orang ingin dan bisa dicintai dan mencintai, namun tidak semua orang bisa menjaga kita dengan selalu menautkan status hubungan mereka galen"

"kukira kau akan menyukai seseorang yang bisa menjaga status itu hingga serius menuju pelaminan"

ella terkekeh mendengar pernyataan galen "itu seperti memuakkan galen, serius itu hanya sekali, dan yang berulang kali hanyalah kecewa dan maaf. jika berpacaran akan serius lalu menikah dengan serius haha itu sangat tidak masuk akal bagiku"

galen menaikkan alisnya "apa kau tidak kesepian?"

"kesepian tidak masalah bagiku galen asalkan aku tidak menurunkan standarku menjadi rendah hanya karena tidak ingin kesepian" ucap ella menjawab pertanyaan galen "dengan traumaku, dicintai seseorang setelah ditinggal dahulu membuatku tidak merasa dicintai, maka dari itu aku ingin seseorang dengan brutal mengejarku"

"kau anak pertama?"

ella tertawa dan mengangguk "mengapa? rumit yah?"

galen mengangguk "aku paham kau rumit karena kau menjalani hidup yang rumit juga"

ella menatap kearah jendela seraya menatap pemandangan pantai yang sangat menyejukkan mata "aku ingin seperti pantai yang dicintai bukan karena ia menjelaskan dia siapa dan maunya apa, tetapi dicintai karena indahnya dirinya. pantai hanya terdiam dan tidak berpindah tempat, tidak bergerak namun kita akan selalu merasa tenang dan sejuk saat mendatangi tempatnya"

"hm,, aku pernah mendengar sebuah nasehat terdahulu, cintailah dirimu sendiri agar orang lain bisa mencintaimu seperti kau mencintai dirimu sendiri" sahut galen yang menatap ella "jika aku bisa mencintai diriku dengan baik apakah aku juga bisa mencintaimu sebaik dirimu mencintai dirimu sendiri?" batin galen menyahuti

ella hanya mengangguk "nasehat yang bagus terimakasih" sahut ella seraya tersenyum

"nahh kita sudah sampai" ucap galen tak lama yang langsung membelokkan setir nya menuju parkiran "baik, ayo turun"

ella mengangguk dan langsung keluar dari mobil untuk membangunkan ragan di kursi belakang

"sayang ayo bangun, kita sudah sampai" ucap ella seraya menggoyangkan tubuh ragan perlahan

tak lama bocah itupun terbangun dari alam mimpinya dengan mengucek matanya perlahan "kaka kita cudah campai?"

ella mengangguk dan menyambut ragan dengan senyuman manisnya "sudah sayang, mari kita turun"

ragan pun mengangguk dan merentangkan tangannya "gendoong"

ella pun segera menggendong bocah 4  tahun itu dan langsung menutup pintu mobil

"loh sini sayang biar daddy gendong" ucap galen dan langsung mengambil alih gendong putra kesayangannya itu

"kita akan duduk dimana?" tanya ella seraya menatap restoran besar dihadapannya

"masuk saja aku sudah memesan meja yang langsung menghadap view pantai yang indah, mari" sahut galen dan berjalan diikuti ella yang mulai memasuki area resto.

"selamat siang, atas tuan rocly?" sambut writter disana

galen pun mengangguk kecil

"mari tuan nona ikuti saya" ajak writter itu menuntun mereka menuju meja yang telah di reservasi "selamat siang ini menu makanan terbaik di resto kami tuan nyonya"

ella pun menerima buku menu itu dan langsung menunjukkan menu itu pada ragan yang duduk disamping nya "ingin apa sayang?"

"clomboloni matcaa cama stawberry milk kaka"

"kau ingin apa?" tanya ella menatap galen yang tertangkap basah sedang menatap dirinya
"kamu" ucap galen seraya menatap ella dengan tatapan yang amat candu

"dasar! kau ingin kulempar kesana?" ucap ella kesal seraya menunjuk pantai yang terbentang luas

"haha aku pesan coffe aja satu"

"mau yang bagimana?"

"kamu saja yang tentukan" ucap galen yang tanpa sadar menggunakan logat kamu yang terkesan sangat manis didengar

"cih"

ragan hanya senyum_senyum sendiri dengan tangan yang menutupi wajah imut nya

"baik cromboloni matca dua dan cokelat nya satu terus stawberry milkshake dan americano 2" ucap ella yang langsung ditulis oleh writters "baik terimakasih nona, ditunggu" ucap writters itu dan pergi untuk menyiapkan pesanan mereka

"kau suka americano?" tanya galen yang mendapat anggukan dari ella "tentu"

"kaka nanti kita main yaaa kesana" tunjuk ragan yang mengarah pada pantai dihadapan mereka

ella mengangguk "ayooo siap ini nanti kita bermain yaaa"

ragan mengangguk senang dan menatap kearah sang ayah "daddy jugaaa okeyy, ayo kita belmain sepelti sebuah kelualga"

ella spontan menatap ragan dengan ekspresi terkejut

"keluarga?"




halloo guyss...sekilas info yaa bahwa cerita ini sudah tersedia di dua platform lain yaitu fizzo novel dan mangatoon yang pastinya episode dan part nya sudah lebih lengkap agar kalian yang penasaran untuk part-part berikutnyaa yaaa ccintaaa♡

needed man's and little sweet princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang