Bagian 25

237 27 5
                                    

Terima kasih aku ucapkan karena masih ada yang nungguin kelanjutan cerita book ini. Sejuta cinta buat kalian semua yang sudah baca, vote dan komen.

***

Yeonjun duduk di meja makan menghadap dua piring nasi goreng yang baru saja dimasaknya. Ia menunggu Soobin yang masih mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. Mereka berencana untuk pergi bekerja bersama karena harus mengambil mobil Terry di perusahaan dan menjemput Terry di apartemennya.

Semalam Yeonjun menginap di rumah Soobin. Yeonjun tidak ingin pulang kerumah dan bertemu ibunya yang jahat. Rasa kecewa yang Yeonjun rasakan begitu besar, membuatnya begitu membenci ibunya setengah mati.

Soobin keluar dari kamarnya dengan gaya casual untuk pergi ke lokasi syuting siang ini bersama Terry. Ia bergabung bersama Yeonjun duduk di meja makan. Mereka pun mulai sarapan dalam keheningan.

"Apa kamu sudah lebih baik?" Soobin dengan ragu membuka percakapan. Yeonjun terlihat menghentikan kegiatan makannya sejenak lalu menghela nafas panjang.

"Tidak sama sekali" jawab Yeonjun singkat.

"Sudah, tidak usah terlalu dipikirkan. Kamu lihat, Terry dan Kai bahkan hidup dengan baik sekarang. Tidak perlu berlarut-larut seperti ini." Soobin mencoba menasehati Yeonjun namun yang dinasehati kini malah menatapnya tajam.

"Ah, aku lupa jika dirimu sama jahatnya dengan wanita itu." ucap Yeonjun ketus.

"Bagaimana kamu bisa berpikiran seperti itu? Yeonjun ayolah, sudahi acara marah-marahmu ini" bujuk Soobin masih tak ingin menyerah.

"Bin, kita hentikan saja misi ini ya?" Yeonjun menatap Soobin penuh harap.

"Tidak akan, aku harus menemukan pembunuh Sunghoon dan membalas dendam."

"Baiklah, kita hentikan setelah membalas dendam. Tidak perlu melakukan hal lain lagi, bagaimana?" Yeonjun mencoba bernegoisasi.

"Tapi bagaimana dengan data itu?"

"Itu tidak penting. Jangan mau dimanfaatkan ibuku. Aku tidak tahu data apa itu sebenarnya, tapi aku merasakan ibuku hanya membual saja dengan mengatakan itu data penting bagi negara."

"Bagaimana jika data rahasia itu benar-benar penting. Mengingat Joowon dengan reputasi buruknya pada masa silam."

"Tapi Joowon masih lebih baik dari ibuku. Dia merawat dan melindungi anaknya bahkan sampai akhir hayatnya. Aku mohon Bin, abaikan saja perintah ibuku. Jaga saja Terry dengan baik dan temukan pembunuh Sunghoon. Lalu semua selesai."

Soobin hanya diam mendengar permintaan Yeonjun. Di satu sisi ia setuju dengan Yeonjun namun ia juga ingin mengetahui semua fakta sebenarnya dengan menemukan data rahasia yang dicari oleh Jihyun. Seberapa penting data tersebut sampai tak ada yang mampu menemukannya selama 22 tahun lamanya. Bahkan Jihyun yang hidup bersama Joowon pun gagal dalam misinya.

"Akan aku pikirkan permintaanmu, namun aku harus memastikan satu hal terlebih dahulu." ujar Soobin setelah membaca sebuah pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.

"Apa itu?" tanya Yeonjun sedikit bingung.

"Aku harus memastikan apakah Terry yang kita kenal itu benar-benar Terry. Kamu tahu kan jika luka tembak itu luka yang akan meninggalkan bekas. Aku belum pernah melihat tubuh Terry, namun aku sudah melihat tubuh Taehyun." ujar Soobin yang sontak membuat Yeonjun terkejut.

"Apa maksudmu Taehyun memiliki bekas luka tembak?" tebak Yeonjun.

"Ya, tepat di dada kirinya"

***

CW/ Ada sedikit adegan 18+

Taehyun terbangun di sebuah kamar yang sangat ia kenal namun itu bukan kamarnya. Ia mengingat semalam ia mengantarkan Terry pulang ke apartemennya. Namun disinilah ia terjebak, ia dipaksa menginap oleh Terry.

TRAP | Soobtyun (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang