XIII: Misi & Persahabatan

24 3 0
                                    

Misi dan Persahabatan

 

Ellie POV

Saat ini aku dan Malfoy kembali ke asrama setelah menyelesaikan detensi kami di hutan terlarang. Sekali lagi si Malfoy menarik tanganku, membuat langkahku terhenti dan berbalik ke arahnya. “Sepertinya kau ketagihan memegang tanganku. Ini sudah ketiga kalinya.” Kataku dengan sinis padanya, sontak dia langsung melepaskan tangannya dan berdehem. “E-ehm,, aku hanya ingin memastikan kejadian tadi.” katanya. “Kejadian yang mana?” Tanyaku, walau aku tahu kejadian yang dimaksud. “Tentu saja soal rubah tadi. Bagaimana bisa kau mengusirnya?” tanyanya lagi. “Hah,, tentu saja tinggal menyuruhnya pergi, memang apalagi?” Aku lelah berurusan dengannya, ingin pergi secepatnya ke kasur nyamanku. “Tidak mungkin semudah itu, pasti kau menggunakan sihir. Katakan sihir apa yang kau pakai?” katanya, membuatku kaget. “Aku tidak menggunakan sihir. Bukankah kau juga tahu kalau kita tidak boleh menggunakan sihir di area sekolah? Jadi bagaimana bisa kau berpikiran seperti itu?” sungguh pemikirannya berlebihan. “Lalu bagaimana dengan Centaur tadi? Dia memanggilmu Lady, kau bahkan cuma seorang Muggle. Bagaimana bisa dia memanggilmu dengan sebutan Lady?” Tanyanya kesekian kali, huh sungguh aku lelah dengan sikapnya. Tak mau berurusan lebih lama, aku memutuskan langsung pergi tanpa menjawab pertanyaannya. Tapi sekali lagi aku berhenti karena perkataannya. “Kau menyukai Harry heh?” aku berbalik dan mendapati dia tersenyum miring padaku. “Apa? Bagaimana bisa kau menyimpulkan seperti itu? Aku tidak pernah menyukai Harry, sama sekali.” Jelasku padanya, bagaimana bisa aku menyukai Harry? Aku hanya menganggapnya teman, lagi pula aku mendekatinya karena suatu alasan bukan karena suka. “Aku melihatmu di perpustakaan mengintipnya bersama kedua teman bodohnya. Bahkan kau sering berada di meja Gryffindor duduk bersamanya.” What? Apa selama ini dia memperhatikanku? “Heh, jadi selama ini kau memperhatikanku ya? Aku jadi takut kau akan menjadi stalker.” Ucapku seraya merinding untuk mengejeknya. Dan benar saja, mukanya langsung memerah dan terlihat seperti orang yang baru saja ketahuan selingkuh. Tunggu kenapa harus selingkuh, ukh pikiranku selalu terganggu jika ada dia. Tanpa mengucapkan apa-apa dia pergi meninggalkanku, aku hanya tersenyum mengejek karena berhasil membuatnya terdiam. Aku pun menyusulnya kembali ke asrama.

Normal POV

Saat mereka baru memasuki asrama tiba-tiba saja tubuh Ellie langsung berhenti dan kepalanya menengadah ke atas. Draco yang melihatnya berhenti mendadak menoleh dan mendapati mata Ellie yang terlihat aneh. “Hei, kau kenapa?” merasa tak mendapat jawaban Draco kembali bertanya sambil memegang bahu Ellie. “Hei, kau tidak apa-apa kan? Ada apa dengan matamu? Hei Abe!!” tapi sayang Ellie diam saja seperti dikutuk jadi batu. Tapi tak berlangsung lama Ellie pun kembali ke dunianya seakan jiwanya baru saja pergi dari tubuhnya, bahkan matanya kembali normal yaitu cokelat. “Dia ada di sini. Tidak Harry.” Gumam Ellie seraya menggelengkan kepalanya. “Hei, siapa yang kau maksud? Dan kenapa dengan si Potter?” tanya Draco yang ternyata mendengar perkataan Ellie. Ellie pun terlihat kaget melihat Draco dan langsung pergi ke kamarnya tanpa menjawab pertanyaan Draco yang membuat Draco heran melihatnya. Sesampainya di kamar, Ellie kelihatan gelisah. “Bodoh, kenapa harus Malfoy yang melihatnya.” Katanya sambil memukul kepalanya berkali-kali. “Tapi yang terpenting bukan itu. Kenapa penglihatanku mendapati dia ada disini bersama Harry? Apakah sudah secepat itu dia bangkit? Ini tidak bisa terjadi, aku harus melindungi Harry.” Kata Ellie.

Hari-hari telah berlalu, ujian akhir pun juga sudah selesai. Dan malam ini di sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat anjing berkepala 3, yaitu Fluffy. Tiba-tiba jendela terbuka dan masuklah seekor rubah yang pernah dilihat Harry ke dalam ruangan tersebut. “Anjing itu tidur? Oh, ternyata menggunakan musik tuk menangani anjing ini.” Ucap rubah tersebut. Tak berapa lama Harry, Ron, dan Hermione juga memasuki ruangan tersebut menggunakan jubah ajaib. Di saat mereka sibuk memindahkan lengan si Fluffy, Ellie muncul dari sudut ruangan. “Aku sudah lama menunggu kalian.” Ucapnya membuat mereka bertiga kaget dan hampir membangunkan si Fluffy. “Astaga Ellie!?” ucap Ron saat mengetahui ternyata itu Ellie. “Ellie bagaimana bisa kau ada di sini? Dan apa maksudmu menunggu kami?” tanya Harry yang diikuti anggukan kedua temannya. “Aku sudah dari tadi di sini dan tidak penting bagaimana caranya aku masuk. Intinya aku menunggu karena ingin membantu kalian.” Jawab Ellie. Mereka bertiga sempat memandang aneh dan curiga pada Ellie, tapi mereka memutuskan tidak memusingkan hal tersebut dan menerima Ellie membantu mereka. Kemudian mereka segera saja masuk ke dalam bawah tanah. Setelah melewati akar dari tumbuhan jerat setan yang menyusahkan karena Ron yang sangat panik, kemudian mengambil kunci yang terbang bersama ribuan kunci lain. Akhirnya mereka memasuki ruangan yang berisi papan catur sihir dengan ukuran yang besar. Mereka harus bisa menyelesaikan permainan catur yang dikomandoi oleh Ron sebelum memasuki pintu selanjutnya. Dan saat ini Harry mengambil posisi kotak bishop, Hermione di posisi benteng, sedangkan Ron dan Ellie menjadi kuda. Selama bermain mereka unggul dan menskakmat lawan yang berakhir dengan pengorbanan Ron. Tapi untung saja Ron hanya terluka dan pingsan. “Kalian jagalah Ron dan pergi ke sangkar burung hantu. Kirimkan sebuah pesan ke Dumbledore. Ron benar, aku harus terus maju.” Kata Harry menyuruh mereka pergi membawa Ron. “Kau akan baik-baik saja Harry. Kau seorang penyihir hebat, sungguh hebat. Dan yang terpenting adalah persahabatan dan keberanian, berhati-hatilah Harry.” Hermione mendukung Harry. Dan Harry akhirnya pergi ke ruangan tersebut.

(To be Continued)

MY LEGILIMENS(Draco X OC/Reader)Harry Potter FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang