"Abang Marah?"

320 25 11
                                    

Kedua remaja itu nampak gugup saat wanita dewasa dihadapannya tersenyum dengan bibir merahnya.

"Kalian siap-siap dulu sana, jangan lupa ganti bajunya. Nanti ada mba-mba yang bakal bantu kalian siap-siap. Kalo udah selesai temuin tante di kamar,ngerti sayang?"

"M-mengerti tante" Jawab Jungkook gugup. Wanita dewasa itu terkekeh gemas kemudian mengusap bahu si bungsu Syarifuddin. "Jangan tegang, rileks aja sayang... "

Selesai dari Jungkook, tante tersebut melirik ke arah Felix yang sedari tadi bungkam. "Dari awal tante gak pernah denger suara kamu Lix. Coba dong sapa, halo tante gitu"

Dengan tak kalah gugup dari Jungkook, Felixpun membuka mulutnya untuk menyapa "H-halo tante"

Perempuan itu terdiam speechless dengan suara milik Felix. "Wow, tante suka suara kamu baby boy, it's so deep...." Tangan dengan kuku panjang dan berkutek itu mencubit gemas pipi Felix.

"Kalo gitu tante tinggal dulu ya sayang-sayangku"

Sementara itu Jimin, Jisung, Chan dan Namjoon tengah berjalan masuk ke dalam hotel untuk mencari keberadaan Jungkook dan Felix. Dua detektif abal-abal itu jalan mengendap-endap, sesekali Jisung akan sembunyi dibalik dinding begitupun dengan Jimin. Kedua leader itu hanya menggeleng pelan melihat tingkah adik mereka.

"Supaya cepet gimana kalo kita bagi dua tim?" Usul Namjoon.

"Boleh tuh bang, kalo gitu gue sama Han. Ayo Han!" Tanpa mendengar persetujuan abangnya, Jimin langsung saja menarik tangan Jisung ke lorong sebelah kanan. Sedangkan Namjoon dan Chan ke sebelah kiri.

"Kita nyarinya gimana bang Jim?"

"Buka aja pintu kamar hotel satu-satu. Siapa tau kita bisa nyiduk si Juki sama Felix lagi sama si tante"

"Oke bang!" Jisung langsung memegang pistol mainan milik Jeongin dalam posisi siaga. Punggungnya ia sandarkan disalah satu pintu. Sementara Jimin mengawasi dari bilik dinding, alasannya jika terjadi sesuatu ia akan langsung mencari bantuan. Padahal nyatanya jika terjadi sesuatu ia bisa kabur lebih dulu.

"Dalam hitungan ketiga lo langsung dobrak pintunya ya Han"

"Oke bang!"

"Satu...... dua..... Tiga!" Aba-aba Jimin.

Brak!






"Aaaaa! Dasar cwok mesum!"

Plak!

Prak!

"Aduh! Ampun mbak ampun! Gue bukan cwok mesum aduh!" Jisung yang tadi mendobrak pintu buru-buru keluar dari kamar dengan nomor 169 tersebut karena ia tak sengaja mencyduk seorang gadis yang tengah berganti pakaian. Tentu gadis tersebut marah dan melemparkan barang ke arah Jisung yang muncul tiba-tiba.

"Pergi lo cwok mesum!" Karena terlanjur kesal gadis itu tanpa sadar melempar skincare mahalnya. Bukannya menghindar, Jisung malah menangkap 3 botol skincare yang dilempar si gadis dan membawanya lari.

Set!

Hup!

"Makasih mba Skincare nya!" Teriak manusia setengah  tupai itu kemudian hilang dibelokan lorong diikuti Jimin yang tidak bisa berhenti tertawa.

"Balikin skincare gue woy! Itu belinya jauh di korea!" Pekik gadis tersebut samar-samar karena jaraknya sudah cukup jauh.

"Anjir lo ngapain pake ambil skincare nya segala sih ahahahah"

"Lumayan bang, skincare mahal nih, kalo gue jual ke bang Haje bisa untung" Ujarnya sembari memasukkan 3 botol tersebut kedalam saku bajunya.

"Lah gue kira mau lo pake sendiri"

Tetangga?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang