"Emak Tiri"

199 24 34
                                    

"Umin ambil part ini ya, abis itu disambung sama Hoho, ngerti?"

Seungmin dan Jongho mengangguk paham dengan apa yang dikatakan pak Eunkwang, guru vokal mereka. Jadi hari ini anak club vokal mulai berlatih untuk mengikuti lomba dua minggu lagi.

"Nanti saya sama Jongho pecah suara pak?"

Pak Eunkwang mengangguk "Iya, nanti Jongho yang ambil nada tingginya. Kamu fokus sama suara soft kamu ya Min"

"Siap!"

Selain anak club vokal, anak club dance juga sama, mereka latihan untuk mengikuti lomba yang kebetulan diadakan bersamaan di tempat dan waktu yang sama dengan lomba vokal. Maka dari itu Hoseok dan Momo juga sibuk melatih anak didik mereka yang akan menjadi perwakilan sekolah. Hanya saja, sepertinya mereka salah memilih murid..

"Yang bener dong Jin dari tadi lo salah mulu!"

"Gue udah bener, lo tuh yang salah. Mana gerakan kaku amat kayak robot"

"Kak Momo udah bilang tadi gerakan gue bagus. Kalo sirik bilang aja, gak usah jelek-jelekin gue!"

"Bacot lo sipit!"

"Lo juga sipit ya!"

"Muka lo noh jelek kek pantat panci!"

"Kayak muka lo cakep aja, dasar jepitan jemuran!"

"Padahal muka mereka mirip.."--Momo

"Dah lah gak ada harapan" Gumam Hoseok pasrah melihat perdebatan dua sepupu, Hyunjin dan Yeji. Kebetulan keduanya terpilih untuk ikut lomba dance dua minggu lagi, karena kemampuan dance mereka diatas anak-anak lain. Tapi ya begitu, setiap latihan selalu ribut.

2 jam berlalu, kini Hyunjin tengah berada diperjalanan pulang dengan Seungmin di boncengannya.
"Kayaknya ada yang gak beres nih" Gumam Seungmin yang masih bisa didengar oleh Hyunjin.

"Napa Min?"

"Ini abang Chan nyuruh kita semua kumpul, ada yang mau disampein katanya"

"Oke, pegangan Min, kita ngebut" Baru saja Hyunjin akan menambah kecepatan, remaja kelahiran maret itu tersentak karena Seungmin mencekiknya.

"Umin anjir kecekek gue!" Pekiknya.

"Tadi katanya suruh pegangan" Seungmin memutar matanya malas.

"Pegangannya di pinggang bukan di leher Umin!"

"Oh" Dengan ogah-ogahan Seungmin memegang jaket Hyunjin dengan jari telunjuk dan jempolnya🤏.

"Lo kek naek motor ama yang bukan muhrim aja Min. Please lah kita sodara, peluk juga gak bakal bikin batal"

"Ogah bang, ntar kita dikira homoan"

Setelah mengucapkan hal itu tiba-tiba motor gede milik Jungkook lewat disamping motor Hyunjin, sampai membuat kakak Seungmin itu oleng dan ia sendiri melongo tak habis pikir.

Bagaimana mereka tidak syok, jika diboncengan Jungkook, ada abang sulung mereka, Chan, yang nemplok di punggung si bungsu Syarifuddin tersebut. Chan yang tubuhnya kecil nampak memeluk erat perut Jungkook dan menyenderkan kepalanya di bahu si pemuda September.

"Kayaknya kita kudu ngeruqyah abang Chan deh Min" Ucap Hyunjin.

"Kita jodohin aja ama anaknya mang sayur"

"Oh Teh Shuhua ya?"

"Iye"

Sedangkan di sisi lain, Jungkook langsung menyuruh Chan turun saat keduanya sampai di depan gerbang rumah keluarga Cahyadi.

Tetangga?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang