Jika membahas tentang pemilu, apa yang ada dipikiran kalian? Jelas caleg, kampanye, dan serba serbi lainnya. Namun yang tak kalah penting adalah kelompok penyelenggara pemungutan suara atau biasa disingkat kpps. Nah, dari jauh-jauh hari pak RW di komplek JYhit sudah menunjuk Seokjin sebagai ketua kpps, dan untuk anggotanya ada Jimin, Minho, Jihyo, Jisoo, Taeyong dan Joshua.
Awalnya Seokjin ingin mengajak Chan, namun bahaya jika Minho dan Chan bertugas, nanti rumah keluarga Cahyadi akan menjadi seperti apa, disaat Babeh entah kemana bersama Abah.
Jadilah Chan tidak ikut, toh pekerjaan dia sebagai mahasiswa sekaligus produser sudah tak kalah numpuk, jadi Chan rasa tidak perlu ditambah dengan tugas sebagai kpps."Nah buat pelaksanaan dihariha ntar, Jihyo ama Jisoo jadi yang jaga daftar hadir ya" Terangnya. Dua gadis cantik yang salah satunya masih bersepupu dengan Minho itu mengangguk paham.
"Siap kak Jin"
"Bang Jin, gue jaga tinta ya" Usul Jimin. Seokjin memutar matanya malas. "Iye, lo jaga tinta. Minho, ama Taeyong kalian ntar bantuin gue ngasih surat suara ya. Kalo lo Josh, lo kan tenaga tambahan dari komplek sebelah jadi lo jaga kotak. Buat rapat penghitungan suara ntar, Taeyong ama Minho yang nulis-nulis di depan ya"
"Siap bang!"
"Sorry bang Jin, ntar kita pake baju apaan?"
"Baju hitam putih aja"
"Siappp!"
.....
Saat ini dikelas Hyunjin sedang jamkos sehingga anak-anak dikelas pada heboh membahas perihal nyoblos yang akan dilaksanakan besok pagi, tanggal 14 Februari. Karena beberapa siswa yang sudah memiliki KTP akan mengikuti pencoblosan untuk pertama kalinya, sehingga mereka terlihat sangat excited.
"Intinnya sih gue mah no dua!"
"Apaan mending no. 1!"
"No.3 lah!"
"Sasageyo! Sasageyo!"
Kurang lebih begitu celotehan para calon pemilih baru tersebut, sedangkan di bangku nya Hyunjin hanya bisa menghela nafas. Anak itu bingung, tidak tau akan memilih yang mana. Ya bagaimana disaat temannya yang lain heboh dan sibuk nonton debat capres cawapres Hyunjin lebih suka nonton film India.
"Kenapa bro, sepet amat tuh muka?" Celetuk Jeno sembari menepuk bahu hyunjin.
"Gue bingung No, besok mau pilih siapa"
"Aelah santuy, ntar pulang mending lo bareng gue"
"Tapi rumah kitakan beda arah"
"Ya gapapa, lo anterin gue. Si nana ama Renjun gak masuk, gue gak ada temen balik soalnya eheheh"
"Bilang aja minta dianterin pake alesan segala"
"Eeheehehe"
Sesuai dengan rencana tadi, Hyunjin pun bersiap pulang bersama Jeno. Namun sebelum itu, ia harus memastikan adik-adik nya aman terlebih dahulu. Hyunjin membariskan Felix, Jisung dan Seungmin di dekat gerbang sambil menunggu kedatangan Chan yang tadi siap menjemput. Disaat mobil milik abang tertua itu memasuki area parkir, barulah Hyunjin melesat pergi dengan Jeno diboncengannnya.
"Jin, stop Jin" Dengan tidak berperikeHyunjinan Jeno memukul helm kumbangnya dengan cukup keras.
"Kenapa si kamvret?!"
"Jajan somay dulu yuk laper nih"
"Ck, yaudah ayok!"
Disinilah keduanya berada, jongkok dibawah pohon rambutan sembari menikmati somay. Namun, saat sedang asik-asiknya makan, tiba-tiba datang seorang bapak-bapak dengan baju ngejreng khas partai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga?!
FanfictionGimana jadinya kalo keluarga Abah Sihyuk dan 7 buntutnya yang minus akhlak tetanggaan sama keluarga Babeh Jinyoung yang punya 8 bocah prik?