Nicholas Flamel dan Cermin Tarsah
Normal POV
Saat ini Harry sedang berada di perpustakaan padahal waktu sudah menunjukkan jam malam, jadi dia menggunakan jubah tak terlihat agar tidak ada mengetahuinya. Dia pun memasuki ruangan seksi terlarang, dan melepaskan jubah tersebut. Dia langsung mencari sebuah buku di rak tersebut. "Apa yang kau lakukan di jam seperti ini?" Harry terlonjak kaget mendengar bisikan di belakangnya dan berbalik tuk mengetahui bisikan tersebut ternyata dari Ellie. "Ya ampun kupikir Mr. Filch sudah menemukanku. Ternyata kau Ellie, huft." Bisik Harry sambil menyapukan dadanya karena kaget. "Hahaha,, maaf mengagetkanmu. Jadi buat apa kau berkeliaran di perpustakaan di waktu seperti ini?" tanya Ellie dengan suara pelan. "Aku mencari informasi tentang Nicholas Flamel." Jawab Harry. "Kenapa dengan Nicholas Flamel?" Tanya Ellie, tapi bukannya menjawab Harry cuma terdiam seperti memikirkan sesuatu. "Tak usah dijawab kalau tidak mau. Tak apa kok, aku mengerti." Harry yang mendengarnya pun merasa tidak enak. "Maaf Ellie aku tak bisa memberitahumu. Bukan aku tak percaya, aku ingin mencari informasi terlebih dahulu sebelum menyimpulkan sesuatu. Tapi pasti aku akan memberitahumu." Kata Harry dan Ellie mengangguk seraya tersenyum padanya. "Kau sendiri sedang apa Ellie? Kau tahu ini sudah jam malam." Tanya Harry yang heran Ellie berada di perpustakaan juga. Ellie pun terlihat menjawab dengan gugup. "Oh. A-aku,,aku sedang mengambil barangku yang tertinggal. Kau tahu tugas essai yang sudah kukerjakan, jadi aku tak mau hilang dengan resiko membuatnya ulang di waktu liburan ini." Tak lama terdengar suara pintu perpustakaan terbuka beserta suara Mr. Filch. Mereka berdua pun panik, Ellie langsung pergi menuju belakang ruangan sedangkan Harry langsung menggunakan jubah tak terlihat dan pergi dari ruangan tersebut setelah menjatuhkan lentera. Ellie yang melihatnya tersenyum, "Huh, jubah tak terlihat yah. Pintar sekali." Tak lama dia pun ikut menghilang.
Keesokan paginya saat sarapan di great hall yang sepi, terlihat Harry yang termenung melihat perapian. Ron menghampiri tuk mencoba menghibur Harry. Setelah Ron pergi, Ellie dari seberang mengampiri Harry yang dari tadi terlihat sedih. "Kau kenapa Harry? Apa terjadi sesuatu semalam? Mr. Filch tak menemukanmu kan?" tanya Ellie yang dibalas dengan gelengan dari Harry. "Semalam setelah pergi dari perpustakaan aku menemukan ruangan yang di dalamnya hanya terdapat sebuah cermin. Cermin itu sangat aneh, aku melihat orang tuaku tuk pertama kalinya di cermin tersebut. Tapi Ron malah melihat dirinya di masa depan. Kalau memang cermin tersebut bisa memperlihatkan masa depan kita, kenapa orang tuaku yang muncul padahal mereka sudah meninggal?" Harry menjelaskan alasan kenapa dia begitu sedih. "Aku mengerti perasaanmu Harry. Setidaknya aku lebih beruntung, ibuku masih ada sampai sekarang." Kata Ellie tersenyum sedih sambil melihat perapian. "Ada apa dengan ayahmu?" Harry bertanya dengan hati-hati. "Ayahku melakukan kejahatan yang membuat beberapa orang meninggal, dan sekarang hilang begitu saja. Aku tak tahu apa dia masih hidup. Tapi kuharap dia sudah mati agar tak mengganggu keluarga kami. Kami sudah cukup sedih karena dialah yang mengakibatkan keluarga kami hancur, pergi ke tempat yang jauh yang tak ada satu pun orang yang menderita karena ayah. Karena dia pasti akan mencari kami." Jelas Ellie dan Harry hanya bisa terdiam tidak tahu harus berkata apa. "Setidaknya orang tuamu bangga memiliki anak sepertimu, kau sangat pemberani, cerdas dan tentunya baik pada semua orang. Aku berterima kasih karena kamu mau menerimaku sebagai teman yang notabenenya dari asrama Slytherin." Kata Ellie lagi. "Aku tahu kamu orang baik Ell. Kamu hanya tak beruntung berada di tengah mereka. Lagi pula bukankah kita sudah berteman sebelum masuk Hogwarts." Jawab Harry dan mereka tertawa.
Ellie POV
Malam harinya aku dan Harry berada di ruangan yang berisi cermin tersebut. Tadi siang Harry sempat mengajakku untuk melihat cermin tersebut yang langsung saja kusetujui dan di sinilah kami sekarang. "Ayo Ellie, coba berdiri di depan cermin. Apa kau tak penasaran cermin ini menunjukkan apa padamu?" Kata Harry mencoba meyakinkanku. Aku memang agak ragu, takut cermin itu menunjukkan sesuatu yang tak kuharapkan. Tapi aku coba mempercayai Harry, akhirnya aku maju dan berdiri di depan cermin tersebut. Awalnya tidak ada apa-apa selain bayanganku, tetapi lama kelamaan terlihat 2 bayangan berdiri di samping kanan kiriku. Semakin lama semakin jelas sosok bayangan tersebut yang memperlihatkan kedua orang tuaku. Yang membuatku kaget adalah bayangan ayahku, penampilannya tidak seperti yang sekarang. Dia terlihat seperti orang pada umumnya, tampan dan rapi. Mengingatkanku waktu kecil yang sangat bangga memiliki ayah tampan sepertinya. Aku jadi merindukan sosoknya tersebut, kemudian ibuku yang terlihat sangat cantik. Di bayangan tersebut ibu memegang bahuku seraya tersenyum, tapi aku mengernyit bingung melihat tatapan ibuku. Terlihat sedih, yah dia tersenyum sedih. Bukan hanya ibu, tapi ayahku juga berekspresi sama. Aku bingung kenapa mereka seperti itu. "Bagaimana Ell? Apa yang kau lihat?" tanya Harry. "Apakah cermin ini menunjukkan masa depan kita? Kalo iya, kenapa aku melihat ibu dan ayahku bersama dan tersenyum?" Tanyaku balik. "Kau bilang ayahmu melakukan kejahatan dan menghilang. Apakah mungkin ayahmu menyadari kesalahannya dan kembali kepada kalian?" Harry mencoba menyimpulkan arti bayangan yang kulihat. "Tapi kenapa mereka tersenyum dengan begitu sedih? Apa yang terjadi? Lagi pula, aku tak yakin ayahku tobat. Malah aku tak pernah menginginkan ayahku kembali." Yah memang dulu aku pernah mengharapkannya, tapi itu waktu aku masih kecil. Tapi beranjak dewasa dan mengetahui ayahku masih berbuat jahat, aku sudah menghapus harapan itu.
"Sepertinya kalian tertarik dengan kenikmatan yang diberikan oleh cermin Tarsah." Kami berdua kaget dan berbalik untuk melihat keberadaan Dumbledore di ruangan ini. "Aku percaya saat ini kalian telah mengerti apa yang telah cermin itu perlihatkan. Biar kuberi petunjuk, orang yang paling berbahagia di bumi ini akan melihat dirinya sendiri di cermin ini sebagaimana adanya." Lanjut beliau lagi seraya menghampiri kami. "Yang berarti cermin ini memperlihatkan apa yang kita inginkan." Jawab Harry. "Bisa iya, bisa tidak. Dia memperlihatkan kepada kita tak lebih dan tak kurang keinginan terdalam dan terkuat dari hati kita. Kau Harry, yang tak pernah melihat orang tuamu lalu melihat mereka berdiri di sampingmu. Dan Ellie, yang kecewa dengan ayahmu dan melihat dia kembali padamu seperti dulu. Tapi ingatlah ini, cermin ini tidak memberi kita pengetahuan atau kebenaran. Banyak orang telah menyia-nyiakan hidup mereka karena cermin ini, bahkan ada yang menjadi gila." Jelas Dumbledore kepada kami. Yah itu benar, walaupun cermin ini memperlihatkan keinginan kita, jangan sampai kita terperdaya dan percaya begitu saja. Apalagi sampai mengharapkan itu terjadi, seharusnya aku tidak terlalu kalut melihat bayangan di cermin ini. "Itu sebabnya besok cermin ini akan dipindahkan." Kata Dumbledore membuat kami kaget dan menoleh padanya. "Dan aku meminta kalian untuk tidak mencarinya lagi. Tidak baik kita tenggelam dalam mimpi-mimpi dan melupakan hidup kita." Kami berdua pun mengangguk mendengar nasihatnya.
(To be Continued)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LEGILIMENS(Draco X OC/Reader)Harry Potter Fanfict
RandomMY LEGILIMENS Ellie mengharuskan dirinya berada di situasi permasalahan dunia sihir yang disebabkan oleh Lord Voldemort. Di tengah situasi tersebut dia juga terjebak dengan 3 lelaki yang juga penting bagi hidupnya, yaitu Draco, Harry, & Leo. Bagi El...