XXXVI: Memori yang Tidak Diketahui

10 1 0
                                    

Memori Yang Tidak Diketahui

 

Ellie POV

Sudah 3 hari sejak pertemuanku dengan murid Hufflepuff, sejak itu juga aku mengirimkan surat dan mengembalikan buku pada Malfoy. Tapi betapa terkejutnya aku malam ini melihat seekor burung hantu milik Malfoy datang dengan membawa surat. Hal itu membuat Leo bertanya-tanya tentang hubungan kami. “Sudah kukatakan aku tak memiliki hubungan dengan anak sombong sepertinya. Aku juga kaget dia mengirimkan surat padaku.” Jelasku pada Leo yang sepertinya masih penasaran dengan isi surat si Malfoy. “Yah mana ada yang tahu. Kalian berdua cocok loh, yang satu bermulut pedas dan yang satu licik. Oh satu lagi, sama-sama penuh emosi. Hihihi.” Jelas sekali dia mengejekku, bagaimana bisa dia menyamakanku dengannya. “Sudah-sudah hentikan, cepat makan. Dan Ell, jangan berkata buruk tentang nak Draco. Kalian berteman saja, Mom sudah sangat bersyukur.” Ibu melerai kami. “Kok Mom malah membela dia terus sih, seperti waktu itu. Aku jadi bertanya-tanya apa hubungannya dengan keluarga kita. Karena Mr. Malfoy mengatakan bahwa dia berharap keluarga kita segera bertemu.” Tanyaku sangat penasaran. “Keluarganya memiliki hubungan baik dengan Mom, mungkin dengan keluarga kita klan Abe. Karena dulu saat masih kecil, Mom tak sengaja melihat potret leluhur gen-15 bersama seorang Malfoy. Mom lupa sih siapa namanya, tapi yang Mom ingat nenek buyut kalian mengatakan dia kepala keluarga Malfoy.” Jelas ibuku yang membuat kami berdua terkejut. “Berarti keluarga kita pernah memiliki hubungan dengan keluarga Malfoy?” tanya Leo. “Pantas dia mengatakan sesuatu tentang rahasia keluarga kita. Apa benar, Mom?” tanyaku kemudian. “Mom tidak tahu pasti. Hanya yang Mom tahu, keluarga kita sudah mengenal keluarga Malfoy. Tapi sepertinya yah, karena saat Mom bertemu mereka, mereka menyambut baik dan sangat membantu Mom dan Dad dulu. Bahkan saat nak Draco lahir Ell, kau yang paling antusias ingin melihatnya. Tapi sayangnya tak bisa, karena ayah kalian bikin ulah.” Ujar ibuku seraya tersenyum sedih.

“Tunggu, apa? Kita pernah dekat dengan keluarganya? Bahkan aku ingin melihat si Malfoy yang telah lahir? Tapi kenapa aku tidak ingat?” Yah, aku bahkan baru mengetahuinya. “Ada kejadian dimana kamu melupakan sebagian memorimu, Ell.” Jelas ibu lagi. “Kejadian seperti apa?” tanyaku lagi. “Sudahlah Ell, habiskan makanmu. Mom sebaiknya istirahat, ini sudah hampir larut. Aku sudah menaruh obat di meja.” Leo menghentikan percakapan kami. “Mom sakit? Kenapa tak bilang?” tanyaku yang khawatir dengan keadaan ibu. “Mom tidak apa-apa. Sepertinya hanya kelelahan karena pekerjaan.” Jelas ibu dan kemudian ibu pamit tuk istirahat.

Dan saat ini aku sudah dikamarku, berbaring masih memikirkan penjelasan ibu. Aku tak menyangka kalau aku memiliki kenangan dengan keluarga Malfoy, bahkan jauh sebelum ibu lahir. Lama aku memikirkannya sampai mataku teralihkan pada sebuah surat di atas meja belajarku, yah surat dari si Malfoy. Aku lantas menuju meja belajarku dan membuka surat tersebut.

To

Ellianna H. Abe

 

Pemikiranmu sangat kritis juga, tapi mungkin kau juga menyadari kenapa aku pinjamkan buku tersebut. Karena aku penasaran dengan dirimu yang sebenarnya Ell. Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu, sesuatu tentang jati dirimu.

Tapi tenang saja, aku tahu kau takkan menjawabnya. Jadi aku hanya ingin mengenal tentang kehidupanmu. Jelaskan tentang dirimu, Ell. Muggle macam apa kau? Apa yang menarik dari dirimu?

Aku akan menunggu jawabanmu.

 

Dari pria tampanmu

Draco Malfoy

“Hm,, hahaha. Apa-apaan sih dia, pria tampan? Hahahaha. Yah walau kuakui dia tampan, tapi aku tak menyangka dia sangat percaya diri. Hihi.” Aku tertawa membaca suratnya di akhir, sungguh kata-kata itulah yang lucu menurutku. Aku tak menyangka dia memiliki selera humor yang buruk. Tapi aku juga tak menyangka, dia sangat menghargai privasiku. Ku pikir anak sombong sepertinya tak menghargai kehidupan orang lain. Mengingat dia orang yang tak mau kalah, pasti akan menghalalkan segala cara tuk mendapatkan sesuatu. Tapi dia tidak, walaupun kelakuannya menjengkelkan, dia masih menghargai seseorang. Dan dia ingin mengenal kehidupanku. Apakah aku akan membiarkannya mengenal diriku? Jujur aku tak membencinya, hanya sangat tidak menyukai kelakuannya. Kalau kelakuannya tak seperti itu, mungkin dia akan jadi teman pertamaku di Slytherin. Ok, mungkin tak apa. Asalkan tidak jauh masuk dalam kehidupanku, mungkin aku juga bisa mengetahui sosok lain dari dirinya.

(To be Continued)

Halo guys🙏
Maaf yah bru up dn kasih kbar
Bberapa minggu terakhir ini aku sdikit ad msalah dgn suami
Suami mulai byk bohongnya dn lebih mengutamakan org lain drpda anak-istrinya
Dn minggu lalu anakku jg msuk RS jd mmbuat smangatku menulis jd down
Skali lg maaf yah guys🙏🙏
Oh iya ini chapter trakhir S1
Aku bru menulis S2 nya dn udh di pertengahan jln, jd mngkin akan memakan jangka pnjang tuk upload S2 nya,, krna aku selesaikan dlu S2 dgn bagus tnpa ad revisi ulng saat post
Jd mohon brsabar yah menunggu S2
🤗🤗🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY LEGILIMENS(Draco X OC/Reader)Harry Potter FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang