--
-
"dengerin om ya, ini warna biru, kuning sama merah, inget?" tanya Heeseung
"iya om Iki inget" senyum Riki
Heeseung tersenyum lalu mengangkat satu warna dari ketiga warna yang ia kenalkan pada Riki tadi. Riki menatap kartu warna itu.
"ini warna apa Ki?" tanya Heeseung
Jay menatap keduanya dari tempat. kini Jay memfokuskan tatapan nya ke arah Riki. Riki menatap kartu warna yang Heeseung pegang.
"biru om" ucap Riki
Heeseung terdiam. Jay mengerjapkan kedua netranya. tunggu apa Riki benar? apa dia menebak warna yang benar atau dia malah salah menebak warna.
"jangan sampai Riki mendapat takdir seorang mono seperti diri ku tuhan" batin Jay penuh harap
"ini?" tanya Heeseung
"merah terus yang itu kuning" senyum Riki dengan menunjuk dua kartu warna yang lain
Heeseung menurun kan kartu warna yang berada di tangannya lalu menatap Jay. Jay menatap Heeseung dengan resah.
"apa dia menebak warna yang benar?" tanya Jay
"dia menebak warna yang benar" senyum Heeseung
netra Jay langsung berkaca kaca. sungguh? jadi dia bukan seorang mono? ahh Jay benar benar bersyukur karena Riki mengikuti papanya.
"dia bukan seorang mono" senyum Jay dengan sendu
"dia tidak seperti ku, dia bisa melihat keindahan dunia ini dengan warna dan bukan hanya sebatas abu abu saja" Jay tertawa dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya
senyum Riki pudar. dia turun dari kursi lalu berlari menuju mamanya. Riki kecil memeluk paha Jay. Jay mengelap air matanya dengan pelan.
dia berjongkok untuk mensejajarkan diri dengan anaknya. Riki memeluk lehernya dan Jay langsung mengelus punggung nya.
"mama jangan nangis" sedih Riki
"mama tidak menangis Riki" senyum Jay dengan tipis
Riki mengeratkan pelukannya terhadap Jay. Heeseung menatap Jay dari tempat dengan senyuman tulusnya.
dia benar benar menepati janjinya nya. selama ini dia terus berada di sisi Jay untuk menguatkan dan bahkan mencintai nya dari sepihak.
5 tahun berlalu dan Heeseung masih jatuh cinta pada orang yang sama. tidak akan ada yang bisa mengubah hatinya sampai kapan pun.
hati Heeseung hanya untuk Jay. jika Jungwon tidak kembali maka Heeseung siap mengambil posisi nya. penolakan, tidak akan membuat nya menyerah.
"kau benar benar kucing ku yang manis jika kau sudah lelah maka jangan lupa bahwa aku masih berharap pada mu" batin Heeseung dengan menatap Jay