ella dan kisah hidupnya

180 5 0
                                    

Setelah mengantar ragan menuju parkiran dan meninggalkan bocah itu didalam mobil dengan ponsel ella yang bocah itu pegang sebagai jaminan.

ella pun langsung menutup pintu mobil dan berjalan mencari keberadaan pria yang langsung meninggalkannya tanpa permisi itu.

tak berselang lama, gadis itu melihat seorang pria yang berjongkok di bibir pantai seraya melempar kerang-kerang kearah laut, ella pun menghirup nafas nya mencoba menghilangkan ketakutannya dan langsung mendekati galen dan duduk di samping nya

"apa marahmu segitu besar? hingga kau menganggap kerang itu adalah aku yang ingin kau lempar jauh ke laut?" tanya ella seraya berjongkok disamping galen

pria itu hanya terdiam dan menatap kearah pantai tanpa niat sedikitpun menatap arah lawan bicaranya

"kau selalu mendengarkan penjelasanku di hari-hari yang lalu, apakah kini kau tidak ingin mendengar penjelasanku?"

hanya hening, galen tak menjawab sedikitpun pertanyaan dari ella

ella pun menghela nafasnya dan mengambil kayu kecil disamping nya dan mengukir gambar sebuah keluarga di atas pasir pantai seraya tersenyum "penting atau tidak bagimu, tetapi mempunyai keluarga yang harmonis adalah impianku semenjak aku terlahir didunia, meskipun takdir tidak mengizinkan aku untuk mewujudkan keinginan ku. sedari kecil, aku sudah mengalami kekerasan,dicaci,dipukuli bahkan di tampar adalah makananku sehari-hari"

"aku harus selalu mengalah pada adikku dan bahkan aku harus mengorbankan diriku untuk berjualan menghidupi diriku saat keluarga ku tak memberikan sepersen uang pun"

"kalo kata mereka, aku adalah anak yang tidak diharapkan lahir, jika begitu aku juga ingin katakan bahwa aku tak ingin lahir kedunia meski dari rahim dirinya ataupun orang lain"

"tapi,, aku tak pernah patah semangat sehingga aku mendapatkan beasiswa kuliah di universitas ternama, dan yah kita berada di satu kampus yang sama namun pada saat itu kau sedang menjalani s2 mu" ucap ella seraya menatap galen

"selama kuliah aku selalu di bully dikatain miskin dan tidak berpangkat sederajat dengan mereka, bahkan aku kerap kali dibully fisik oleh mereka seperti disirami air dan dilempari telur"

"namun aku berusaha tidak peduli dan kau tau? begitu sampai dirumah aku ditampar oleh ibuku karena pulang tidak menghasilkan uang, yang padahal disitu aku baru saja pulang membawa sertifikat jika aku berhasil memenangkan penghargaan tapi mereka merobek sertifikatku dan memaksaku bekerja agar bisa pulang membawa uang"

"dan saat aku berjualan kue di sebuah caffe kau datang dan mendekatiku menanyakan apakah aku berada di satu perkuliahan denganmu. namun, pada saat itu aku menggeleng dan menunduk aku malu jika orang rendah seperti ku mengatakan aku adalah salah satu mahasiswa disana"

"lalu pada saat itu, aku berjumpa dengan rosea. dia sangat menyayangiku layaknya seorang kakak pada adiknya. ia selalu membantuku dan bahkan ia menawarkan aku untuk mengenal keluarga nya yang amat menyayanginya, dia gadis yang sangat cantik dan sangat baik. dulu kami sempat bersahabat berempat namun rosea sangat dekat denganku jika kau tidak percaya kau bisa menanyakan pada temanku yang lain"

"aku terlalu mengagungkan namanya sampai aku tidak mengetahui bahwa dulu kau mengejarku dan pada saat itu rosea menyukaimu"

"dan hingga pada akhirnya ia bertengkar dengan keluarga nya dan menyeretku kedalam masalah itu sehingga gadis itu terus membentakku dan bahkan rasanya ingin membunuhku disaat itu juga" ucap ella seraya tersenyum memandangi pantai yang membentang indah

"tapi salahnya ia diajak seorang lelaki untuk pergi, aku mencoba untuk menarik tangannya dan ia malah menginjak tanganku dan pergi yang sampai sekarang tak pernah kembali"

"lalu disaat seperti itu apakah itu tetap menjadi salahku? apa aku salah untuk terlahir didunia?" tanya ella menatap mata galen putus asa

"dan kini yang kuanggap sahabat juga mengkhianatiku, lantas siapa yang harus kupercaya?" ucap gadis itu dengan airmata yang mulai menetes deras "dan kini, disaat aku mulai nyaman dengamu galen, kau akan mengkhianatiku juga?"

"bagaimana caranya kau membunuh istriku?" ucap galen tanpa menatap kearah sang pembicara "kau kejam"

"aku tidak membunuhnya galen aku berani bersumpah untuk itu" sahut ella membela dirinya "disaat kejadian itu aku sedang diluar negri"

"cih kau tidak miskin ella sehingga kau bisa menyewa or-

"kau menganggapku benar sebagai pembunuh? maka penjarakan aku galen" potong ella seraya menyerahkan tangannya "tangkap aku jika hatimu merasa bahwa akulah yang bersalah"

galen pun akhirnya menatap sorot manik gadis itu yang sudah memerah karena menangis "hatiku tentu tidak pernah menyalahkanmu, tapi kau tau benar lelaki mempunyai logika yang lugas ella"

"jika kau mempercayai orang itu, maka logika yang kau punya pun akan mengikuti kata hatimu galen"

"bagaimana caranya aku percaya padamu?"

ella tersenyum "entahlah, tapi aku sudah mempercayai mu sehingga aku berani menceritakan hidupku padamu."

------------------- the side -------------------

shella pun sontak terbangun dan langsung mencari sosok keberadaan sahabatnya itu

leon yang khawatir langsung mendekati gadis itu "kau sudah bangun shell? bagaimana keadaannmu?"

"ella mana leon? apa dia meninggalkan ku? apa dia membenciku leon? apa dia-

leon memeluk shella lembut "hei sudah-sudah jauhkan fikiran buruk itu, galen membawanya jalan-jalan agar dia merasa tenang dan tidak menghantui fikirannya dengan kejadian ini shell" ucap leon seraya mengelus surai shella lembut "ella tidak akan kecewa padamu, aku yakin dia pasti akan mempercayaimu saat kau menceritakan bagaimana kronologinya okey?"

"bagaimana jika ella tidak percaya leon?"

"ada aku, aku akan berusaha semaksimal kau berusaha untuk menyakinkan ella bahwa kau tidak bersalah"

"aku tadi sudah menelpon galen untuk mendengar kabar ella, galen mengatakan bahwa gadis ini tengah bermain air pantai bersama dengan ragan, so dont be so sad right? setelah berjalan-jalan mereka akan pulang kemari kau tenang saja yaa" sambung leon seraya menjelaskan kepada gadis yang tengah berada di pelukannya ini

"mengapa ada saja yang berniat jahat padaku dan ella? padahal gadis itu telah melewati banyak hal menyakitkan dalam hidupnya leon, apakah penderitaan dia belum cukup buat tuhan mengujinya?" ucap shella seraya menangis di pelukan leon "leon...aku bersumpah aku menyayanginya layaknya adikku sendiri keluarga ku sendiri a-aku takut dia bakal menilaiku sama seperti sahabatnya di masa lalu hiks"

leon menghapus air mata shella yang mengalir tanpa henti "dengarkan aku, ini itu suatu ujian untuk membuktikan bahwa apakah kalian itu saling mempercayai atau bahkan saling tidak percaya satu sama lain, aku yakin jika kau percaya dengan ella pastinya gadis itu akan percaya denganmu"

"leon hiks media jahat sekali padaku"

leon mengelus surai shella lembut "aku bersumpah aku akan mencari tau asal sumber berita ini dan akan memberikannya pembalasan setimpal"

drt..drt...drt..

leon meraih ponsel nya yang berada diatas nakas

@galen

aku akan kerumah orang tua ella, baru nanti aku akan pulang ke apartemen ella

"shell, galen mau kerumah orang tua ella" ucap leon seraya menunjukkan isi pesan yang dikirimkan galen

"apa? yakin ella mau kesana?" ucap shella terkejut

needed man's and little sweet princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang