Bagian 11

315 37 10
                                    

Yeay double up, aku ngetik di sela-sela ngereog GDA.. Adakah yang ngereog kek aku??

Selamat ya buat uri TOMORROW X TOGETHER

***

Taehyun masuk ke dalam apartemennya dan menemukan ruang tengahnya yang berantakan. Ada tas, kaos kaki, topi, jaket, kemeja dan kaos yang tergeletak begitu saja di lantai, meja maupun sofa. Taehyun hanya menghela nafasnya lalu memungut barang-barang tersebut, menyatukannya dan meletakkannya di atas nakas di samping sofa.

Taehyun menuju ke dapur mencari oknum yang sudah membuat rumahnya berantakan. Dan benar saja pria yang ia cari sedang duduk membelakanginya di kursi meja makan sambil menghisap sebatang rokok. Asap rokoknya menyebar memenuhi dapur dan seketika membuat Taehyun kesal.

“Bukankah sudah ku bilang jangan merokok di dapurku, pergi ke balkon sana” usir Taehyun, pria bernama Terry itu menoleh ke arah Taehyun dan hanya menatapnya datar.

“Tidakkah kamu lihat hari masih siang, bagaimana jika ada yang melihatku duduk di balkon apartemenmu?” sahut Terry yang kini bertelanjang dada itu. Memang sudah menjadi kebiasaannya berkeliaran di apartemen Taehyun tanpa atasan seperti itu.

“Siapa juga yang akan melihatmu disana, kecuali jika orang itu naik helikopter.”

“Nah, sasaeng zaman sekarang bahkan bisa nekat mengikuti selebritis dengan helikopter.”

Taehyun memutar bola matanya malas, ia tidak akan pernah bisa menang melawan Terry dalam berdebat. Selalu ada saja kalimat sanggahan yang akan ia lontarkan pada Taehyun. Jadi lebih baik Taehyun mengalah daripada membuang-buang energinya untuk meributkan hal kecil.

“Apakah kamu sudah makan siang, Hyun?” tanya Terry pada Taehyun yang sudah duduk di hadapannya.

“Sudah. Kamu?” tanya Taehyun kembali. Terry menggeleng. Gelengan itu cukup lemah menyiratkan lelah yang amat sangat.

“Mau aku buatkan makan siang?” tawar Taehyun.

“Buatkan saja aku ramyeon”

“Ramyeon di siang bolong? Aku bisa buatkan makanan lain untukmu.”

“Tidak perlu, Hyun. Masak ramyeon saja. Aku ingin makan dengan cepat dan pergi tidur.” Jawab Terry lalu kembali menyesap rokoknya.

Taehyun berdiri menuju kompor dan merebus air untuk memasa ramyeon. Selagi menunggu airnya mendidih, Taehyun memotong dua helai bawang daun dan jamur. Terry tidak suka ramyeonnya terlalu banyak bahan tambahan, sehingga Taehyun hanya akan menambahkan satu butir telur ke dalamnya.

Terry yang sedari tadi hanya duduk memperhatikan punggung Taehyun pun bangkit mendekati Taehyun. Ia berdiri tepat di belakang Taehyun lalu melingkarkan tangan kirinya di pinggang ramping Taehyun. Ia menopang dagunya di pundak kanan Taehyun, menyesap rokoknya sekali lagi lalu menghembuskan asapnya ke udara.

Taehyun mematikan kompornya, menghentikan kegiatannya sejenak dan berusaha mengatur nafasnya. Amarahnya sudah naik ke ubun-ubun menghadapi ulah Terry yang mengganggunya. Terry yang seakan tahu jika Taehyun akan segera meledak itu pun cepat-cepat melempar rokoknya ke wastafel. Taehyun berbalik dengan sendok sayur di genggaman tangannya.

“Sudah berapa kali ak-hmmpp” Taehyun tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena Terry mencium bibirnya. Bukan sekedar mencium bahkan Terry langsung melumatnya tanpa permisi. Tubuh Taehyun tidak dapat bergerak karena Terry mendekapnya kian erat dan satu tangannya menahan tengkuk Taehyun.

Tangan Terry yang melingkar di pinggang Taehyun pun mulai bergerilya ke dalam bajunya, meraba punggungnya. Bibir yang melumat bibir Taehyun itupun mulai turun ke leher jenjangnya. Taehyun yang sempat terlena dengan perlakuan Terry itu pun akhirnya tersadar akan satu hal.

TRAP | Soobtyun (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang