Hari ini hari jumat, dimana setiap laki-laki muslim wajib melaksanakan shalat jum'at. Begitupun dengan bujang-bujang kesayangan kita semua. Meskipun mereka minus akhlak, tetapi mereka tidak lupa untuk melaksanakan kewajiban.
"Gus! Cepetan ntar keburu adzan!" Teriak Seokjin yang sudah siap dengan setelan koko, sarung dan pecinya. Tak lama dari itu keluar lah yoongi dengan setelan yang tidak beda jauh.
"Baru juga jam sebelas lebih dua belas bang" Ujarnya sembari memakai peci.
"Heh! Jum'atan itu gak boleh dilambat-lambat, datang lebih cepet lebih baik"
"Iya bang iya"
Segalak-galaknya yoongi, dia masih takut dengan Seokjin si abang tertua. Setelah memastikan pintu terkunci Syarifuddin bersaudara itupun berjalan santai menuju mesjid di ujung komplek. Mereka hanya berdua karena adik-adiknya ada kegiatan diluar dan tentunya mereka jumatan di tempat terdekat.
Selama di perjalanan, mereka terfokus dengan suara seseorang yang melantunkan ayat suci Al-Quran di speaker mesjid.
"Gus, siapa yang ngaji ya? Perasaan gue baru denger suaranya" Tanya Seokjin heran.
"Gak tau, tapi kek gak asing."
Tak terasa kedua pemuda itupun sudah sampai di halaman mesjid. Seokjin langsung masuk sedangkan Yoongi mampir dulu ketempat wudhu.
"Assalamu'alaikum pak ustadz"
"Walaikumsalam, eh nak Seokjin" Seokjin bersalaman dengan seorang pria paruh baya yang diketahui sebagai ustadz setempat.
"Itu yang ngaji siapa pak?"
"Oh itu, anak muda, saya juga gak tau namanya. Tapi tadi pas saya datang, dia udah disini duluan." Seokjin mengangguk paham kemudian berjalan berdampingan bersama pak ustadz kedalam mesjid.
Tiba-tiba langkahnya terhenti saat melihat seorang remaja dengan koko putih, sarung dan pecinya nampak fokus membaca surah Al-kahf dengan lagam khas dan tajwid yang tepat.
"Masya Allah, adem banget suara adeknya si Chan." Batinnya sembari tersenyum kemudian duduk dan fokus mendengarkan bacaan dari salah satu anak keluarga Cahyadi tersebut.
Remaja dengan koko putih itu menutup Al-Quran nya setelah menyelesaikan bacaannya karena kebetulan 15 menit lagi waktunya adzan dzuhur. Remaja itu tersenyum kemudian menghampiri Seokjin.
"MasyaAllah, bacaan lo bagus banget Min" Mendapat pujian dari abang tetangganya Seungmin jadi salting sendiri. "Alhamdulillah makasih bang, tapi gue juga masih belajar kok ehehhe"
Ya, remaja yang mengaji tadi adalah Seungmin, sibungsu kedua keluarga Cahyadi. Siapa sangka dibalik kalimat pedas savage nya, Seungmin adalah sosok cerdas dan paling taat setelah Chan dan Minho.
"Abang sendiri aja?"
"Berdua, tuh ama si Agus. Yang lain pada diluar semua. Kalo lo, emang gak sekolah?"
"Kelas 10 libur bang, kelasnya dipake pembekalan anak kelas 12, sedangkan kelas 11 lagi pada kemping termasuk bang Haje."
"Terus si kembar upin ipin kemana?"
"Masih dirumah, palingan sekarang lagi di amuk bang Lino."
(Kediaman keluarga Cahyadi)
"Gileeee ganteng banget sih gue. Bang Tae ama Bang Haje mah lewat" Ujar seorang anak tupai yang tengah melihat penampilannya sendiri lewat cermin.
"Update ig boleh kali.... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga?!
FanfictionGimana jadinya kalo keluarga Abah Sihyuk dan 7 buntutnya yang minus akhlak tetanggaan sama keluarga Babeh Jinyoung yang punya 8 bocah prik?