Bagian 21 🔞

748 25 2
                                    

CW / anal sex, oral sex, blow job, fingering

***

Taehyun duduk berjongkok di depan kasur Milo, kucing peliharaannya. Ia memeluk lututnya dan menatap sendu ke arah kucingnya yang tidur melingkar dengan tenang. Entah kenapa pembicaraan yang menyebut-nyebut mantan kekasihnya itu membuat moodnya berantakan. Bisa dibilang ia sedih dan sedikit rindu.

Taehyun mengelus bulu halus Milo pelan dan tanpa sadar ada air mata yang menetes dari pelupuk matanya. Bagaimana pun juga Milo adalah saksi kisah cinta pertamanya yang telah lama kandas.

Taehyun buru-buru menghapus air matanya sebelum Soobin yang duduk di sofa ruang tengah itu melihatnya. Namun ia keliru, Soobin sudah berdiri di sampingnya dan menyaksikan tetesan air mata yang sempat mengalir di pipinya.

Soobin meraih tangan Taehyun dan menariknya pelan agar berdiri. Menangkup kedua pipi Taehyun dan mengusapnya dengan kedua ibu jarinya. Pipi itu masih menyisakan sedikit jejak-jejak air mata.

Lama Soobin dan Taehyun saling bertukar pandang dalam kesunyian. Mata indah Taehyun menatap Soobin dengan tatapan yang sulit diartikan. Apakah itu tatapan penuh cinta? Entahlah, Soobin hanya menerka-nerka di dalam benaknya.

Taehyun bergerak mengalungkan tangannya di leher Soobin dan membawa Soobin ke dalam ciuman. Soobin yang cepat tanggap itupun membalas ciuman Taehyun sembari memeluknya erat.

Sesapan demi sesapan dari bibir Taehyun yang begitu candu bak nikotin perlahan membangkitkan kembali hasratnya yang sempat hilang karena gangguan dering ponsel Taehyun. Ia meremas pinggang Taehyun sensual sambil menggiring langkah mereka menuju pintu kamar Taehyun yang terbuka.

Soobin merebahkan tubuh Taehyun ke atas ranjang dan memandang mata yang sudah sayu berkabut nafsu itu beberapa saat. Pandangannya turun pada bibir tebal yang mengkilap berlumur saliva. Nafasnya terengah-engah meraup oksigen setelah ciuman panjang yang mengosongkan paru-parunya.

Cantik. Satu kata yang terlintas kala Soobin menatap lekat sosok yang berada dalam kungkungannya. Soobin merasakan detak jantungnya yang lebih cepat dari biasanya. Pasti karena ia sedang dirundung nafsu, pikirnya.

Tanpa aba-aba Soobin melepas kaosnya yang sudah mulai lembab menyerap keringat. Diikuti oleh Taehyun yang melepaskan cardigannya dan menyisakan kemeja putihnya. Ia mulai melepaskan satu persatu kancing kemejanya. Saat ia akan melepaskan kemeja, tangannya di hentikan oleh Soobin.

"Biarkan saja, aku suka melihatmu masih mengenakannya" Soobin mengutarakan keinginannya untuk tidak menanggalkan kemeja putih yang terlihat begitu cocok dan cantik di tubuh Taehyun.

Soobin turun menciumi leher jenjang Taehyun dengan sesekali menyesap kulit yang semanis madu itu sehingga meninggalkan beberapa hasil karya berupa tanda keunguan. Desahan mulai lolos dari mulut Taehyun manakala tangan Soobin di bawah sana juga bergerilya di dadanya.

Taehyun meremas rambut Soobin dengan kuat, menyalurkan kenikmatan yang ia rasakan saat lidah basah Soobin menjilat noktah di dadanya. Sesekali Soobin menggoda Taehyun dengan menggigit-gigit kecil puting kecoklatan itu yang dibalas dengan erangan nikmat Taehyun.

Soobin sangat menikmati kegiatannya menyusuri tubuh bagian atas, mengabsen setiap senti kulit putih nan lembut kekasihnya. Rasa sesak mulai merambat dan terasa tidak nyaman di selatan tubuhnya. Ada yang tegang dan ingin segera di bebaskan.

Soobin meloloskan celana Taehyun sekaligus dengan dalamannya dalam sekali tarikan. Begitupun dengan dirinya, kini sudah polos tanpa sehelai benangpun. Soobin menciumi paha dalam Taehyun dan lagi-lagi meninggalkan bekas dengan satu tangannya yang menggenggam penis Taehyun yang sudah menegang sempurna.

TRAP | Soobtyun (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang