Sehari menjelang Ramadhan keluarga Syarifuddin dan Cahyadi disibukan dengan menyiapkan segala persiapan untuk menyambut bulan suci bagi umat Islam tersebut. Seperti saat ini, semua anggota keluarga dibagi tugas oleh leader masing-masing untuk membersihkan rumah, kecuali dua orang alumni anggota KPPS yang baru sembuh dari sakit, siapa lagi jika bukan Seokjin dan Minho. Namun karena tetap ingin berpartisipasi akhirnya keduanya memilih belanja ke pasar untuk kebutuhan sahur pertama.
Seokjin dan Minho tidak pergi menggunakan mobil pribadi melainkan naik angkot, untuk mengenang masa susah dulu kalo kata si pemuda Oktober.
Sesampainya di pasar mereka langsung saja ke tempat daging dimana para ibu-ibu juga tengah berkerumun disana.
Namun yang menarik perhatian adalah seorang pemuda yang juga bernasib sama dengan kedua pemuda pecinta mancing tersebut."150 ribu"
"Mahal... "
"Maklum namanya juga memasuki bulan Ramadhan Mas"
"Mahal, bisa di kurangin gak?"
"Maaf gak bisa"
Si pemuda nampak menghela nafas sembari mengecek uang dan juga catatan yang dibawanya. Seokjin yang memang kenal dengan sosok tersebut langsung menghampirinya bersama Minho.
"Eh, Jeonghan" Si pemuda bernama Jeonghan itu mendongak.
"Wah bang Seokjin belanja juga nih?"
"Iya biasa"
Jeonghan mengangguk kemudian matanya menatap sosok lain disamping Seokjin. "Ini siapa bang?"
"Oh iya, kenalin ini Minho, tetangga sekaligus adek baru gue. Dia seumuran sama adek lo si Seungkwan ama Vernon"
"Wah salam kenal ya Minho, gue Jeonghan. Panggil aja bang Han" Minho terkekeh canggung kemudian mengangguk "Iya bang Han"
"Jadi mau belanja apa nih kita?" Tanya Seokjin
"Barusan gue mau beli daging tapi gile mahal banget bang, mana gue butuh banyak, secara keluarga gue kan ada 13 orang"
"Terus gimana?"
"Kayaknya gak jadi beli daging sapi deh, palingan gue ganti pake ayam aja"
"Oh gitu"
"Yaudah bang, gue mau ke penjual ayam dulu ya, Ho, gue duluan"
"E-eh iya bang Han" Seperginya Jeonghan, Seokjin dan Minho pun langsung memilih daging yang akan mereka olah untuk makan malam dan sahur nanti.
Selesai membeli daging, mereka pergi ke tempat penjual sayuran.
"Wih No, liat terongnya seger-seger banget" Seokjin memilih beberapa terong yang terlihat segar."Gue kalo masak terong kasian Hyunjin bang" Ucap Minho sembari memilih wortel dan brokoli.
"Kenapa emang?"
"Dia gak suka terong, waktu gue bikin sayur lodeh aja tuh bocah cuma makan ama telor ceplok pake kecap"
"Ohh gitu, terus jadinya lo mau beli sayur apa No?"
"Kayaknya wortel, brokoli, sama kentang aja deh"
"Kalo gue malahan gak suka kentang" Celetuk Seokjin. Beberapa gadis yang sedari tadi menatap minat ke arahnya pun langsung menunduk lesu, karena mereka cukup sadar diri hanya kentang.
"Bang kentangnya sekilo ya" Ucap Minho berbarengan dengan seorang ibu yang baru datang.
"Duh maaf Mas, Bu, kentangnya tinggal sekilo lagi"
"Yaudah buat ibu aja kentangnya, saya beli wortel sama brokoli aja bang" Si abang penjual mengangguk dan langsung menyiapkan pesanan. Sedangkan ibu yang mendapat kentang dari Minho tersenyum ramah "Makasih ya dek, ibu dari tadi nyari kentang tapi udah pada habis, dan baru nemu disini, itupun gara-gara adek ngalah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga?!
FanfictionGimana jadinya kalo keluarga Abah Sihyuk dan 7 buntutnya yang minus akhlak tetanggaan sama keluarga Babeh Jinyoung yang punya 8 bocah prik?