Minggu sore begini emang paling cocok dipakai jalan-jalan santai di sekitar komplek. Apalagi cuaca kali ini sangat mendukung kegiatan tersebut. Maka dari itu Hoseok, Namjoon dan Seokjin juga melakukan hal yang sama seperti beberapa orang lainnya. Hanya sekedar jalan sembari membeli sesuatu yang dijajakan pedagang di sekitar lapangan komplek. Disana juga nampak anak-anak remaja tengah bermain bola. Namun diantara kedua tim yang tengah bertanding itu ada satu orang yang menarik perhatian."Hope, liat ayang mbeb lo lagi maen bola bareng bujang komplek tuh!" Tunjuk Seokjin pada seorang gadis bersurai pendek yang ikut bermain bola bersama para pemuda.
"GUE BILANG APA! OPER BOLANYA KE SOOBIN JIN!"
" JIN MANA YANG LO PANGGIL NO?! GUE APA RYUJIN?"
"YA ELO LAH ANJING!"
"KAGAK USAH NGEGAS JUGA DONG BANGSAT!"
"JANGAN BANYAK BACOT YA KALIAN BERDUA! LIAT NOH BOLANYA DI AMBIL LAWAN! KALO AMPE TIM KITA KALAH GARA-GARA KALIAN, KALIAN BERDUA YANG GUE ANJING-AJINGIN!" Hyunjin dan Jeno pun berhenti berdebat setelah mereka mendapat semburan dari Ryujin sang kapten.
Hoseok menghela nafas melihat hal itu. "Ya emang cetakannya begitu diamah bang"
"Gue masih gak nyangka lo jadian ama tuh bocah, gue kira lo bakal cinlok ama partner ngajar lo si Momo"--Seokjin
" Kalo boleh jujur, sebenernya gue gak ada niat nembak dia bang" Jawab Hoseok lesu.
"Lahhh?"--Namjoon
" Waktu itu Ryujin nanya sama gue kenapa gue masih jomblo padahal umur gue udah tua. Karena gue gak pengen nunjukin ke sadboyan gue, akhirnya gue iseng nanya, emang tuh bocah mau jadi pacar gue? Gue kira dia bakal marah atau ngakak, eh dia malah bilang mau"
Seokjin dan Namjoon tak bisa menahan tawanya saat Hoseok selesai bercerita. Mereka tak habis pikir saja dengan sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan selama 1 minggu tersebut.
"Terus perasaan lo ama tuh anak gimana bang?"--Namjoon
Blum sempat Hoseok menjawab, orang yang tengah menjadi bahan pembicaraan pun muncul diiringi teriakan heboh dan cengiran khasnya.
" KAK HOPEEEEEEEEEE! eheheheh"
"Nah Hope, karena ayang lo udah selesai tanding. Gue ama Njoon pulang duluan ya" Seokjin buru-buru menarik tangan Namjoon untuk meninggalkan pasangan RyuHope tersebut.
"Sini duduk Ryu" Hoseok menepuk bangku kayu yang ada dipinggir lapang, tepat dibawah pohon.
Gadis itu menurut dan duduk disamping Hoseok."Mau minum? nih kebetulan tadi gue beli es cincau" Hoseok menyerahkan es cincau yang belum dimakannya.
"Wah makasih kak!" Pekiknya senang dan langsung menyambar minuman segar tersebut. Hoseok yang melihat itu tersenyum dan merapihkan surai Ryujin yang berantakan. Setomboy-tomboynya Ryujin, ia akan tetap tersipu malu jika diperlakukan selembut dan semanis tindakan Hoseok.
Setelah itu suasana kembali hening, Hoseok sibuk dengan pikirannya sendiri begitupun dengan Ryujin yang telah menghabiskan es cincau nya.
"Kak.... "
"Hmmm?" Hoseok melirik dan ia bisa melihat tatapan sendu Ryujin.
"Gue tau sebenernya kakak gak ada perasaan apapun kan sama gue?"
Hoseok tersentak, ia tak terpikir jika Ryujin akan mengatakan hal seperti itu.
"Eh? Loh b-bukan Ryu mmm...itu gue--"
"Gapapa, kita sama kok"
"Hah?"
"Gue juga belum suka sama kak Hope"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga?!
FanfictionGimana jadinya kalo keluarga Abah Sihyuk dan 7 buntutnya yang minus akhlak tetanggaan sama keluarga Babeh Jinyoung yang punya 8 bocah prik?