cantik dan indah

208 5 0
                                    

heloooo guys jangan lupa follow dan bintang nyaa yaa cintaaa
.
.
.
.
.

"loh mengapa repot-repot kemari ella ? kau kan bisa saja mentransfer uang nya ke rekening bank ku"

ella mencoba menahan air matanya sekuat tenaga, agar ia tidak terlihat lemah dihadapan keluarga nya "a..aku ingin mengambil barangku" ucap ella berusaha datar menyembunyikan sedih yang menyayat hati nya.

"kukira kau akan mengirimkan uang padaku, ini rumahku kau perlu membayar jika kau hendak kemari apalagi masuk ke rumahku"

"aku berjanji mah, ak-

"10 M cukup untuk mu nyonya?" potong galen yang mencoba menahan kekesalannya

sontak wanita paruh baya itu mengangguk senang "tentu"

galen pun langsung mengeluarkan ponsel nya lalu memberikan nya pada ibu ella "ketik nomor rekening mu disini"

sontak paruh baya itu tersenyum bahagia dan langsung mengambil ponsel galen dan tak lupa mengetikkan nomor rekening nya diatas benda pipih itu

"setelah ini, kau tidak mempunyai hak apa-apa atas ella, karena sekarang dia milikku" sambung galen saat uang itu telah tr transfer di rekening orang tua ella
"cepat masuk dan ambil barang-barang mu ella" ucap nya menatap kearah gadis yang menatap marmer rumah gelisah seraya memainkan jari nya

"maafkan aku jika tidak sopan nyonya" sahut galen dengan kesabara yang hampir habis. ia pun segera menggendong ella ala bridal style dan langsung menerobos memasuki rumah tanpa sepatah katapun

gadis ini terkejut dengan spontan ia pun mengalungkan tangannya ke leher galen dengan pria itu yang menatap datar saat seorang lelaki paruh baya mencegat dirinya

"apa urusan mu disini?"

"aku udah membayar sesuai harga diri kalian, kini aku permisi ingin mengambil barang ella dan pergi dari sini" sahut galen pedas

tanpa menunggu persetujuan dari pria paruh baya itu galen segera pergi meninggalkannya dan menaiki tangga "kamr mu sebelah mana?"

ella menunjuk sebuah pintu berwarna cokelat usang di pojok kiri. galen pun segera mendekati pintu itu dan membiarkan ella membuka kunci kamarnya dan mereka pun segera memasuki kamar yang memiliki sejuta kenangan bagi ella.

galen pun menurunkan gadis ini perlahan diatas kasur milik sang gadis. ella hanya terdiam, sungguh ia terkejut dengan keberanian galen yang langsung berbicara spontan dan sangat pedas

"maafkan aku jika aku berkata kasar terhadap keluarga mu ella" ucap galen lembut seraya membuka gorden kamar yang sudah berdebu. tak lupa pula galen membuka jendela yang langsung disungguhi angin yang sepoi-sepoi menerpa muka dan rahang keras milik galen "kapan terakhir kali kau kesini?"

"mungkin saat aku pertama debut" sahut ella yang segera beranjak dan mengambil koper miliknya didalam lemari berniat untuk mengambil beberapa barang yang menurutnya penting dan berkesan.

galen berjalan menuju meja belajar ella yang dipenuhi oleh lampu-lampu kecil berwarna warni dan ada beberapa foto yang tertempel disana. galen terdiam saat melihat beberapa foto yang terpampang disana "ini.....kau?" tanya galen seraya menunjuk foto seorang gadis yang duduk manis ella ditaman hijau

ella menolehkan pandangannya lalu mengangguk "itu aku galen, dan foto yang disamping nya adalah fotoku dan rosea"

kini manik galen menatap foto sebelahnya. mata pria itu menatap tak percaya saat ia melihat arana ralat- ella dimasa kuliahnya dan disebelahnya ada seorang gadis berkulit sawo matang dengan rambut yang dikuncir satu
"jika rosea adalah arana, berarti secantik inikah arana dulu?" ucap galen seraya mengelus foto itu

"aku selalu mengatakan padanya bahwa ia secantik itu galen, beruntung kau bisa mendapatkan dirinya" sahut ella seraya menatap kearah foto yang terpajang "aku mempunyai banyak foto nya apa kau ingin?"

"mengapa memberikannya padaku? aku tidak perlu. ia hanya akan ku kenang didalam hatiku saja" sahut galen seraya menatap foto itu intens

satu nya cantik dan yang satu nya lagi indah.

"berarti dahulu yang aku lihat itu adalah kau?" tanya galen spontan menatap kearah ella yang sedang menyusun beberapa barangnya koper

"benar. kita berjumpa, disaat itu aku tidak tau j-jika k,kau yah seperti itu"

"jika aku menyukai tatapan indah mu?"

DEG-!!

ella terdiam seolah-olah tak mendengarkan apa yang pria itu katakan, padahal gadis ini dengan jelas mendengar bahwa galen menyukainya sejak dulu,

dan....begitu pula dengan dirinya.

"ha? apa yang kau katakan? maaf aku sedang fokus menyusun pakaian" ucap ella yang menoleh menatap manik pria itu

"dasar budeg" ejek galen dan berjalan perlahan mengelilingi meja belajar berwarna putih dengan dominasi warna pink muda dihadapannya

"ini apa" gumam nya seraya mengambil beberapa foto yang tersalip dibawah rak.

ada beberapa lembar foto polaroid terletak disana dan ternyata itu adalah foto ella dan keluarga nya dimana terletak senyum terpaksa diantara bibir kedua orang tua nya didalam foto itu. dan, ada beberapa fotonya bersama rosea yang terakhir adalah foto dimana ia dulu saat setrongkongan dengan leon sewaktu kuliah, lantas galen menaikkan sebelah alisnya sebenarnya akankah gadis ini menyukainya aau malah menyukai sahabatnya?

"hei apa yang kau lakukan " pekik gadis itu dan langsung menarik foto polaroid itu dari tangan galen, pria itu terkejut lalu terkekeh pelan "kenapa waktu itu tidak meminta tanda tangan saja"

"tanda tangan apanya dasar gila" sahut ella kesal dan memasukkan foto polaroid itu kedalam kopernya "tanganmu itu jangan gatal mengambil barang orang lain"

galen menatap ella intens dengan dirinya yang semakin berjalan mendekati ella. gadis ini pun segera mundur saat megetahui bahwa galen berjalan dekat dan semakin dekat dengan dirinya "a...apa yang ingin kau lakukan?" tanya ella gugup yang kini jarak mereka  hanya terkikis 3 cm saja

"kau gugup?" tanya galen dengan deep voice nya

ella menatap galen dengan nafas yang terengah-engah menahan kegugupannya saat berhadapan dan berkontak mata dengan galen "a-awas"

galen memiringkan kepalanya dan membisikkan sesuatu kepada gadis mungil yang berada dihadapannya saat ini "kau sedari dulu menyukaiku bukan ? namun, apakah kali ini kau juga bisa mencintaiku layaknya kemarin hm?"

ASTAGA ELLA INGIN SEKALI KELUAR MENGHILANG DARI BUMI INI-!!

ella pun dengan cepat mendorong pundak galen keras sehingga lelaki itu tersungkur dilantai "mampus dasar duda mesum" ucap Ella seraya tertawa kemenangan dan kembali menutup tas kopernya :baik ini sudah siap ada lagi yang ingin kau cari di sini" tanya Ella saat melihat galen yang masih memutarkan pandangannya ke arah lain kalian pun langsung mencabut satu foto yang ada di gantungan tersebut

"sudah-sudah Ayo kita pulang" ucap galen tersenyum. Ella yang tak ingin berpikir panjang pun hanya menggangguk dan mereka pun segera meninggalkan rumah orang tua ella

needed man's and little sweet princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang