Bagian 15

255 27 0
                                    

Soobin menyamankan duduknya di sebuah kursi lipat di sebuah lokasi syuting drama. Hari sudah mulai sore namun syuting sepertinya akan berjalan hingga malam hari. Soobin sudah mulai jenuh akan kegiatannya yang hanya memandangi Terry menjalani lakonnya.

Untuk mengusir segala kepenatan yang semakin menderanya Soobin menggulir layar ponselnya. Membaca-baca beberapa artikel berita dan infotainment. Karena bagaimanapun juga pekerjaannya menuntut dirinya untuk selalu update akan situasi terkini.

Di topik berita terpanas terpampang sebuah berita tentang penangkapan seorang anggota dewan legislatif bernama Daeshim karena kasus narkoba. Ia tertangkap tangan mengkonsumsi narkoba dengan dosis tinggi dalam operasi razia polisi di sebuah klub malam dini hari tadi.

Bukan kasus narkobanya yang menarik perhatian Soobin. Tapi foto yang terpampang di artikel yang ia baca adalah pria yang ia lihat di klub tadi malam. Pria paruh baya yang berlutut dengan tangan yang tertancap pisau di private room yang dikunjungi Terry semalam. Apalagi melihat perban yang melingkar apik di telapak tangan pria tersebut, sudah pasti Soobin tidak salah orang.

Soobin dan Terry semalam pulang dari klub pukul 01.00 malam. Yang artinya penangkapan terjadi setelah mereka pulang dari sana. Beruntung bagi mereka, karena Soobin tahu sekali akan proses panjang yang harus dilewati ketika tertangkap sebuah operasi seperti itu. Walaupun mereka bukan 'pemakai' namun tetap saja mereka harus diperiksa satu persatu.

Tiba-tiba Soobin menjadi khawatir pada Terry. Terlintas di benaknya bagaimana jika Terry adalah seorang pemakai. Ah tidak, Soobin cepat-cepat mengusir pikiran buruknya pada Terry. Karena sepengamatannya selama 4 hari menghabiskan waktu bersama 18 jam sehari Terry tidak menunjukkan perilaku yang mencurigakan.

Soobin teringat akan gelang yang ia lihat melingkar di tangan pemegang pisau semalam. Ia yakin pernah melihatnya di suatu tempat, mungkin di waktu yang sudah cukup lama. Selain itu ia juga penasaran akan sosok di balik tembok tersebut. Juga tak dapat mencerna apa yang sebenarnya terjadi di private room yang Terry datangi semalam.

Soobin berfikir ia harus lebih teliti dan tanggap akan keadaan sekitarnya. Ia akan berusaha untuk tidak melewatkan apapun walaupun hanya sebuah hal kecil. Karena bisa jadi itu merupakan sebuah petunjuk penting. Insting menyelidiki yang dimilikinya selama menjadi polisi sepertinya harus ia tumbuhkan kembali demi misinya kali ini.

Misi yang sebenarnya juga masih abu-abu, karena seperti yang selalu ia bilang jika Ibu Yeonjun itu orang yang tidak jelas. Ia hanya disuruh menjaga Terry tanpa tahu alasannya. Mencari pembunuh Sunghoon? Apa sangkut pautnya dengan Terry? Soobin bingung. Ia melihat Ibu Yeonjun menyimpan sebuah rahasia besar dibalik misinya.

"Sedang memikirkan apa? Sepertinya serius sekali" suara Terry yang menyapanya tiba-tiba membuat Soobin terkejut dan reflek menjatuhkan ponselnya.

Ponsel Soobin yang layarnya masih menampilkan artikel yang tadi dibacanya itu jatuh tepat di depan kaki Terry. Terry menarik salah satu sudut bibirnya, tersenyum miring melihat siapa yang sedang diberitakan di artikel tersebut. Entah Terry sadar atau tidak, tapi Soobin diam-diam memperhatikan perubahan ekpresi Terry tersebut. Terry raih ponsel itu dan menyerahkannya kepada Soobin.

"Dia pria yang tadi malam kan? Apa hubungannya denganmu?" tanya Soobin penasaran.

"Oh kamu sempat melihatnya ya semalam?" Terry bertanya balik yang dibalas anggukan oleh Soobin. Terry sontak tertawa remeh dan membuat Soobin kesal.

"Jangan banyak tanya dan tidak perlu mencari tahu. Simpan saja rasa penasaranmu itu seorang diri" ujar Terry sebelum tim make up artist datang mengerubunginya untuk memperbaiki riasannya.

Soobin hanya menatap Terry dengan tatapan kesal. Ia merasa seperti sedang diremehkan sekarang. Jangan harap dia akan diam saja setelah melihat kejanggalan di depan matanya. Soobin akan menyelidiki Terry diam-diam serta mencari tahu siapa orang yang telah melukai tangan Daeshim dengan pisaunya itu.

TRAP | Soobtyun (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang