XXXIV: Surat Pertama

10 1 0
                                    

Surat Pertama

Ellie POV

Saat ini aku sedang duduk di balkon kamarku, aku memegang pena dan buku mencoba menulis surat tuk si Malfoy. Yah, sudah 3 hari yang lalu aku membaca buku pemberiannya, dan 3 hari pula aku bimbang tuk berkirim surat padanya. Bukan karena apa, aku ingat di note yang dia tulis di buku itu bahwa dia tidak mau menunggu terlalu lama. Yang berarti dia menantikan surat dariku. Sungguh yang membuatku bimbang adalah apakah benar dia menantikan surat dariku? Dan kenapa dia mau berkirim surat denganku? Jika ini ada hubungannya dengan identitasku, dia bisa menanyakannya di sekolah secara langsung. Mengingat dia sangat kepo dengan ku setelah kejadian di menara astronomi. "Uhhh,, apakah aku harus mengirim surat padanya? Lagi pula kenapa dia harus menunggu suratku?" erangku yang bingung mau mengirim surat atau tidak. Bahkan surat dari trio golden saja aku belum membalasnya, aku masih memikirkan si Malfoy. "Kenapa pula aku memikirkan anak sombong itu. Huft,, baiklah lebih baik ikuti kemauannya." Akhirku. Tapi aku bingung harus menulis apa, oke tentang buku itu saja.

"To Draco Malfoy.

Aku tak tahu alasan mengapa kau memberikan buku ini padaku. Tapi kalau kau meminta penilaianku, maka ini lah penilaianku setelah membacanya.

Menurutku rubah mengetahui banyak hal, sedang landak hanya mengetahui 1 hal. Dengan kata lain, jika dihubungkan dengan situasi politik di mana segala sesuatunya terlihat buruk, tapi malah memilih rezim lain tuk menggantikan rezim yang buruk yang mungkin akan menghasilkan partai politik yang lebih buruk lagi tuk berkuasa.

Dan jika dalam kehidupan sehari-hari kita, lebih baik jalani kehidupan yang sudah menimpa kita dari pada mengubahnya menjadi sesuatu yang beresiko besar tuk semua orang. Lebih baik kita yang menanggung resiko. Tapi bukan berarti takdir yang mengatur kehidupan kita, tapi kitalah yang mengaturnya. Karena ini hidup kita, bukan milik orang lain.

Mungkin itulah penilaianku. Bagaimana denganmu?

Salam

Ellieanna H. Abe"

Aku pun melipat surat itu setelah membacanya sekali lagi, kemudian memasukkannya ke dalam amplop. Lalu aku menyuruh Al, burung hantu peliharaanku tuk mengirim surat tersebut ke Malfoy Manor. Aku langsung merebahkan diriku di kasur. Aku tak tahu apa reaksinya, apakah dia akan membalasnya? "Astaga, kenapa aku berharap balasan darinya. Sudahlah." Keluhku yang baru menyadari kebodohanku sendiri. "Hei, Ell. Kau mau ikut aku tidak?" Leo secara tiba-tiba main masuk saja ke kamarku. "Hei bodoh, walau aku adikmu setidaknya sopan sedikit lah masuk ke kamarku. Memangnya mau kemana?" tanya ku. "Tentu saja pub langganan kita. Di sana juga ada Cedric dan teman Muggle lainnya dari Hufflepuff. Dari pada kamu hanya mengurung diri di tengah hutan ini." Balasnya. "Aku tak mau ada yang mengira kita berpacaran." Keluhku karena setiap dia mengajakku selalu berakhir dengan mereka yang mengira aku pacarnya. Dan kenapa pula dia suka sekali mengikutkanku ke perkumpulannya. "Ayolah tak apa. Itu lebih bagus, biar kamu juga aman dari lelaki hidung belang. Dengan itu juga aku bisa menjagamu." Katanya seraya cengengesan. "Dasar sister complex." Aku pun mengganti baju sedang Leo menungguku di ruang tamu.

(To be Continued)

Hy guys maaf yah bru up🙏😭
Karena erupsi gunung ruang di tmpatku,, aktivitasku jd ikut trhalang. Aku susah kluar cuma buat beli kuota😭
Sbgai prmintaan maafku,, aku bkal dobel up kali ini
Moga dimaafin yah🙏🙏

MY LEGILIMENS(Draco X OC/Reader)Harry Potter FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang