XIX: The Chamber of Secrets

21 1 0
                                    

The Chamber of Secrets

 

Normal POV

Ellie dan Draco menulusuri lorong tuk kembali ke asrama mereka. Tapi tiba-tiba saja Ellie berhenti. “Datanglah... Datanglah... Padaku.” Ellie mendengar sebuah suara disekitar mereka. “Ada apa?” Tanya Draco yang melihat Ellie berhenti. “Kau tak mendengarnya?” Ellie bertanya balik. “Dengar apa?” Draco pun bertanya lagi. “Suara itu.” Jawab Ellie. “Suara apa? Aku tak mendengarkan apa-apa selain suara kita berdua.” Jelas Draco yang membuat Ellie bingung. “Mungkin kau sudah mengantuk.” Lanjut Draco. “Apa cuma aku yang mendengarnya?” Kata Ellie dalam hati, mungkin apa yang dikatakan Draco benar. Akhirnya mereka berdua melanjutkan kembali ke asrama. Tapi baru beberapa langkah Ellie berhenti kembali. “Darah... Aku mencium bau darah. Aku akan mencabikmu, aku akan membunuhmu. Bunuh.. Bunuh.. Bunuh.” Ellie mendengar suara itu lagi. “Suaranya berasal dari dinding.” Ellie kemudian mendekatkan telinganya kedinding tuk mencari asal suara tersebut. “Hei kau mau kemana? Itu bukan arah ke asrama.”kata Draco tapi tak dihiraukan oleh Ellie, akhirnya Draco mengikutinya. Tak berapa lama mereka bertemu trio golden.

“Harry?” kata Ellie. “Ellie dan...Malfoy?” balas Harry dengan heran melihat Ellie dengan Draco. “Apa yang kau lakukan dengan pria brengsek sepertinya?” tanya Ron mewakili kebingungan Harry dan Hermione. “Siapa yang kau bilang brengsek, hah?” balas Draco tak terima dibilang brengsek. “Hentikan kalian, dan kalian bertiga apa yang kalian lakukan?” tanya Ellie menghentikan perdebatan Ron dan Draco. “Aku mendengar sebuah suara.” Jawab Harry. “Benarkah? Abe juga mendengar sebuah suara, tapi aku tak dengar apa-apa.” Sambung Draco. “Kau juga mendengarnya Ell?” Tanya Harry yang dibalas dengan anggukan dari Ellie. “Berarti hanya kita berdua yang dengar. Ron dan Hermione juga tak mendengarnya.” Balas Harry. Tak lama mereka melihat barisan laba-laba keluar kastil melalui jendela. “Ini aneh. Aku tak pernah melihat laba-laba seperti ini.” kata Harry. “Tapi aku benci laba-laba. Apa itu?” sambung Ron yang membuat kami menoleh dan mendapati tulisan di dinding. “Kamar rahasia telah dibuka. Musuh keturunannya.. Berhati-hatilah.” Hermione membacakan tulisan tersebut. “Dan ditulis menggunakan darah.” Sambung Ellie. “Berikutnya kau Mud-blood.” Kata Draco melihat ke arah Hermione, membuatnya mendapat pukulan dari Ellie. Tak lama mereka mendengar suara Harry dan mengikuti arah pandang Harry, dan mendapati Ms. Norris kucingnya Mr. Filch tergantung di lampu dinding.

Tak lama kemudian mereka mendengar suara para murid mendekati mereka semua. Sontak hal itu membuat Draco menarik Ellie menjauhi trio golden. “Apa yang kau lakukan?” tanya Ellie kaget pada Draco. “Diamlah.” Jawab Draco. Dan berikutnya Mr. Filch datang dan melihat kucingnya tergantung, dia pun menuduh Harry membunuh kucingnya. Ellie mencoba membantu tapi Draco menahan tangannya dan melarangnya ikut campur. Kemudian muncullah Dumbledore, McGonagall, Snape, dan Mr. Gilderoy. Dan Dumbledore menyuruh seluruh murid kembali ke asrama kecuali trio golden. “Ms. Abe dan Mr. Malfoy juga tetap di sini.” Membuat mereka berdua terpaksa bertahan bersama trio golden.

Dumbledore mengatakan bahwa Ms. Norris tidak mati, tapi hanya dibekukan. Tapi mereka tidak tahu siapa pelakunya, Mr. Filch tetap menuduh Harry yang telah melakukannya. Dumbledore pun meminta penjelasan kami semua dimana ternyata Harry sedang membantu Mr. Gilderoy membalas surat fans dan tak sengaja melihat Ms. Norris saat perjalanan kembali ke asrama bersama Ron dan Hermione yang baru selesai makan malam. “Kami baru selesai mengerjakan tugas dari Prof. Snape dan bertemu mereka bertiga dalam perjalanan kembali ke asrama.” Dusta Ellie yang membuat Snape kaget karena menggunakan namanya. “Tugas apa yang menggunakan gitar?” Tanya Dumbledore lagi yang membuat Ellie baru menyadari masih membawa gitar. “Sebenarnya memang kami mengerjakan tugas dari Prof. Snape, jadi aku mencarinya dan menemukan dia sedang bermain gitar di menara astronomi sir.” Jelas Draco yang ternyata ikut berbohong. “Ya,, aku menyuruh mereka mencari bahan tugas untuk pelajaran berikutnya di perpustakaan.” Mereka tak menyangka kalau Snape akan membantu mereka. Dumbledore pun menyuruh mereka berlima kembali ke asrama dan mengingatkan tuk berhati-hati.

(To be Continued)

MY LEGILIMENS(Draco X OC/Reader)Harry Potter FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang