--
-
~ 8 bulan kemudian
hancur dan semakin hancur?. hidup Jay seolah tidak punya tujuan lagi karena kehilangan belahan jiwanya. semula kembali pada awal tidak ada warna selain abu abu.
seolah menambah kesialan kini kehamilan nya juga sudah di ketahui oleh semua teman teman sekolah nya. tentu saja karena perutnya yang semakin hari bertambah besar.
dan dia telah resmi di keluarkan dari sekolah. hahaha bangsat sekali hidup ini bahkan lebih bangsat dari kehidupan sebelumnya.
Heeseung mendobrak pintu rumah Jay. Jay sedang merokok bahkan ada beberapa botol bekas soju yang berada di meja.
Jay menatap Heeseung.
Heeseung menghela nafasnya. dia mendatangi Jay lalu menahan lengannya, Jay terdiam dan menatap Heeseung.
"kenapa kau merokok?" tanya Heeseung
Jay menarik lengannya dari genggaman Heeseung lalu menghembuskan nafasnya dengan sedikit kasar.
"bukan urusan mu" Jay hendak kembali menghisap rokok yang berada di antara jari nya
Heeseung menepis tangan nya hingga rokok itu langsung jatuh. Jay menatap rokok yang sekarang sudah berada di lantai.
Heeseung mengenggam kedua bahu Jay dan Jay secara otomatis menatap ke arah nya. Heeseung menatap tepat di kedua netra rapuh itu.
"kau gila?" tanya Heeseung
"lepaskan aku" ucap Jay
"kau sedang hamil Jay, bagaimana bisa seorang ibu hamil merokok dan meminum minuman keras seperti ini?" tanya Heeseung
"lepaskan aku Heeseung" tekan Jay
"aku paham dengan perasaan mu, kau kehilangan sosok yang paling berharga di dalam hidup mu, kau kehilangan orang yang benar benar kau cintai tapi apakah kau pantas seperti ini? kasihan bayi mu, dia tidak salah apa apa" Heeseung mendekatkan Jay dengan kasar padanya
Jay menahan ringgisan nya lalu menatap lantai dengan kedua netra yang langsung memerah.
"hidup terus berjalan Park Jongseong jika dia memang takdir mu pasti dia akan kembali pada mu tapi kau harus ingat.." Heeseung memegang rahang Jay lalu mendekat kan bibirnya pada telinga Jay
"aku di sini Jay, aku di sini untuk mu bisakah kau tahu bahwa cinta ku sama besarnya dengan cinta Jungwon kepada mu?" bisik Heeseung di daun telinga milik Jay
Jay menatap Heeseung dengan sendu.
"kembali menjadi Jay yang manis
kembali lah menjadi kucing cantik yang pemalu, ini benar benar bukan diri mu" ucap Heeseung dengan memegang kedua pipi Jay