menginap di hotel

268 7 0
                                    

"hah? Kau sudah berjualan sejak kecil?" ucapnya pria itu dengan sorot yang terkejut, sedangkan ella hanya mengangguk." Iya, aku sudah diajarkan Mandiri Sejak aku kecil, dan sampai sekarang aku merasa Aku tidak membutuhkan siapapun lagi, karena aku hanya bisa maau mengandalkan diriku sendiri, dan mempercayai diriku sendiri." ucap Ela tanpa sadar.

Galen menatap Ella dengan rasa bangga "Wih aku sedikit salut padamu" ucap Galen seraya tersenyum

"haha aku tau aku memang orang yang hebat" sahut ella menyombongkan dirinya

"cih, baru dipuji sedikit saja sudah melayang" sahut galen " harus dong, jarang manusia arrogant seperti dirimu mau memuji orang lain"

" hei aku tidak sombong haya berkharisma saja"

"berkharisma prett hahaha, hayalanmu sangat tinggi ternyata"

Galen menyunggingkan senyumnya "hahaha kau tidak tau nona kerdil, banyak sekali yang mengantri untuk menjadi kekasihku sebelum aku menikah dengan arana" ucap galen bangga.

"haha kau memang tampan, tetapi jika arrogant bukankah sama saja? mending sama orang miskin tapi berattitude"

"jadi kau kira aku tidak ber attitude?"

" tentu kau tidak berattitude pak. jika sewaktu aku masih sekolah dasar, guruku mengajarkan muridnya untuk tidak bersikap sombong" sahut ella seraya mengangguk.

"terkedang arrogant itu bukan karena memang kita berusaha untuk memamerkan kekayaan kita ataupun hal lain, tapi bisa saja sebagai bentuk apresiasi kita atas apa yang telah kita perjuangkan dahulu" ucap galen menjelaskan "seperti kau? kau bukankah pernah terkena skandal pemilih saat pekerjaan kerjsa sama dengan perusahaan dan bersifat arrogant? ternyata saat berjumpa denganmu kau itu hanya seorang gadis yang kecil dan bodoh" ucap galen mengejek "oh aku tau, itu karena tubuhmu yang mungil maka itu kau memiliki otak yang mungil juga" sambungnya seraya terkekeh.

"dan aku juga paham mengapa kau mengatakan hal itu pak, setidaknya jika otakku kecil tetapi aku memiliki semangat otak muda yang tinggi tidak seperti otak anda yang menjadi tua dan keriput saat mengingat usia anda sudahlah tidak bisa disebut muda lagi"

galen hanya menatap ella kesal, gadis ini selalu memiliki beribu cara untuk menentang ucapannya dan tak ingin kalah telah olehnya.

"NAHH ITU DIA HOTELNYAA" teriak ella girang seraya menunjuk sebuah bangungan yang berdiri megah

" kau pakai masker jangan lupa dan bisukan nama kita, kau mengerti?" ucap galen seraya mencoba merogoh masker yang ada di kantongnya
"ishh sudah biar aku saja, nanti ragan bisa terbangun karena ulahmu" sahut ella yang segera merogoh kantong galen dan meraih sebuah masker
"t-tolong pakaikan, tanganku menggendongnya"

ella hanya mengangguk dan menyisir rambut galen kesamping lalu dengan perlahan gadis itu memakaikan msker berwarna hitam itu pada muka galen dengan sedikit berjinjjit, mata mereka kembali bertemu. galen menatap manik mata gadis itu dalam, seakan baginya tidak asing namun ia hanya berusaha berfikir bahwa  ia tak pernah menatap mata gadis terlalu lama kecuali bersama arana.

"n-nah sudah" ucap ella sedikit gugup dan melepaskan kontak matanya dengan galen dan merogoh kantong jaket yang dipakai galen untuk megambil masker nya lalu memakainya. setelah semuanya siap, barulah mereka masuk dan memesan kamar untuk bermalaman.

"selamat malam nona tuan, anda ingin pesan berapa kamar?" tanya resepsionis hotel menyambut mereka.

"pesan 2 kamar vip" ucap galen memesan

"mohon maaf tuan nona, kamar vip kami sedang penuh dan hanya tersisa satu kamar single bed ekonomis biasa, bagaimana tuan dan nona berkenan?"

"fucklah kenapa harus single bed?" batin ella menahan kekesalan dalam dirinya, galen menatap ella dengan tatapan bertanya-tanya.

ella pun mengangguk "boleh kak itu 1"

"baik atas nama siapa?"
"e-eum robeson" sahut ella menyebutnya nama asal yang ada difikirannya

resepsionis itupun mengangguk dan mengetikkan beberapa kata di komputernya lalu memberikan sebuah kunci "baiklah tuan nona selamat menginap, kamar anda berada di lantai 4" ucap resepsionis itu seraya menunduk hormat

ella dan galen hanya mengangguk dan mereka pun langsung diarahkan untuk segera menuju kekamar yang telah mereka pesan.

dan benar saja, saat mreka membuka pintu kamar terlihatlah sebuah kamar yang bernuansa putih minimalis dengan single bed dan satu lemari dengan televisi yang menggantung disampingnya "wah inikah kamar minimalis biasa?mengapa sangat pengap sekali" komentar galen yang pertama kalinya memasuki kamar minimalis biasa.

"jangan sok kaya, jika tidak ingin kau bisa tidur di jalanan" sahut ella dan langsung melepas higheels nya "kau tidurkan aja ragan dikasur aku akan membersihkan diri ku dulu" ucap gadis itu yang languung memasuki kamar mandi.

galen pun menidurkan putra nya dikasur sigle bed dengan seprai berwarna putih polos, lalu pria itupun melihat sekitaran kamar, baiklah tidak buruk juga tapi membuatnya sedikit pengap.

tak sampai 15 menit, ella telah keluar dari kamar mandi seraya mengeringkan rambutnya "loh tidak gunakan baju ganti?" tanya galen saat melihat ella memakai bajunya yang tadi.

"ayolah disini cuma tersedia kimono tidak ada piama yang sediakan" sahut ella

"iya maksudku mengapa tidak gunakan itu saja?" tanya galen "daripada kau kedingingan dan berakhir masuk angin"

"aku tau otak mesum mu" sahut ella
"aku tidak berfikira begitu gadis bodoh, jika kau tak ingin pakai maka biar aku saja" ucap galen tak mau ambil pusing dan langung memasuki kamar mandi

galen ada benarnya jika ia memakai baju ini semalaman, akan dipastikan ia akan masuk agin keesokan harinya. akhirnya, dengan keterpaksaan gadis ini pun mengambil kimono yang ada didalam lemari dan menunggu galen siap mandi.

saat ella berniat ingin mengetuk pintu, pintu otomatis terbuka, sontak ella pun terjatuh di pelukan galen

BRUK-!!

mereka berdua pun sontak terjatuh diatas lantai yang keras, ella yang jatuh diatas dada galen gadis itu sontak mendengar detak jantung pria itu yang berdegup sangat kencang.

deg..deg..deg...

Ella menatap galen terkejut, sedangkan pria itu? Ia menikmati pandangan matanya pada sorot manik ella, gadis itu terdiam posisi mereka sangat intim saat ini. Ella yang memegang dada bidang galen yang tak terbalut kain sedikitpun dan galen yang memegang pinggang ramping gadis mungil itu.

ella spontan menahan nafasnya, baiklah kini trauma nya kembali kambuh "g-galenh n,nafasku" ucap gadis itu tertatah seraya memegang tenggorokannya

Galen pun dengan cepat memeluk gadis itu dengan posisi yang sama "ell, aku tau kamu kuat coba belajar untuk menahan penyakitmu ya? Agar kau bisa berani dan segera sembuh. Aku disini kok a,aku tidak akan menyakitimu seperti dimasa lalumu, kini balas pelukanku perlahan yaa" ucap galen perlahan yang berusaha menenangkan panic attack yang sedang gadis itu alami.

needed man's and little sweet princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang