"Dani & Nenek Cenayang"

196 23 22
                                    

"Ayamnya udah mateng blum No?"

"Bentar lagi bang" Ujar Minho sembari membalik ayam goreng dalam wajan.

"Itu gorengan terakhir?"

"Iya" Seokjin mengangguk kemudian lanjut membuat capcay.

"Bang, ini bumbunya udah pas belum?" Tanya Seungmin sembari menyodorkan sendok berisi kuah bumbu berwarna merah kepada Seokjin. Si sulung itupun mencicipi bumbu dari telur balado yang tengah di masak si bungsu kedua Cahyadi family. "Mantep Min!" Seungmin tersenyum saat mendapat acungan jempol dari Seokjin kemudian lanjut memasak.

"Nasinya udah mateng, lanjut dibungkus aja bang?" Kali ini Yoongi yang bertanya. Adik pertama Seokjin itu mendapat tugas memasak nasi.

"Iya Gus langsung bungkus aja, udah jam satu lebih nih"

"Oke"

Tepat di hari ke 15 Ramadhan ini, keluarga Syarifuddin dan Cahyadi sepakat untuk bagi-bagi menu sahur bagi orang-orang yang membutuhkan. Sehingga mereka membagi tugas secara rata sesuai dengan kemampuan masing-masing. Ada yang memasak, membungkus dan membagikan.

"Bin,Jim, kalian gue suruh ngebungkusin kerupuk deh perasaan, bukan disuruh makan" Celetuk Seokjin, sedangkan Changbin dan Jimin hanya cengengesan dan lanjut membungkus kerupuk sebagai pelengkap. Namun sesekali kerupuk itu akan meleset, bukannya masuk kedalam plastik malah masuk kedalam mulut.

"Jisung, Taehyung, Hyunjin, bantuin Yoongi bungkus nasi. Sekalian nanti masakan yang udah jadi plastikin terus susun dalem kotak"

"Siap Bang Jin!"

Seokjin yang selesai dengan masakannya langsung mengecek segala persiapan agar selesai tepat waktu. Sehingga tepat pada pukul 2 pagi, Namjoon, Chan, Jungkook, Felix, Hoseok dan Jeongin yang mendapat tugas membagikan menu sahur bisa langsung berangkat.

Untuk tim yang terjun langsung ke tkp juga dibagi menjadi dua. Yaitu para leader dan sibungsu berada dalam satu mobil menuju jalan raya yang memiliki banyak deretan ruko-ruko yang biasa dijadikan tempat berlindung para tunawisma.
Sedangkan Hoseok dengan Felix bertugas membagikan makanan kepada orang tidak mampu di kampung yang tak jauh dari komplek mereka.

"Bangchan--Eh, maksudnya Bang Chan, ati-ati di jalannya jangan ngebut, awasin Ayen jangan sampe ilang" Ucap Minho sembari memberikan satu kota bekal berwarna biru dengan gambar rubah juga botol tupperware dengan warna serupa.

"Lucu amat No kotak bek--"

"Itu buat Ayen!"

"Lah terus buat gue?"

"Buat lo ada sekalian tuh di kresek yang di pegang Jungkook" Timpal Seokjin.

"Eheheh makasih bang Jin"

"Hmmm sama-sama. Joon, jagain si bontot, jangan sampe keluyuran apa lagi ilang. Lo paling tua, awasin juga Chan ama Ayen, paham?"

"Paham bang Jin"

"Nah buat elo Kook, nurut sama Joonie, jangan banyak betingkah kalo gak, ntar pas pulang gue paketin lo pake kardus ke Antartika"

"Iya bang iya"

"Yaudah kalo gitu kita pamit ya, Assalamu'alaikum... " Ucap Namjoon setelah masuk kedalam mobil milik Chan diikuti Jungkook dan Jeongin.

"Waalaikumsalam"

Setelah kepergian empat orang tersebut, tinggalah Felix dan Hoseok yang akan berpamitan. "Bang Hope titip kucing gue ya"

"Kok kucing sih bang Ino?!" Felix menatap Minho tidak terima.

Tetangga?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang