- monokromasi bagian 42

992 109 16
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

-

Jungwon mengetuk pintu sebuah rumah yang ia ingat menjadi tempat tinggal Jay dulu. dia kembali mengetuk pintu rumah itu dengan nafas beratnya.

Jungwon termundur saat pintu terbuka. Jungwon menatap seorang laki laki asing yang berada di hadapan nya.

"kalo boleh tahu siapa ya?."

pikiran liar seketika menghantui kepalanya. siapa pria asing ini?. apa dia suami kak Jay yang baru?. apa kak Jay sudah menikah?. tidak!!.

"permisi?."

"siapa kau?" tanya Jungwon dengan dingin

jelas pria yang berada di hadapan nya langsung menderyit. Jake yang tahu kondisi Jungwon pun langsung menengahi keduanya.

"maaf sebelumnya apa kau mengenal Jay? maksud ku Park Jongseong?" tanya Jake

"dia yang menjual rumah ini pada ku."

Jake menatap Jungwon.

Jungwon hanya diam. Kak Jay menjual rumahnya?. ada apa?. apa yang sudah kak Jay lalui selama ini?.
Jungwon benar benar merasa buruk karena sudah tidak berada di sisinya.

"maaf jika kami mengganggu waktu mu tapi apa kau tahu kemana pria itu pergi? setidaknya dimana tempat tinggal nya yang baru?" tanya Jake

"itu bukan urusan ku setelah melakukan pembayaran aku sudah tidak tahu lagi dia pergi kemana."

"baik terimakasih sekali lagi maaf karena sudah menganggu waktu mu" Jake membungkukkan tubuhnya dengan sopan

setelah menutup pintu. Jake kembali menatap Jungwon. Jungwon terlihat diam dengan pandangan yang kosong.
seperti nya dia tertekan karena tidak menemukan Jay di sini.

"apa kau akan putus asa secepat ini?" tanya Jake

Jake memukul bahu Jungwon dan Jungwon langsung menghembuskan nafasnya dengan kasar. padahal Jungwon sudah siap memeluk Jay jika bertemu dengan nya tadi.

seperti nya pertemuan ini akan sedikit sulit. entah lah kenapa Jungwon seputus asa ini. sungguh ini benar benar bukan diri nya.

dasar Yera bajingan sial. dia yang bertanggung jawab atas semua ini.

"apakah aku bisa menemukan kak Jay?" tanya Jungwon

"percaya pada ku pasti kau bisa menemukan nya" ucap Jake menyemangati

"bagaimana jika aku tidak bisa menemukan nya?" tanya Jungwon dengan mata yang memerah

"kau pasti bisa menemukan nya ayolah, semangat" ucap Jake dengan mendorong bahu Jungwon

Jake dan Jungwon sama sama meninggalkan bekas rumah Jay. Jake merangkul Jungwon sedangkan Jungwon hanya diam.

"apa kau ingin ke psikiater terlebih dahulu?" tanya Jake dengan was was

"ya setelah menemukan kak Jay" balas Jungwon dengan melepaskan rangkulan Jake dan mendahului nya

"pastikan mental mu membaik baru kita akan mencarinya bersama" ucap Jake

"tidak aku ingin mencari nya sekarang " datar Jungwon

Jake menghela nafas nya.

persetan Yera. dia menghancurkan hp Jungwon hingga semua nya hilang. sekarang bagaimana caranya Jungwon menemukan Jay.

Jungwon menghentikan langkah nya.

"ada apa?" tanya Jake

"kak apa kau masih ingat di mana rumah Sunoo" tanya Jungwon

"ya aku masih ingat, kenapa?" balas Jake

-

-

-

-

-

bagus. Sunoo juga ternyata sudah pindah entah kemana. di antara semua temannya memang hanya Sunoo saja yang sudah menjadi sahabat nya dari dulu.

Jungwon pikir dengan menemukan Sunoo. dia bisa mudah untuk menemukan Jay tapi nyatanya hidup ini benar benar penuh dengan kesialan.

Jungwon lupa dengan rumah teman teman nya yang lain. mungkin karena kewarasan nya yang sudah mulai menghilang.

dia tidak mengingat siapapun setelah kembali ke Seoul. di dalam pikiran nya hanyalah menemukan kak Jay. menemukan kak Jay dan menemukan kak Jay.

"aku akan memesan kamar hotel dulu, ini sudah malam waktunya istirahat kita akan melanjutkan pencarian besok" ucap Jake dengan mendahului Jungwon

Jungwon mengusak wajahnya dengan kasar. dia pun menendang batu dan setelah nya berbalik. Jay mengaduh kesakitan saat ada batu yang mengenai kepalanya.

dia baru saja selesai belanja dan tiba tiba ada batu yang terlempar pada nya. Jay menatap ke segala arah. siapa yang telah melakukan ini.

"arghh" ringgis Jay dengan memegangi kepalanya

Jay mengambil batu itu dan mendengus. dia melempar nya dan bergegas menaiki bus terakhir yang sudah berhenti di halte.

Jay mengambil duduk di dekat jendela. dia pun bersandar dengan masih mengelus kepala nya. bus yang ia naiki dengan begitu saja melalui Jungwon yang sedang berjalan di koridor jalanan.

Jay buta warna. dunianya abu abu saat siang dan akan menjadi abu abu gelap saat malam. mental Jungwon sedang terganggu dan dia juga linglung oleh sebab itu keduanya tidak bertemu walaupun sudah sedekat ini.

Jungwon menatap bus yang sudah jauh dari pandangan nya. dia hanya diam dengan pandangan kosong lalu menyusul Jake.

Jay menatap bulan yang bersinar dengan terang. Riki sedang ia titipkan pada Sunghoon. dia memang sengaja tidak membawanya.

ini sudah malam bukan hanya itu Jay takut jika Riki meminta apa apa saat dia sedang belanja. bukannya pelit tapi keuangan nya benar benar menipis sekarang.

Jay menatap beberapa orang yang bus ini lalui. tiba tiba Sunghoon menelpon dan Jay pun langsung mengangkat nya.

"ada apa?" tanya Jay

"kau di mana meng? apakah kau sudah pulang?" tanya Sunghoon

"aku sudah di dalam bus, kenapa?" ucap Jay

"Riki ingin menyusu" balas Sunghoon

"buatkan dia susu, ambil dot di lemari piring cukup tuangkan 3 sendok susu, susunya di nakas dekat tempat tidur setelah nya isi lah dengan air panas" jelas Jay

"tidak Iki mauu nya susuu punya mamaaa!!" teriak Riki

Jay membulat kan netra cantik nya.

-

-

-

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


monokromasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang