Soobin menggandeng Taehyun sampai keluar dari kantor polisi. Ia bawa Taehyun mendekati motornya yang terparkir di halaman parkir kantor tersebut. Taehyun menarik tangannya perlahan, melepaskan genggaman Soobin.
“Ayo kuantar pulang” ujar Soobin yang hanya dibalas gelengan lemah oleh Taehyun.
“Kenapa?” tanya Soobin tidak mengerti.
“Aku tidak ingin memberitahukan dimana aku tinggal. Aku naik taksi saja”
“Bahkan akupun tidak boleh tahu?”
“Maaf”
“Tapi aku ingin mengobati luka memar di wajahmu” ujar Soobin, ia menjulurkan tangannya ingin mengelus pipi Taehyun. Namun Taehyun bergerak menghindari Soobin.
“Tidak perlu, aku bisa mengobatinya sendiri nanti”
Soobin menatap Taehyun lama. Ia masih merasa sangat asing dengan pemuda di hadapannya. Bagaimanapun juga Taehyun selalu terlihat seperti orang berbeda di tiap pertemuan mereka. Bahkan Taehyun terkadang begitu ceria namun kadang begitu dingin juga.
Padahal ketika di dalam kantor polisi tadi Taehyun begitu manja padanya. Mengadukan semua perlakuan buruk Eunchae dan teman-temannya padanya. Namun mengapa sekarang Taehyun seperti ingin menghindar darinya.
Terlebih lagi jika Soobin mengingat malam panjang yang mereka habiskan bersama semalam. Begitu intim dan menyenangkan. Bahkan Taehyun sendiri yang menyebut jika mereka sedang berkencan. Tapi setelah itu Taehyun menghilang tanpa sepatah katapun, bahkan nomor ponsel yang dijanjikan juga tak diberikan.
“Baiklah jika kau tidak ingin ku antar pulang, tapi berikan dulu nomor ponselmu”
Taehyun terlihat berpikir sejenak lalu menengadahkan tangannya ke depan Soobin. Soobin pun menyodorkan ponselnya kepada Taehyun. Taehyun mengetikkan rangkaian kombinasi nomor ponselnya.
“Tapi jangan terlalu sering menghubungiku. Aku tidak suka bertukar pesan ataupun membicarakan hal yang tidak penting di telepon terlalu lama. Membuang-buang waktu saja. Jika memang merindukanku, ajak saja diriku bertemu” pesan Taehyun sembari mengembalikan ponsel milik Soobin.
Tanpa menunggu persetujuan Soobin, Taehyun langsung berjalan keluar dari halaman kantor polisi untuk menyetop taksi. Soobin memandangi punggung Taehyun yang semakin menjauh.
“Lalu bagimu aku ini apa?” teriak Soobin nyaring. Taehyun menghentikan langkahnya dan berbalik, namun tak kunjung menjawab pertanyaan Soobin.
“Apakah aku boleh menganggapmu sebagai kekasihku?” tanya Soobin penuh harap.
“Terserah kamu saja” jawab Taehyun singkat lalu pergi begitu saja menaiki taksi yang baru saja ia hentikan.
***
Soobin sudah berpakaian begitu rapi, dengan kemeja berwarna biru dan celana bahan hitam. Rambutnya yang sudah dioleskan pomade itupun ia sisir rapi. Hari ia akan melakukan interview untuk pekerjaan barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAP | Soobtyun (On Going)
Fanfiction"Dari semua kebohongan yang pernah aku dengar, 'aku mencintaimu' adalah favoritku" - Taehyun *BXB (BoyXBoy) *Homophobic? DNI