- monokromasi bagian 59

1.6K 95 12
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-

-

-

~ satu Minggu setelah nya

Riki keluar dari kamar nya. dia mengucek matanya. sekarang dia mencari keberadaan mama dan juga papa nya.

si kecil pun pergi ke kamar orang tuanya dan mendapati kedua orang tuanya sedang tidur berpelukan. Riki mendatangi mereka.

"mama" panggil Riki

"papa" timpal Riki

Jay dan Jungwon terbangun. mereka menatap Riki yang sedang menatap mereka. kenapa suasana mendadak jadi canggung seperti ini.

"kenapa sayang?" tanya Jay

"mau bobo sama mama papa" ucap Riki

Jay dan Jungwon saling menatap. masalah nya kasur mereka masih kotor dan bahkan mereka sedang tidak memakai apapun di balik selimut ini.

Jungwon menggeleng pada Jay sedangkan Jay langsung menggaruk hidung nya yang tidak gatal. Riki menatap keduanya.

"jangan dulu ya oh seperti ini saja Riki ke kamar dulu nanti mama akan menyusul" senyum Jay

"tidak mau tidur di sini" rengek Riki

"mau peluk papa" ucap Riki

Jay menatap Jungwon. Jungwon berpura pura tidur. Jay pun langsung mencubit perut nya hingga sang empu meringgis.

"awww sakit kak" pekik Jungwon

Jay menatap nya dengan garang sedangkan Jungwon langsung menghela nafas nya. dia pun menatap Riki.

"Riki anak papa sayang, dengerin mama ya, sekarang Riki ke kamar dulu nanti mama nyusul" ucap Jungwon

"papa juga nyusul?" tanya Riki

"iya sayang" senyum Jungwon

"ya udah ikii tungguin yaaa~ Riki langsung putar balik dan kembali ke kamar nya

Jay dan juga Jungwon pun menghela nafasnya. Jungwon melirik Jay yang sedikit meringgis saat hendak beranjak dari ranjangnya.

"pucat sekali" goda Jungwon dengan mencolek dagu Jay

Jay menatap Jungwon. Jungwon pun kembali menindih tubuh Jay dan menatap nya dengan nafsu. Jay memberontak.

"ayolah won anak kita sedang menunggu" rengek Jay

"kita main satu kali lagi baru aku melepaskan mu" smirk Jungwon

"tidak Riki sedang bangun, bagaimana jika dia kembali arghhh lepaskan akuu" teriak Jay

Jungwon tertawa dengan gemas. dia menciumi Jay secara bertubi-tubi. Jay ikut tertawa dan berusaha melindungi dirinya sendiri.

"kenapa kau manis sekali hm? jika kau makanan maka aku akan memakan mu sampai habis kak" gemas Jungwon

Jay menatap Jungwon dengan tersenyum. dia pun mengelus rambut Jungwon lalu mencuri satu kecupan di bibir yang lebih muda.

"oh kau menggoda ku? aku tahu bahwa kau ingin bermain lagi, oke kita lakukan dengan cepat" ucap Jungwon dengan seringai

"tidak lepaskan aku dasar bayi mesumm" tawa Jay

Jay berhasil mendorong Jungwon lalu melepaskan diri dari nya. Jungwon berusaha mengejar tapi Jay dengan cepat berhasil masuk kedalam kamar mandi lalu mengunci nya dari dalam.

Jungwon tersenyum. dia mengeluarkan rokok lalu merokok di ujung ranjang. dia merasakan hidup yang sebenarnya lagi setelah mengalami berbagai kesulitan dan kesengsaraan.

kondisinya juga sudah benar benar membaik dari sebelum sebelum nya.

-

-

-

-

-

~ keesokan harinya

Jay menunggu Riki. dia melambaikan tangannya lalu tersenyum saat si kecil sudah keluar dari gerbang. Riki pun tersenyum dan berlari menuju mamanya.

Riki memeluk paha Jay. Jay berjongkok untuk menyamakan tinggi nya. dia mengelus rambut Riki lalu mencubit pipi nya.

"bagaimana dengan sekolah mu hari ini sayang?" tanya Jay

"Iki mendapatkan nilai yang paling tinggi dari pada yang lain maaaa" senang Riki

"pintar sekali anak mama iniii" senyum Jay

Riki tersenyum sombong. Jay tertawa dengan pelan dia beranjak dan menyodorkan tangannya pada Riki. Riki mengenggam tangan Jay.

"ya sudah sekarang kita pulang ya" senyum Jay

Riki mengangguk dengan senang.

mereka masuk kedalam mobil dan sang supir langsung melajukan mobilnya. singkat cerita mereka sudah sampai di depan rumah.

Jay masuk kedalam rumah dan sedikit memicing saat mendapati keadaan lampu yang mati. Jay mencari tombol lampu tapi sebelum mencapai nya lampu sudah duluan menyala.

Jay tertegun saat ia melihat lilin lilin cantik yang menghiasi rumahnya. dia menoleh ke arah tangga saat ia mendapati Jungwon sedang menuruni nya.

Jungwon tersenyum. dia mendatangi Jay hingga mereka berdua saling berhadapan. sedangkan Riki hanya berdiam diri di pertengahan mereka.

"sudah banyak yang kita lalui, dari suka maupun duka, kita terpisah selama bertahun tahun dan takdir kembali mempertemukan kita, terimakasih karena sudah menunggu ku dengan sabar" senyum Jungwon

Jay hanya terdiam.

Jungwon mengambil sesuatu di sakunya dan kemudian dia pun berjongkok di hadapan Jay. Jay mengerjap kan netranya.

"mau kah kau menikah dengan ku kak?" tanya Jungwon dengan membuka satu kotak yang Jay ketahui memiliki warna merah itu di hadapan nya

di dalamnya terdapat satu cincin indah yang akan sangat cantik jika di terpasang di jari manis milik Jay. netra Jay berkaca kaca.

"aku ingin kau benar benar menjadi milik ku, jadi apa kau menerima ku?" tanya Jungwon

Jay tersenyum dengan sendu. dia pun mengangguk dengan air mata yang langsung membasahi kedua pipinya. Jungwon ikut tersenyum.

Jungwon memasangkan cincin cantik itu ke jari manis milik Jay dan setelah nya dia beranjak. Jay langsung menerjang tubuh Jungwon.

"aku mencintaimu" tangis Jay dengan bahagia

"aku juga mencintaimu kak" senyum Jungwon dengan memeluk pinggang Jay lalu mencium lehernya

Riki tidak mengerti tapi si kecil tetap tersenyum dengan senang. sedang kan pasangan Sunjake, Heehoon dan bahkan Jaehyun sudah keluar dari tempat persembunyian mereka.

mereka ikut bersuka cita untuk Jungwon dan juga Jay.

-

-

-

satu chapter sebelum ending

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


satu chapter sebelum ending

monokromasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang