- monokromasi bagian 44

1.2K 122 17
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-

-

-

Jay dan Jungwon berpelukan dengan erat. tidak perduli pada sebagian orang yang memperhatikan mereka. intinya mereka terus meluapkan rasa rindu mereka selama ini.

Jungwon melepaskan pelukan nya lalu memegang kedua pipi Jay dengan mata yang memerah sedangkan Jay sudah menangis dengan lirih.

"kak aku benar benar merindukan mu" ucap Jungwon

"kakak juga merindukan mu won" tangis Jay

Jungwon menyatukan keningnya dengan kening Jay. dia memejamkan matanya. Jay datang sendiri di saat Jungwon sudah mulai putus asa untuk mencari nya.

mereka benar benar takdir. Jay kembali memeluk Jungwon lebih erat dari sebelum nya sedangkan Jungwon sudah mengelus punggung nya.

Jungwon memejamkan kedua netranya. dia mencium leher dari yang lebih tua dan benar benar bersyukur karena mereka bisa bertemu di detik ini.

"mama" panggil Riki

Jungwon membuka netranya. Jay melepaskan pelukan nya lalu berbalik dan menatap Riki yang sekarang berada di gendongan Sunghoon.

Sunghoon menatap Jungwon dengan mengerjap kan netranya sedangkan Riki sudah meminta turun. Sunghoon menurunkan Riki.

Riki mendekati Jay dan juga Jungwon dengan langkah kecilnya. Riki dan Jungwon saling menatap setelah mereka berhadapan. Jay melirik kedua nya.

"kak?" ucap Jungwon dengan terus menatap Riki

"Riki, anak mu" balas Jay dengan air mata yang semakin banyak membasahi kedua pipinya

"papa uwon" panggil si kecil

Jungwon berjongkok untuk mensejajarkan diri dengan Riki. Riki sudah menatap nya dengan netra yang seketika berkaca kaca.

"Riki" senyum Jungwon dengan suara yang terdengar lemah

"ini papa nak" Jungwon membuka tangan nya dan Riki langsung memeluk Jungwon, dia menangis terisak di dalam pelukan Jungwon

Jungwon mencium surai halus milik Riki lalu mengelus punggung nya. Jay mengelap air matanya dan tersenyum dengan sendu.

"papa uwon, papa uwon kemana saja selama ini?" tangis Riki dengan semakin erat memeluk Jungwon

Jay menunduk untuk mengelus rambut Riki bukan hanya Riki tapi dia juga mengelus rambut Jungwon.
ini kan favorit nya papa anak itu.

"sudah berhentilah menangis" ucap Jungwon

bukan nya berhenti. tangisan si kecil malah semakin besar. Jungwon beranjak dengan menggendong tubuh Riki.

dia merangkul Jay. Jay juga ikut memeluk tubuh Jungwon. Jungwon mencium kening Jay dan Jay memejamkan matanya.

"sungguh keluarga yang bahagia" ucap Jake

Sunghoon menatap Jake yang tau nya sudah berada di sebelah nya. dirinya tersentak karena tiba tiba ada orang yang tersenyum di sebelah nya.

"sejak kapan kau ada di sini?" tanya Sunghoon dengan mengelus dadanya

"mereka sangat harmonis" senyum Jake dan masih terus menatap interaksi keluarga kecil itu

Sunghoon menghembuskan nafasnya dan kembali menatap mereka. tapi mereka memang seperti keluarga harmonis pada umumnya.

semoga setelah ini hanya akan ada kebahagiaan yang mendatangi kalian.

-

-

-

-

-

Jay sangat marah setelah mendengar semua penjelasan Jake.

tentang apa yang Jungwon nya alami. dia sangat menderita di sana. bagaimana bisa ada seorang ibu yang lebih ingin anaknya menderita terbanding anaknya bahagia.

Jay tahu bahwa mereka juga salah karena sudah berbuat dan berakhir dengan Jay yang hamil. tapi apakah Jungwon pantas mendapatkan semua itu?.

bahkan dia di beri suntikkan bius dan Pill yang entah apa itu untuk menghilangkan kewarasan nya. Jay menutup wajahnya lalu menangis dengan kesal.

dia kesal pada dirinya sendiri. andai malam itu Jay menemani Jungwon pasti Jay bisa menghentikan iblis itu untuk membawa nya pergi.

Jake menunduk sedangkan Sunghoon sudah mengelus bahunya. mereka sudah berada di rumah susun dan tepatnya di dalam unit milik Jay.

Jay menangis. dia benar benar terluka dan sakit hati saat mendengar bahwa Jungwon mendapatkan semua kesengsaraan itu.

"sudah lah" ucap Sunghoon untuk menenangkan si manis

sekarang Jungwon sedang bermain dengan Riki di dalam kamar Jay. sejak awal Riki memang tidak ingin lepas dari papa nya itu.

"aku tahu kau sedih, aku minta maaf karena aku selama ini tidak bisa melindungi nya" ucap Jake dengan sedih

Jay berusaha menghentikan tangisnya dan mengelap air matanya. wajahnya merah dan mata nya sudah sebam. dia benar benar menangis tanpa henti sedari tadi.

"tidak apa, mendengar bahwa kau yang membawanya pergi dari neraka itu saja sudah membuat ku bahagia, terimakasih" lirih Jay

Jake menganggukkan kepalanya.

"tapi Jake aku khawatir, kau bilang bahwa kau membawa nya kabur? bagaimana jika kedua orang tua mu mencari kalian?" tanya Sunghoon

"aku sudah memikirkan itu sedari awal tapi niat ku memang ingin membebaskan nya jadi untuk saat ini kita harus mencari psikiater terlebih dahulu untuk Jungwon soalnya jika di lihat mentalnya sudah terganggu" jelas Jake

Sunghoon mengangguk sedangkan Jay sudah memejamkan matanya dengan kesal. berani sekali seseorang yang dia sebut sebagai 'orang tua' itu membuat Jungwon nya menjadi seperti ini.

"Jay" panggil Jake

"aku akan mencari kan nya psikiater dan aku lah yang akan menemani nya untuk menyembuhkan mental nya" balas Jay dengan mata yang memerah

"aku tidak akan pernah melepaskan Jungwon walaupun mereka datang untuk merebut nya, Jungwon hanya untuk ku, dia hanya akan bahagia dengan ku" timpal Jay

"aku tidak takut pada mereka, Jungwon segalanya, aku akan memastikan bahwa orang jahat itu tidak pernah bertemu lagi dengan Jungwon ku" lirih Jay

Jake dan Sunghoon hanya terdiam. mereka saling melirik. seperti nya Jake benar karena sudah membawa Jungwon lari dan menyerahkan nya pada Jay.

Jake yakin bahwa Jay akan menyembuhkan dan bahkan melindungi Jungwon.


-

-

-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
monokromasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang