XX: Salazar Slytherin

19 2 0
                                    

Salazar Slytherin

Saat ini asrama Gryffindor-Slytherin sedang belajar di kelas Transfigurasi bersama Prof. McGonagall, beliau mempraktikkan cara mengubah hewan menjadi sebuah piala. Ron pun di tunjuk tuk menirukan caranya, tapi sayang hasilnya tak sempurna. "Kau perlu mengganti tongkatmu, Mr. Weasley." Ucap McGonagall. Kemudian Hermione mengangkat tangan dan menanyakan soal The Chamber of Secrets, dan perlu waktu lama beliau menjawab. "Baiklah. Kalian tentu tahu bahwa Hogwarts didirikan lebih dari 1000 tahun yang lalu oleh 4 penyihir besar pada masa itu. Godric Gryffindor, Helga Hufflepuff, Rowena Ravenclaw, dan Salazar Slytherin. 3 pendiri memiliki pandangan yang sama, tapi yang satu tidak. Salazar Slytherin ingin lebih selektif dalam memilih siapa yang bisa masuk ke Hogwarts. Menurutnya ilmu sihir hanya boleh diberikan kepada keluarga penyihir, dengan kata lain Pure-blood. Karena tidak sejalan dengan yang lain, dia meninggalkan sekolah. Menurut legenda, dia membangun ruang tersembunyi di kastil ini, yang dikenal dengan The Chamber of Secrets. Tetapi sebelum dia pergi, ruangan ini ditutup. Hingga nanti saat keturunannya yang asli kembali ke sekolah ini. Hanya keturunannya yang bisa membuka ruangan tersebut dan melepaskan sesuatu yang mengerikan di dalamnya. Dengan begitu membersihkan sekolah ini dari mereka yang dalam pandangannya, tidak layak belajar sihir." Prof. McGonagall menjelaskan berdirinya Hogwarts serta sejarah ruangan tersebut. "Kelahiran Muggle." Tebak Ellie. "Sudah sering ruangan ini dicari-cari, tapi tidak pernah ditemukan." Lanjut McGonagall. "Professor, menurut legenda apa yang ada dalam ruangan tersebut?" tanya Hermione lagi. "Ruangan itu katanya berisi sesuatu yang hanya bisa dikendalikan oleh keturunan Slytherin. Katanya tempat itu adalah sarang suatu monster." Kata McGonagall sekaligus mengakhiri kelasnya.

Ellie POV

Setelah kelas selesai, kami pun bubar. Selama di perjalanan trio golden terus membicarakan tentang ruangan tersebut, tapi aku sibuk dengan duniaku sendiri. "Jika memang hanya keturunan Slytherin, apakah aku termasuk di dalamnya? Apa aku bisa membuka ruangan tersebut?" Aku masih berkutat dengan pikiranku setelah mendengar penjelasan Prof. McGonagall. Sampai ada yang menabrak bahuku yang membuatku menoleh siapa pelakunya, dan ternyata pelakunya si Malfoy sialan. "Kalau kau pikir itu Malfoy.." Seketika aku menoleh mendengar Hermione menyebut namanya. Memangnya ada apa dengannya? Ternyata mereka berpikir kalau Malfoy adalah keturunan Slytherin karena tidak menyukai penyihir berdarah kotor sepertiku dan Hermione. Tapi itu salah besar, Malfoy bukanlah keturunan Slytherin. Bagaimana bisa mereka menyimpulkan seperti itu karena kelakuannya selama ini, yang memang selama ini menyebalkan sih. Dan mereka berencana mengetahui itu melaluiku karena kami seasrama. "Apa? Kalian menyuruhku mencari tahu tentang keluarga Malfoy?" tanyaku tak percaya. "Iya Ellie, karena kau seasrama dengannya." Balas Hermione. "Tapi kalian tahu kan aku tak berteman dengannya. Belum lagi aku adalah Mud-blood, yang dia jelas tak menyukaiku." Jelasku pada mereka. "Yah kau benar, ini agak sulit Mione." Sambung Harry membenarkan. "Satu-satunya cara hanya melalui Crabbe dan Goyle. Mereka teman dekat si Malfoy." Kataku membantu mereka. "Tapi bagaimana caranya membuat mereka berbicara dengan Malfoy?" tanya Ron. "Aku tahu caranya, tapi ini agak sulit. Belum lagi kita harus melanggar sekitar 50 aturan sekolah, dan berbahaya. Sangat berbahaya." Jelasku lagi.

Dan di sinilah kita, di perpustakaan mencari cara membuat ramuan polijus. Yaitu ramuan yang merubah wujud seseorang sementara menjadi orang lain dengan cara meminumnya. Kami berencana membuat Harry dan Ron berubah menjadi Crabbe dan Goyle. "Tapi ramuan itu tidak gampang membuatnya." Kata Hermione. "Aku bisa membuatnya. Tapi agak lama." Kataku. "Berapa lama?" tanya Harry. "Hmm,, 1 bulan." Jawabku. "1 bulan? Tapi Ellie, kalau memang benar Malfoy keturunan Slytherin, sebulan lagi para Muggle akan dihabisinya." Kata Harry mendengar jawabanku. "Ya aku tahu, Harry. Tapi ini satu-satunya cara." Jawabku. Besoknya aku bersama Hermione dan Ron menonton pertandingan Quidditch antara Slytherin vs Gryffindor, aku duduk bersama mereka di tribun asrama Gryffindor. Kali ini Slytherin memimpin jauh, mungkin karena sapu pemberian ayahnya Malfoy mereka jadi unggul. Tapi aku tak menampik senang kami unggul, karena tentu saja ini adalah asrama ku walaupun aku juga mendukung Harry. Hey ini adalah pertandingan, tentu saja pasti kalian juga akan mendukung asrama kalian kan? Ini juga membuat asrama kami bertambah poin, namanya pertandingan tidak kenal lawan maupun kawan. Kemudian aku melihat Harry dan Malfoy mulai mengejar golden snitch, tapi aku khawatir karena Harry di kejar oleh bludger yang mengamuk. Aku tak tahu siapa lagi yang mengganggu Harry kali ini. Jujur saja bukan hanya Harry saja yang ku khawatirkan, entah kenapa aku juga mengkhawatirkan si Malfoy. Cukup lama mereka saling kejar-kejaran, dan aku melihat keduanya terlempar dan terjatuh dengan keadaan patah tulang. Tapi untungnya Harry mendapatkan golden snitch hingga membawa kemenangan bagi Gryffindor.

(To be Continued)

MY LEGILIMENS(Draco X OC/Reader)Harry Potter FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang